Kembali Ke Sekolah, Program CSR JNE Medan Goess To Scholl
Setelah berjalan beberapa bulan ini akhirnya aktivitas mulai normal kembali, tidak terkecuali kegiatan belajar mengajar. Pasti kita semua merasa legaaa, bukan saja orang tua, guru yang lebih bahagia tentunya anak-anak kita semua. Menyambut penuh rasa suka cita kembali ke sekolah.
Penerapan pembelajaran daring banyak memberikan hambatan dan kendala bagi para guru, murid, maupun orang tua. Banyak faktor yang menjadi penghambat berjalannya pola pembelajaran ini, seperti ketersediaan infrastruktur, persebaran jaringan internet yang belum merata, juga pola menerima dan mengajar hampir 80% sulit diterima.
Ada yang bilang bahwa selamanya profesi guru tidak akan tergantikan oleh teknologi. Karena dalam proses belajar mengajar secara tatap muka ada nilai yang bisa diambil oleh siswa, seperti proses pendewasaan, etika, dan moral yang hanya bisa didapatkan dengan interaksi sesama di dalam lingkungan pendidikan.
Mengapa Pembelajaran Tatap Muka Lebih Ideal?
Interaksi dan Komunikasi Lebih Mudah
Kegiatan belajar mengajar tatap muka masih dianggap paling ideal, karena proses komunikasi dan sosialisasi akan terjalin secara langsung, sehingga informasi dan materi yang diberikan juga akan lebih mudah dicerna dan dipahami oleh murid.
Mudah dalam Penilaian Karakter
Idealnya untuk mengukur karakter siswa haruslah dengan berinteraksi dan berhadapan langsung. Guru agar benar-benar memahami karakter dan sikap setiap siswa. Maka dari itu model pembelajaran yang paling memungkinkan adanya penerapan nilai-nilai karakter secara optimal adalah dengan jalur tatap muka.
Siswa Jadi Lebih Fokus
Aktivitas tiap hari dilakukan dari rumah membuat kondisi psikologis setiap anak menjadi tertekan dan bosan yang berujung pada kondisi stres.
Hal yang sama juga dialami guru dan orangtua yang mana ketika adanya Pembelajaran Jarak Jauh yang berlangsung saat ini perlu pintar dalam membagi waktu dan prioritas antara mengajar dan mengurusi rumah tangga.
Juga siswanya karena belajar menggunakan handphone jika tidak ada yang diawasi si anak akan bermain game, menonton YouTube dan aktivitas lain yang tidak berkaitan dengan pembelajaran. Jadi apabila nilai-nilai kemandirian dan tanggung jawab belum dimiliki oleh anak, maka akan sulit untuk bisa berfokus pada pembelajaran saja, yang cenderung membosankan.
Praktikum Lebih Mudah
Belajar daring yang dilakukan secara jarak jauh menuntut para guru agar bisa memberikan penugasan yang bisa mengukur setiap kompetensi secara optimal. Hal ini juga saat guru harus memberikan tugas praktikum dan proyek. Guru harus memastikan bahwa apa yang dibuat atau hasil praktikum yang dikerjakan merupakan hasil karya para siswa atau orang tua.
Selain itu karena sulit diawasi maka untuk melakukan penilaian kepada setiap siswa akan menjadi sulit, karena penugasan yang bersifat mandiri.
Dan alhamdulillah akhirnya, semua berjalan normal dan semoga terus tidak ada hambatan, anak-anakku sudah juga balik ke pondok sejak Juli kemarin. Untuk itulah kita para orang tua saat anak-anak kembali sekolah harus memberi support. Mungkin mereka masih ada yang beberapa penyesuaian dengan kondisi yang hampir dua tahun ditinggalkan.
JNE Goes To School di Medan
Sama halnya yang dilakukan orang tua dan guru. JNE selaku perusahaan jasa yang perduli dengan sekitar terutama pendidikan menyelanggarkan program Corporate Social Responsibility ( CSR ) yaitu JNE Goes to School.
Kali ini kegiatan CSR ini dilakukan oleh JNE Medan yang ternyata sudah dimulai sejak 5 tahun lalu. Tidak hanya di Kota Medan, program ini juga sudah dilakukan di berbagai kota / kabupaten di Sumatera Utara. Melalui program ini JNE Medan hadir menyapa para siswa/i di berbagai sekolah untuk memberikan motivasi.
Kegiatan CSR ini berlangsung pada Kamis, 27 Oktober 2022 di Pondok Pesantren Darularafah Raya Jl. Berdikari No. 1 A Desa Lau Bakeri, Sampe Cita, kec. Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang.
aku yang merasa kedua anakku dipondok ikut terharu. bahwa JNE peduli dengan mereka yang notabene jauh dari orangtua.
