KBA Rawajati Geliat Kecil Kampung Peduli Sampah di tengah Kota Jakarta
Memasuki daerah sejuk yang rimbun dengan pepohonan, pot-pot yang tertata rapi di teras-teras rumah, juga masih ada beberapa pohon-pohon besar dipinggir jalan. Jadi pemandangan yang sangat langka, yang bisa kita temui di rumah-rumah Jakarta. Terlebih di pemukiman padat penduduk. Selain itu juga yang paling mencolok adalah kantong sampah berwarna hijau. Kantong sampah itulah yang dijadikan warga sebagai tempat untuk menyetorkan sampah-sampah yang dapat didaur ulang di Bank Sampah KBA Rawajati.
Pagi itu hari sabtu, saya berkunjung ke Kampung Berseri ASTRA (KBA) Rawajati, bau tanah bekas hujan semalam masih tercium sempurna. Paling suka dengan bau seperti ini. Angin sejuk membersamai langkah kaki menuju bank sampah yang terletak di ujung jalan RW 03 Rawajati. Dan hebatnya tidak ada bau sampah busuk disini.
doc pribadi |
Yap inilah KBA Rawajati menjadi oase yang berada di tengah ibu kota Jakarta bisa menjadi contoh terbaik atas pengelolaan sampah rumahan menjadi nilai produktif.
Kalau bicara tentang sampah tentunya kita malu karena Indonesia menjadi urutan ke 2 penyumbang sampah plastik setelah Cina. Untuk itu sebenarnya kuncinya dalam pengelolaan sampah ada di kita semua mulai detik ini, sekarang dan untuk tujuan selamanya.
doc, pribadi |
Kebetulan di bank sampah ini saya bertemu dengan Ibu Silvia Ermita bisa dibilang, sang pelopor untuk menyelamatkan bumi di KBA Rawajati Saya belajar banyak tentang kegigihan seorang perempuan bernama Ibu Silvia memulai ceritanya Sejak Februari 2015, RW 03, Kel. Rawajati diresmikan sebagai Kampung Berseri Astra. Berkat kolaborasi dengan Astra, KBA Rawajati memiliki 4 pilar program unggulan yakni di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan.
Ibu Silvia Ermita |
Bank Sampah Rawajati sebenarnya sudah ada sejak 2008. Kemudian pada 2012 barulah diresmikan sebagai Bank Sampah percontohan. Hingga tahun 2019, Bank Sampah Rawajati mempunyai 800 nasabah. Nasabah didominasi oleh ibu rumah tangga.
Kemudian mengatakan "Bahwa setiap bulan Bank Sampah Rawajati menerima kurang lebih 4,7 ton sampah rumah tangga: 3,2 ton sampah organik dan 1,5 ton sampah anorganik. Sampah biasanya diambil oleh pengangkut sampah ke rumah setiap nasabah. Terkadang juga disetor langsung oleh setiap nasabah. Kemudian sampah ditimbang. Hasilnya dicatat di buku tabungan masing-masing nasabah."
Berawal dari tahun 2002, memulai daur ulang sampah yang berada di lingkungan sekitar RW 03 ini. Langkah kecil ini terus berjalan sedikit demi sedikit, sampai pada tahun 2007 mendapat bantuan dari Dinas PU DKI Jakarta mesin pencacah sampah, mesin pengayak dan pembersih plastik.
Dari gerakan kecil ini terus bergulir menjadi besar dan mendapatkan bantuan dari CSR Astra dan dijadikan kampung binaan dengan nama Kampung Berseri Astra Rawajati.
Saat memasuki komplek Bank Sampah Rawajati, akan terlihat mesin pencacah sampah organik di bagian depan Bank Sampah. Di sebelah mesin pencacah terdapat ruangan sampah anorganik seperti botol, kertas dan sampah lainnya yang ditumpuk untuk dipisahkan sesuai dengan jenisnya. Dan di sebelah sampah anorganik terdapat Kantor Pengelola Bank Sampah.
Kemudian ada juga Bpk Indra, yang sekarang juga aktif di KBA Rawajati menceritakan beberapa botol plastik yang laku di pasaran dari mulai memilih, kemudian memilih, merobek kain label, yang jadi persoalan ini label plastik dalam kemasan isi ulang ini tidak laku dijual dan ini masih menjadi pekerjaan rumah sebenarnya harus diapakan, "Biasanya kami membakarnya sih. Kalau tutup botol plastik ini masih laku. Pengepul besar ini datang setiap 2 minggu sekali ke KBA Rawajati, untuk mengambil botol-botol plastik yang telah kami pilah."
Bpk Indra |
Harga kardus dipatok Rp 1.100/kg dan koran Rp 1.200/kg. Sedangkan botol plastik Rp 1.000 - 2.000/kg dan gelas plastik seharga Rp 2.000-3.000/kg. Tabungan sampah ini di kemudian hari bisa diambil dalam bentuk uang.
