Peran Serat Untuk Kesehatan Saluran Cerna dan Kurangi Alergi Pada Anak

Peran Serat Untuk Kesehatan Saluran Cerna dan Kurangi Alergi Pada Anak

Hai ,, semua semoga selalu sehat-sehat ya, Bicara tentang alergi dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak, yang bisa mengganggu tumbuh kembangnya. Sayangnya, banyak yang tidak memahami bahwa alergi yang diidap si kecil sejatinya dapat diminimalisir dengan asupan nutrisi tepat yang bisa diberikan orangtua.

Nah kalau kita bicara tentang anak yang alergi kalau di runtut itu banyak sekali akar masalahnya , nah salah satunya yaitu dengan terkait kecukupan serat. Karena ini menurut data riset kesehatan dasar tahun 2018 ternyata 95,5% dari penduduk Indonesia yang usianya diatas 5 tahun ini masih kurang konsumsi seratnya. Padahal serat ini merupakan salah satu jenis zat gizi yang penting untuk dikonsumsi terutama pada anak agar sistem pencernaanya bisa bekerja dengan optimal.

Karena apa? Karena nih 70% dari komponen sistem daya tahan tubuh terdapat dalam pencernaan dan merupakan faktor penting untuk mendukung tumbuh kembang serta kesehatan yang holistic pada anak

Nah hal ini yang membuat konsumsi serat pada anak harus terus didorong agar orangtua paham , bahwa kebutuhan serat harian untuk tumbuh kembang yang optimal bagi anak terutama bagi anak-anak yang mengalami kondisi alergi. Karena nih pola makan yang rendah asupan seratnya erat kaitan alergi pada anak nah untuk itu perlu sekali penguatan imun pada anak dibangun sejak kecil.

Nara sumber #bicaragizi Bpk Arif, dr Endah
Anastasia dan Oktavia

Untuk itu Bicara Gizi Danone bersama Nutrisi Bangsa mengadakan webinar dengan tema Peran Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi Pada Anak, dengan menghadirkan para pembicara antara lain:

• Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Specialised Nutrition Indonesia,
• dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K) Konsultan Alergi dan Imunologi Anak,
• Anastasia Satriyo M.Psi., Psi sebagai Psikolog anak,
• Oktavia Sari Wijayanti Seorang ibu yang memiliki anak dengan kondisi alergi,

Peran Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Alergi Pada Anak

Menurut dr Endah Alergi makanan disebut juga reaksi yang menyimpang tidak diinginkan yang terjadi setelah mengkonsumsi makanan tertentu,

Nah ada hal yang perlu diingat bahwa ini harus melalui mekanisme imun karena kita lihat efek yang menyimpan pada makanan ini ada yang karena imunologi karena makanan tetapi ada juga bukan dari makanan, biasa disebut dengan intoleransi makanan.

Dan Juga intoleransi laktasi yaitu tidak bisa mengkonsumsi susu sapi tetapi bukan alergi tetapi dia tidak punya enzim laktase atau ada anak yang mengkonsumsi makanan yang expired sehingga keracunan makanan atau akibat yang ada pada kandungan makanan farmakologi misalnya sehabis minum kopi jantung berdebar-benar atau kepingin buang air kecil atau besar..

Alergi Makanan Langsung ada Gejala

Nah, kalau Imunologi makanan biasanya orang tuanya mempunyai alergi yang lain yang bisa diperantarai IgE, non IgE atau keduanya. Ini harus ada tes nya misalnya dengan food Challenge.

Biasanya gejala misalkan ada bentol seluruh badan, sesak nafas atau bisa juga diare, muntah atau BAB berdarah.

Gejala alergi

Nah bagaimana nih untuk tata laksana alergi makanan?

Menghindari makanan penyebab alergi, nah itu harus  didiagnosis dengan tepat bukan karena tebak-tebakan dari orangtua.

Jika bayi yang masih menyusui, ibunya yang harus menghindari makanan pemicunya.

Untuk memilih makanan penggantinya bagaimana?

Penting untuk memilih makanan yang tepat dan itu bisa konsultasi dengan ahli gizi karena nanti pada anak-anak dapat mempengaruhi gangguan pertumbuhan, karena reaksi alerginya.

Jadi kebutuhan nutrisi untuk anak itu sangat penting diketahui orangtua sebagai contoh : Asupan makanan berserat tidak bisa diremehkan. Selain dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya, asupan serat harian yang cukup juga dapat mempengaruhi terjadinya gangguan kesehatan, salah satunya kejadian alergi pada anak.

