Perjalanan ke Sabang Menuju Tugu 0 Kilometer dan Pantai Iboih
Hallo bertemu lagi nah hari ke 4 di Aceh merupakan hari terakhir dan rencananya kami akan ke Sabang melalui Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue yang merupakan satu-satunya sarana angkutan laut yang melayani penumpang dan barang dari Banda aceh ke Sabang, juga ke Pulo aceh, yang merupakan sebuah kecamatan kepulauan yang masuk dalam wilayah Aceh Besar.
Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue
Sampai di Pelabuhan Ulee Lheue sekitar pukul 08.00 pagi karena akan berangkat naik kapal cepat. Harga tiketnya Rp. 100rb per orang. Suasana di pelabuhan ini sangat nyaman bersih, ruang tunggu yang nyaman, banyak kios jajanan juga warung kopi untuk penumpang.
Untuk membeli tiket kapal cepat rata-rata on the spot atau bisa juga melalui online. Di pelabuhan Ulee Lheue ini tersedia beberapa sarana kapal feri Ro-Ro (Roll On-Roll Off) serta kapal cepat yang melayani penumpang dan barang ke Sabang, serta satu kapal feri ro-ro ke Pulo Aceh.
Pelabuhan Penyebrangan Ulee Lhueu |
Luas Pelabuhan Ulee Lheue saat ini lebih kurang 8 hektar. mencakup fasilitas terminal penumpang sebagai bangunan utama, lahan parkir, dermaga kapal cepat, dermaga kapal lambat, kolam pelabuhan, dan lain-lain. Saat kita menunggu keberangkatan banyak kios kopi atau jajanan nih kemarin sebelum berangkat kita sempat minum kopi khas Aceh..
Peran pelabuhan penyeberangan ini tentunya sangat penting bisa juga sebagai penggerak perekonomian
Konon menurut sejarah pelabuhan Ulee Lheue ini dibangun oleh Belanda pada tahun 1876. Pada awal tahun 1900-an, Belanda menjadikan pelabuhan tersebut sebagai kawasan strategis, menjadi lokasi pendaratan pasukan dan logistik.
Setiap tahunnya nih, pelabuhan terus berbenah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna agar menjadi nyaman bisa dilihatkan bersih banget. Pelabuhan ini menjadi titik untuk menuju gerbang wisata di Sabang.
Untuk menuju ke pelabuhan ini bisa menggunakan Bus Trans Koetaradja naik dari halte bus di depan Masjid Raya Baiturrahman
Tepat pukul 10:00 kami masuk Kapal Express Bahari kapal nyaman sekali kebetulan kami di ruangan VIP, sebelum berangkat biasanya ada announcer di televisi tentang safety equipment di kapal ini.
Ternyata kapal sebelum berangkat semua diperiksa apakah peralatan keselamatan jika terjadi sesuatu siap sedia seperti Life Jacket, ,Sekoci Pelampung Kapal, Marine Sticker Teropong, Sabuk Pengikat, dll bisa digunakan. Perjalanan kira-kira 45 menit kita sudah tiba di Pelabuhan Balohan
Pelabuhan Balohan Sebagai Pintu Gerbang Pariwisata Sabang
Hampir sama dengan Pelabuhan Ulee lheue Pelabuhan Balohan sama bagusnya, bersih dan nyaman, walaupun di Pelabuhan tidak ada sampah sedikitpun Air lautnya bening dan saat kami datang ada kura-kura berenang.
Kapal Express Bahari |
Transportasi penyeberangan pada lintasan sabang ini dilayani oleh dua jenis angkutan penyeberangan, yaitu Kapal Motor Express dan Kapal Ferry. Kapal Motor Express atau lebih familiar dengan sebutan “kapal cepat” dioperasikan oleh dua perusahaan swasta dengan armada KM Express Bahari dan MV Putri Anggreni, dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Kedua operator transportasi penyeberangan tersebut hanya melayani penumpang saja.
Sedangkan Kapal Ferry, lebih akrab di telinga masyarakat dengan sebutan “kapal lambat”, dioperasikan oleh PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh. Perusahaan milik Negara ini mengoperasikan 2 armada penyeberangan, yaitu KMP BRR dan KMP Aceh Hebat 2, yang melayani angkutan penumpang dan kendaraan dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.
Bersama Bpk Agus Widodo di atas Kapal Express Bahari |
Tiba di Pelabuhan Balohan kami langsung disambut oleh Bpk Agus Widodo selaku Syahbandar KSOP Sabang untuk mampir ke kantor KSOP Sabang bertemu dengan Bpk Jumsari
Oh iya KSOP itu kepanjangan dari Kantor Kesyahbandaran dan otoritas Pelabuhan. Bpk Jumsari menerangkan bahwa tugas KSOP Kelas IV Sabang ini adalah melaksanakan pemberian pelayanan lalu lintas dan angkutan laut, keamanan dan keselamatan pelayaran di perairan pelabuhan untuk memperlancar angkutan laut, termasuk kapal nelayan juga.
Beliau juga menceritakan kemarin saat terjadi gelombang pasang setinggi 3 meter banyak kapal yang bersandar dekat dengan KSOP. Setelah selesai beramah tamah kami akhirnya menuju Tugu 0 kilometer Indonesia.
Tugu Nol Kilometer Indinesia
Kalau ke Sabang tidak sah jika tidak mengunjungi ke Tugu 0 Kilometer Indonesia. Tugu 0 Kilometer atau biasa disebut Monumen Kilometer Nol merupakan sebuah penanda geografis yang unik di Indonesia. Hal ini berkaitan perannya sebagai simbol perekat Nusantara dari Sabang di Aceh sampai Merauke di Papua.
