Sampah Ditangan Amilia Agustin, Si Ratu Sampah, Menghasilkan dan Berkelanjutan
Kalau bicara tentang sampah pastinya identik dengan bau yang tidak sedap dan tidak berguna lagi, tapi beda nih dengan anak muda satu ini bisa dibilang Gen Z, dari sampah dia bisa merubah menjadi nilai yang lebih produktif dan dapat meningkatkan perekonomian orang banyak.
Amilia Agustin dijuluki Ratu Sampah Sekolah. Perempuan kelahiran Bandung, 20 April 1996 ini adalah bukti contoh nyata pemudi yang semangat berkarya untuk melakukan perubahan. Amilia Agustin mendedikasikan dirinya pada masyarakat melalui program gerakan peduli lingkungan yang bernama "Go to Zero Waste School".
doc, Amila Agustin |
Program yang digagas oleh Amilia Agustin Ini menerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2010. Bersama rekannya, ia menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan.
Rasa peduli pada sampah dimulai sejak gadis yang biasa disapa dengan panggil Amill ini saat duduk di bangku SMP. Dimana setiap olahraga lari di lingkungan sekolah yang lokasinya berdekatan dengan TPS Tegallega membuatnya cukup miris dan terganggu dengan keberadaan sampah yang menggunung dengan bau yang tidak sedap tentunya. Pada awalnya dia belum terpikir untuk mengolah sampah tersebut, hingga saat dimana dia benar-benar “terganggu” dengan keberadaan sampah tersebut timbulah pikiran terlintas di kepalanya “apa yang bisa dilakukannya terhadap sampah tersebut?”
Putri dari pasangan Bapak Agus Kuswara dan Ibu Elly Maryana Dewi ini pun mendiskusikan hal tersebut dengan ibunya. dan jawaban ibunya adalah kalimat motivasi yang selalu diingatnya hingga sekarang “Amilia gunakanlah waktu di masa mudamu untuk melakukan hal yang tidak bisa kamu lakukan di masa tuamu”.
Melalui kalimat motivasi ibunya ini Amilia yang sedikitpun tidak memahami tentang riset, tidak menyukai mata pelajaran sains dan matematika mulai mengembangkan pemikiran dan idenya tentang sampah. Dengan keberaniannya bersama sepuluh orang teman-temannya yang lain yang memiliki ide yang sama Amilia menemui Ibu Nia Kurniati guru Biologi yang juga guru pembimbing ekstrakurikuler KIR di sekolahnya untuk mendapatkan bimbingan mengenai cara pengolahan sampah.
Ibu Nia inilah salah satu orang dibalik sukses Amilia menapaki jalannya sebagai Ratu sampah hingga sekarang. Beliau yang membawa Ami dan teman-temannya ke Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi untuk belajar bagaimana cara mengelola sampah dengan benar.
doc, Amila Agustin |
Program "Go To Zero Waste School"
Dalam komunitas tersebut, Amilia adalah anggota termuda. dia terus belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait pemanfaatan sampah. Dan karena memiliki keinginan untuk menjaga lingkungan dan terkait pemanfaatan sampah semakin tinggi sehingga menuntunnya untuk mengajak teman-temannya turut dalam menangani sampah di sekolah dan membentuk komunitas pengelola sampah berbasis sekolah dengan program "Go to Zero Waste School," yang kemudian membuatnya dikenal sebagai "ratu sampah sekolah."