Karena itu makan lebih banyak serat, makanlah minimal 5 porsi buah dan sayur per hari, dan lebih banyak minum karena serat sangat menyerap air. Untuk lebih jelasnya bisa lihat gambar dibawah ini teman-teman.

Makan Lebih banyak serat untuk anak alergi

Parenting Anak dengan Alergi

Kemudian menurut Ibu Anastasia, anak yang alergi memang ada tantangannya baik dari segi mental atau psikisnya, biasanya orangtua dan anak yang alergi rentan mengalami kecemasan lebih tinggi dan lebih rentan mengalami burnout (kelelahan mental), bisa terjadi juga lebih parahnya gangguan kecemasan mental.

Ini sebagai orangtua perlu sekali mengontrol kecemasan, karena kondisi anak alergi dapat berdampak ke masalah emosi, kognitif dan perilaku anak sehingga berdampak ke sosialisasi anak dengan lingkungan.

Sehingga terjadi sensor yang tidak baik dari alergi ini bisa mengakibatkan ketidaknyamanan ke sekolah atau bermain. Jadi perlu sekali ditangani dari segi fisiknya dan dari segi psikologisnya ini akan mempengaruhi kesemua aspek kehidupannya.

Karena anak-anak yang alergi ini jauh lebih sensitif emosinya, dan itu sebagai orangtua perlu sekali disadari bukan hanya mengetahui kondisi  badannya yang tidak enak,  tapi kita sebagai orangtua harus tahu cara mengelola emosi dan merespon emosi anak.

Jika kita cemas anaknya akan semakin cemas, tapi ketika kita sebagai orangtua bisa ,mengelola emosi maka ke anaknya akan jauh lebih nyaman. Atau bisa disebut juga dengan Co-regulation yaitu untuk membantu masalah emosi dari anak yang mengalami alergi.

Co-regulation antara orangtua dan anak alergi

Bagaimana cara dari Co-regulation ini?

Jika anak sedang tantrum kita harus bisa mengelola emosi dengan latihan nafas sadar dan rileks artinya bisa menjadi ombak yang tenang bagi anak. 

Sehingga anak-anak bisa tenang juga. Karena istilahnya orangtua adalah arsitek otaknya anak, kita harus menemani emosi anak. Intinya jangan over thinking, kita memang tidak bisa mengontrol pikiran tapi dengan nafas yang rileks dan lebih tenang akan bisa mempengaruhi saraf kita.

I

Anak itu perlu menerima dan memvalidasi emosinya, emosinya kita terima tapi perilakukanya yang kita kelola. Marah boleh tapi kaki dan tangan  jangan main, sedih boleh tapi tidak boleh menyakiti orang lain

Nah nantinya terjadi reaksi yang hangat dari orangtua lingkungan yang memberikan rasa aman secara emosi dapat membantu pemulihan anak dengan alergi.

Orangtua jadi teman main anak

Kesimpulannya untuk membantu tumbuh kembang anak dengan alergi dengan istilah Connection before correction artinya luangkan waktu untuk anak bermain sehingga menjadi tabungan cintanya untuk anak mendapatkan rasa aman. Bisa main role play, main slime atau apapun

Karena nih bermain bersama anak adalah bahasa cinta yang membuat anak merasa disayang, ditemani membuat mereka merasa berharga.

Sedangkan menurut Ibu Oktavia anaknya alergi mengambil langkah 3 K yaitu kenali, konsultasi dan kendalikan yaitu bisa menangani gejala akibat alergi dengan menghindari faktor pemicunya. Selain itu, memperhatikan asupan nutrisi yang diberikan kepada anak, serta memastikan asupan serat harian anak tercukupi untuk memastikan si kecil tetap sehat dan gejala yang muncul akibat alergi nya berkurang. Dan katanya jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Jadi intinya masalah alergi tidak hanya bisa diatasi dengan hanya menghindari faktor makanan (fisik) tetapi juga diperhatikan faktor psikolog anaknya. Kita sebagai orang harus lebih bisa mengontrol emosi. menemani emosi anak dengan menjadi ombak yang tenang. 

Semoga bicara gizi tentang peran serat untuk kesehatan saluran cerna dan kurangi alergi pada anak bisa bermanfaat ya.

Utieadnu😊