Setelah terkumpul, kemudian sampah dipilah. Sampah organik seperti dedaunan atau rumput diolah menjadi pupuk kompos. Lalu sampah anorganik seperti kardus, botol plastik, atau gelas plastik dijual ke pengepul besar. Kemudian sampah bungkus kopi disulap menjadi anyaman tikar. Sampah bungkus deterjen dikreasikan menjadi tas atau dompet. Adapun sampah dalam bentuk koran diubah menjadi vas bunga atau kotak tisu. Produk kerajinan tangan ini biasanya siap untuk dipasarkan atau dipamerkan dalam kegiatan yang diselenggarakan Astra atau pemerintah.
Mengolah Sampah Rumah Tangga
Oh iya Bank Sampah pun sempat mati suri selamat satu tahun, karena memang ternyata tidak mudah untuk menumbuh kesadaran memilah sampah. Tetapi karena tidak putus asa terus saja memacu warga hingga pada akhirnya bank sampah ini normal kembali. Ada Ibu Ida dengan cekatan memberikan penjelasan sederhana bagaimana caranya mengolah sampah organik hingga menjadi kompos dengan bermodalkan tong sederhana.
Tong plastik yang digunakan untuk mengolah kompos itu ternyata dilubangi terlebih dahulu di seluruh bagiannya. Kemudian di bagian dasarnya dimasukkan styrofoam dan ditutup dengan karpet di bagian atas dan di bagian bawah. Ternyata ada cara singkat agar sampah bisa melalui proses pembusukan lebih cepat. Resepnya adalah dengan menambahkan EM4, sejenis bakteri yang bisa mempersingkat pengolahan sampah organik menjadi kompos dari waktu satu bulan menjadi satu minggu saja. Itu pun tetap harus rajin dibolak balik agar hasilnya juga maksimal.
Disini setiap warga pun di rumahnya wajib memiliki 4 buah biopori dirumahnya, salah satunya untuk membuang sampah basah rumah tangga masing-masing. Hingga nantinya bisa menjadi kompos dan bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman di rumah mereka.
Cerita Ibu Ninik tentang daur ulang dari Koran Bekas
Di bidang kewirausahaan limbah sampah ini pun menjadi, produk yang bernilai. Awalnya mulai kami mengikuti latihan ada utusan dari Astra mengajar kami membuat vas bunga, kotak tisu, keranjang ternyata tidak sulit kok, ini hitung-hitung mengisi waktu luang kami, setelah masak di rumah selesai baru datang ke sini.
Sekilas kerajinan ini memang terlihat dari rotan ternyata semuanya dari koran bekas. Kemudian Ibu Ninik mengajarkan cara membuat vas bunga dari Koran bekas. Biasanya untuk membuat vas bunga ini bisa memakan waktu 5 - 7 hari, kalau tempat pensil mudah paling hanya 1 hari sudah selesai.
Koran bekas yang kita baca sebenarnya menimbulkan limbah yang begitu banyak apalagi apabila kita langganan koran. Pada saat ini biasanya koran bekas hanya digunakan sebagai bungkus gorengan atau paling banter koran bekas tersebut dijual kepada pengepul untuk didaur ulang akan tetapi nilai jual koran bekas tersebut sangatlah murah paling berkisar antara 1000 s/d 1500 per kilo.
Dengan adanya Kerajinan dari Koran Bekas memiliki nilai ekonomis yang tinggi, koran bekas ini dapat dibentuk menjadi barang-barang yang memiliki manfaat lebih dan juga memiliki nilai ekonomis, diantaranya Vas bunga, Pigura/Frame foto, Tempat Pensil, Tempat Tisu dan masih banyak yang lainnya.
"Biasanya yang membeli itu yang datang berkunjung ke KBA rawajati atau kadang Astra kerap kali memfasilitasi ikut pameran di berbagai tempat, sehingga produk para pengurus bank sampah bisa laku terjual dan keuntungannya digunakan untuk operasional sehari-hari. Dari berbagai barang bekas, seperti koran dan plastik kita buat menjadi berbagai macam kerajinan, tikar, tempat sampah, vas bunga, yang dijual harganya bernilai berkali-kali lipat. Dari situ keuntungan buat operasional sehari-hari juga." Ujar Ibu Ninik.
Inilah beberapa contoh kecil yang bisa berdampak besar, yang dilakukan oleh KBA Rawajati. Dan dengan pendampingan Astra juga hingga KBA Rawajati mendapatkan penghargaan sebagai kampung Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tentunya ini juga menjadi keberhasilan bagi KBA Rawajati dalam meningkatkan kualitas air dan juga kualitas udara segar. Saat ini, KBA Rawajati juga menjadi salah satu binaan Astra yang menjadi kampung percontohan penghijauan secara nasional. Melalui program Bank Sampah juga, KBA Rawajati turut membantu pemerintah dalam upaya mengurangi sampah sejak dari sumbernya.
Utieadnu
No comments
Post a Comment
Terima kasih sudah meninggalkan jejak di blog saya mudah-mudahan bermanfaat, Jangan tinggalkan Link URL BlogPost ya,,, makasih🙏