Kegiatan ini tentu saja disambut gembira, oleh murid-murud dann tentunya kepala pondok pesantren. Selain program goess to school. JNE Medan memiliki beberapa kegiatan CSR, diantaranya
- Program Rumah Tahfidz JNE- DT Peduli Sumut,
- Program 12 Sanggar Genius JNE – Yatim Mandiri bagi yatim dan dhuafa,
- Program Pelatihan Design Grafis JNE – IZI Sumut,
- Program Tanggap Bencana Tagana JNE Medan,
- Program Sekolah Bisnis UMKM.
Kegiatan CSR yang dilakukan JNE dapat bermanfaat dan membawa keberkahan baik bagi keluarga besar JNE maupun masyarakat sebagai penerima manfaat. “Sesuai dengan tagline Connecting Happiness yang berarti mengantarkan kebahagiaan, yang memiliki arti dan makna yang luas bukan hanya tentang pengiriman paket saja, namun JNE dalam berbagai aspek di setiap kehidupan masyarakat.
Semoga kegiatan ini terus berlangsung juga di beberapa cabang JNE dan terus berkelanjutan. terima-kasih yang selalu memberikan kebahagian.
utieadnu
JNE support dan kontribusinya luarrrr biasa
ReplyDeleteBersyukur bgt karena ada korporasi yg punya CSR bagusss kayak JNE ya
Gerakan program CSR JNE bermanfaat bgt ya kak, terlebih perihal pendidikan untuk anak negeri. Sesuai slogan JNE "Connecting Happiness" yg selalu memberikan kebahagian dan kebaikan
ReplyDeleteJNE selalu di hati. Apalagi banyak program-programnya yang membanggakan dan membawa manfaat bagi masyarakat luas. Kedepannya semoga semakin banyak perusahaan yang terinspirasi dari JNE ini
ReplyDeleteWah keren JNE karena peduli akan pendidikan di Indonesia
ReplyDeletePendidikan tuh sering tak tersentuh CSR perusahaan lain
padahal pendidikan kan basic
jika ingin masyarakat Indonesia tumbuh kuat dan cerdas, ya harus digarap pendidikannya dulu
Program sekolah bisnis UMKM dan desain grafis dari JNE keren sih ini mah, apalagi langung goes to school, pastinya akan ada banyak ilmu yang didapat pelajar.
ReplyDeleteMakasih kak ulasannya, mantul.
Wah keren ternyata JNE juga memiliki kepedualian untuk pendidikan Indonesia ya mbak.
ReplyDeleteInsyaAllah bantuannya akan sangat bermanfaat nih buat anak2 usia sekolah yang dibantu.
Emang kalau yang sekolahnya praktik2 gitu kyk anak SMK susah sekali kalau onlen.Paling enak menurutku blended learning mba,sepauh onlen separuh offline xixixixi :D
ReplyDeleteWah keren ternyata JNE juga memiliki kepedualian untuk pendidikan Indonesia ya mbak.
InsyaAllah bantuannya akan sangat bermanfaat nih buat anak2 usia sekolah yang dibantu.
Nggak heran sih program CSRnya JNE keren banget. Taglinenya bae tentang kebahagiaan. Jadi, aku sih yakin mereka benar-benar berusaha sebagai pengantar kebahagiaan.
ReplyDeleteSelalu salud dengan bentuk kepedulian yang diberikan JNE untuk pendidikan anak Indonesia.Sukses untuk JNE ya ditunggu program lanjutannya untuk mahasiswa berprestasi
ReplyDeleteSalam: Dennise Sihombing
Suka dengan program CSR JNE yang peduli dengan bidang pendidikan. Ini menjadi inspirasi buat kita untuk berbuat kebaikan kepada banyak orang. Semoga terus berkelanjutan.
ReplyDeleteSaya pun turut senang sekolah kembali tatap muka mbak, anak-anak ketemu dengan teman-teman dan guru lagi du dunia nyata.
ReplyDeleteSenang juga mengetahui bahwa JNE memiliki kepedulian yang tinggi pula di bidang pendidikan, terutama lingkungan pesantren. Semoga JNE makin berkah usahanya
Keren acaranya JNE, mba. sampai ada program CSR buat teman2 yang membutuhkan ya. Apalagi sudah dilakukan selama 5 tahun. Semoga makin banyak orang terbantu dengan program CSR JNE ini.
ReplyDeleteProgram CSR JNE ini banyak sekali ya..
ReplyDeleteKebayang kebermanfaatannya yang meluas dan bisa dinikmati berbagai macam lapisan masyarakat. Berkah terus JNE.
Keren! Beneran!
ReplyDeleteJarang lho perusahaan yang CSR-nya menyentuh ke pendidikan Islam.
JNE ini membuka mata banyak pelanggan maupun perusahaan saingan untuk lebih terbuka dalam kiprahnya di masyarakat. Semoga makin banyak yang mengikuti!