Dalam proyek pengelolaan sampah ini, mereka mengumpulkan sampah, memilahnya menjadi sampah anorganik, organik, tetra pak, dan kertas, lalu mendaur ulangnya menjadi barang yang berguna atau memiliki nilai ekonomis. Misalnya, sampah organik diubah menjadi pupuk kompos, dan limbah kain perca digunakan untuk membuat tas yang memiliki nilai ekonomis.
doc, Amila Agustin |
Amilia juga berhasil menjadikan SMP Negeri 11 Bandung sebagai sekolah sehat yang menjadi ikon di Bandung melalui program pengelolaan sampahnya. Selain itu, ia juga membina empat sekolah negeri lainnya dalam mengelola sampah. Tidak hanya fokus pada pengelolaan sampah, Amilia juga membuka peluang bagi generasi muda untuk mengembangkan prinsip-prinsip sosial entrepreneurship. Menurut Amilia, merawat lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan bukan hanya tugas orang dewasa. Ia percaya bahwa semua orang dapat berkontribusi dengan kreativitas dan konsistensi mereka
Amilia pun memberlakukan kepada semua teman-teman di sekolah, setiap orang yang membawa 1 kg sampah kemasan akan mendapat 5 buah buku sebagai ganti.
Saat orang lain pulang sekolah langsung bermain atau istirahat Amilia dengan tekun berjibaku memisahkan sampah-sampah yang ada di lingkungan sekolahnya sesuai dengan jenisnya. Untuk mengolahnya Amilia bekerja sama dengan beberapa ibu-ibu di lingkungan sekitar yang diberdayakan sebagai tenaga pengolah berbagai kerajinan tangan dari berbagai jenis sampah.
Seperti mengolah bekas bungkus mie instan menjadi tas. Amilia dan teman-temannya berperan sebagai perancang desain dan marketing. Selain itu juga membina ibu-ibu yang mengolah kerajinan dari sampah ini untuk suatu saat bisa berperan langsung sebagai pendidik untuk ibu-ibu yang lain. Produk yang dihasilkan akan dipasarkan pada Pameran Pemilahan Sampah dan Sosialisasi Penanganan Sampah.
doc, Amila Agustin |
Prestasi yang Akhirnya Mendapat Apresiasi
Kepedulian Amilia tidak hanya pada masalah sampah, hal lain yang menarik perhatian juga pendidikan dengan mengajar anak-anak yang tinggal di sekitar rel. Dari penghasilan dari mengolah sampah menjadi tas dan produk lain yang didapatkan oleh Ibu-ibu binaan, Amilia juga menyarankan untuk menyimpan hasilnya guna kepentingan pendidikan anak-anak mereka.
doc, Amila Agustin |
Pada tahun 2010 Amilia terpilih sebagai Duta Sanitasi Jabar dengan membawakan tema "Tangan-tangan Anak Bangsa Yang Menyelamatkan Alam Indonesia". Meski di tingkat nasional di Jakarta tidak mendapat juara tapi dia tidak kecewa. Karena paling tidak sudah banyak yang hal positif yang diraihnya, diantaranya, yang dulu penakut dan tidak percaya diri berbicara didepan publik, bahkan harus menggunakan bantuan wayang kardus mie instans mulai berani dan fasih melakukannya.
Selama di SMA Negeri 11 Bandung pada tahun 2008, Amilia bersama teman-temannya mengajukan proposal program "Go To Zero Waste School" kepada Program Young Changemakers dari Ashoka Indonesia. Proposal ini mendapatkan dukungan berupa bantuan biaya operasional sebesar Rp2,5 juta uang yang didapatkan digunakan untuk membeli peralatan pengolah sampah, biopori.
Kepedulian Amilia yang besar terhadap lingkungan membawanya untuk lebih mementingkan penanganan sampah daripada untuk dirinya sendiri. Hadiah penghargaan dari PT. Astra International dia gunakan uang tersebut untuk membeli berbagai peralatan tambahan untuk mengolah kerajinan dari berbagai sampah. Seperti mesin jahit, mesin sablon dan sebagainya.
Sukses mendapat predikat Ratu Sampah tidak membuat Amilia berhenti berkarya, ketertarikannya pada dunia pendidikan membawanya sebagai guru dadakan di waktu senggangnya di berbagai tempat anak-anak tidak mampu di beberapa tempat di Bandung. Seperti anak-anak yang bertempat tinggal di sekitar rel kereta disalah satu stasiun Bandung. Amilia memiliki keyakinan “Sebuah Negara Maju Berawal dari Sistem Pendidikannya yang baik”
Selama mengisi waktu luangnya untuk mengajar anak-anak tidak mampu Amilia menciptakan berbagai metode belajar yang menarik dan dapat diterima oleh anak-anak. Menurutnya cara mengajar terbagi tiga cara yaitu melalui audio, visual, dan kinestetik. Dan dia pun menggunakan berbagai cara mengajar yang tidak membuat anak-anak tersebut bosan dan dengan mudah mengerti dengan apa yang disampaikannya. Karena menurutnya tugas seorang pendidik tidak hanya mentransfer isi buku pelajaran saja. Tapi juga bagaimana membuat seorang anak didik betah dan mengerti dengan pelajaran.
Amilia Pun pernah diundang pada acara “Kick Andy” pada tahun 2012. Dalam acara Kick Andy, Dan ada kata-kata yang bagus dia sampaikan slogan yang banyak menginspirasi orang, yaitu “Jika kita bukan orang sembarangan, jangan buang sampah sembarangan.”
Lulus dari SMA di Bandung, Amilia sebenarnya ingin melanjutkan kuliah di Jayapura agar bisa membantu masyarakat di sana. Tetapi diterima di Universitas udayana, Nah kemudian pindah ke Bali tahun 2014 untuk melanjutkan kuliah. Bahkan dirinya saat di Bali, ikut membentuk komunitas peduli lingkungan bernama "Udayana Green Community" yang melakukan berbagai kegiatan, seperti mengajar di sekolah-sekolah dan melatih warga desa dalam pengelolaan sampah terpadu.
Amilia Agustin adalah contoh nyata bahwa perubahan positif untuk lingkungan dan masyarakat dapat dicapai dengan konsistensi dan kerja sama. Ia memberikan inspirasi serta semangat bagi generasi muda untuk ikut serta dalam menjaga lingkungan dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan tentunya untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
doc, Amila Agustin |
Kini Amilia bekerja di perusahaan tambang milik PT. Astra International Tbk - PAMA Group, dalam divisi CSR, sebuah bidang yang menjadi passion dari kecil. Selain itu juga dia bersama 28 orang temannya mulai merintis sebuah perusahaan kecil-kecilan yang diberi nama Eleven Waste Management dengan Amilia sebagai pemimpinnya.
Harapan mereka kedepan jika perusahaan ini sudah berkembang dan berhasil termasuk dalam hal materi, mereka ingin mendirikan sebuah sekolah, “Sekolah Manusia” ini istilah yang dibuat oleh Amilia. Yaitu sekolah yang tidak hanya mentransfer ilmu dari buku kepada murid-muridnya. Tapi lebih kepada pengembangan pribadi, motivasi dan kemampuan lain yang tersembunyi pada seorang anak. Dan sasarannya tidak hanya pada anak-anak tapi juga para orang tua terutama ibu-ibu agar bisa aktif dan kreatif mengkaryakan diri di lingkungannya
Amilia Agustin merupakan inisiator Program Ratu Sampah Sekolah yang diakui dan diberikan penghargaan Semangat Astra Terpadu untuk (SATU) Indonesia Awards 2010 dalam kategori lingkungan. Amilia Agustin telah membuktikan bahwa merawat lingkungan bukanlah hal yang hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa, melainkan semua orang dapat melakukannya dengan kreativitas dan konsistensi.
SATU Indonesia Awards
Oh iya. Kegiatan ini digelar PT. Astra International Tbk, ini sebagai penghargaan bagi mereka yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi orang yang ada disekitar. Ajang Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards masih berlangsung hingga saat ini dan tiap tahun ASTRA mencari para sosok inspiratif yang mampu melakukan perubahan. Kategori tersedia pun cukup beragam mulai dari lingkungan, kesehatan, pendidikan, teknologi dan kewirausahaan.
Utieadnu
No comments
Post a Comment
Terima kasih sudah meninggalkan jejak di blog saya mudah-mudahan bermanfaat, Jangan tinggalkan Link URL BlogPost ya,,, makasih🙏