Tugu 0 kilometer Indonesia |
Tugu ini bukan saja menjadi penanda ujung terjauh bagian barat di Indonesia, dan sampai saat ini menjadi objek wisata sejarah bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Yang berkunjung kesini akan mendapat sertifikat tanda, sebagai bukti kunjungan. Dan masuk ke area ini dikenakan tiket masuk per orang Rp 5rb . apabila membawa mobil bisa parkir diujung jalan masuk.
Perjalanan dari pelabuhan ke Tugu 0 kilometer memakan waktu hampir 45 menit dan perjalanan sangat lancaarrr sekali , karena jalannya bagus tidak ada yang berlubang sedikitpun dan tidak ada traffic light, Jadi inilah Sabang kota tanpa lampu merah. Hanya memang sayangnya belum ada transportasi publik yang ke arah tugu 0 kilometer jadi kalau mau datang kesini bisa sewa motor atau mobil di dekat pelabuhan Balohan.
Terasa aneh aja karena kalau di Jakarta baru jalan 500 meter saja pasti sudah ketemu lampu merah. Setelah puas foto-foto dan mengambil video perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Iboih.
Pantai Iboih Sabang
Pantai Iboih Sabang. Termasuk pantai yang mempesona yang pernah aku kunjungi. Pantas disebut sebagai surga wisata bahari. Pantai Iboih berlokasi di ujung utara Pulau Weh, pulau terbesar di Kota Sabang.
Sebenarnya, pantai yang memiliki nama lain Teupin Layeu ini merupakan sebuah pelabuhan. Dari sini kita juga bisa berkunjung ke Pulau Rubiah, yang bisa snorkeling dengan kedalaman laut hanya 2 meter.
Pantai Iboih |
Pantai Iboih adalah pantai yang indah menakjubkan. Hamparan pasir pantainya putih bersih terlindungi oleh hijaunya hutan lindung. Sementara itu, perairannya yang dangkal dan berair jernih menghadirkan gradasi warna biru laut yang khas.
Tidak hanya menawarkan pemandangan pantai yang damai permai. Iboih juga tentang kemolekan bawah laut yang mempesona. Air yang jernih bak kristal cukup kentara mengabarkan keindahan yang ada di dasar perairan dangkal Pantai Iboih Sabang.
Desa Iboih juga menawarkan fasilitas wisata yang sangat beragam. Selain sebagai dermaga dengan beragam pilihan transportasi laut, di Iboih juga banyak tersedia tempat kuliner dan penginapan bergaya bungalow
Rute Lokasi Pantai Iboih Sabang
Dari Tugu 0 kilometer hanya 15 menit saja, dan tiket masuknya pun murah meriah per orang dikenakan Rp 5 ribu. Untuk paket snorkeling diperkirakan hanya Rp 200 ribu sudah termasuk penyebrangan dari Iboih ke Pulau Rubiah.
Rasanya kalau sudah berada di Pantai Iboih tidak mau pulang karena indahnya. Tapi hari ini merupakan hari terakhir di Sabang besok kami harus balik ke Jakarta.
Aceh dan Sabang sebenarnya banyak cerita yang harus ditulis, Aceh bisa dibilang kota yang ramah dan apabila malam hari banyak sekali warung kopi atau cafe yang buka hingga 24 jam dan itu pun selalu dipenuhi pengunjung.
Sama halnya seperti Mie Bardi, Sate Matang , Mie razali yang kami kunjungi untuk makan malam selalu penuh pengunjung padahal bukan weekend, Sampai berpikir masyarakat Aceh ini nongkrong terus tiap malam gaji mereka mungkin besar-besar kali ya.
Kalau Sabang kota yang dikelilingi laut yang indah harusnya perlu beberapa hari untuk eksplore wisata, karena kemarin kami tidak kebagian untuk melihat sunset mapun sunrise. Di Sabang sempat juga makan sate gurita dan Mie Sedap yang menjadi favorite di Sabang, itu pun restonya selalu penuh pengunjung juga.
Journey Aceh, Ipul,Utie, Imawan, Ovie |
So gimana kapan teman-teman mengunjungi Aceh? Dan jangan lupa untuk ke Sabang ya,,, di blog ini aku tidak membahas kulinernya soalnya ada blog khusus, Ok semua sampai ketemu di perjalanan berikutnya next InsyaAllah akupun akan datang kembali ke Aceh mudah-mudahan bisa bersama keluarga kecilku.
Perjalanan ke Sabang menuju Tugu 0 Kilometer Indonesia ini semoga bisa menjadi inspirasi untuk teman-teman semua ya.
Utieadnu
wah rasanya ingin bisa ke sana deh, semoga
ReplyDeleteInsya Allah, kapan-kapan kalau ada kesempatan berkunjung ke Aceh, mau juga ah sekalian ke Pulau Sabang ini, seru kayaknya. Apalagi ada beberapa teman di Aceh sana, bisa sekalian meetup sambil cobain ngopi atau menyantap mie Aceh.
ReplyDeleteKereeen utiee mainnya jauh banget udah ke Sabang. Pengen banget ke Aceh belum kesampean nih, seru kayakanya
ReplyDeleteWaaaaw..Sabang. Agak kecewa kalau inget dulu pas masih tinggal di Sumut ga disempetin ke Sabang. Kan asik bisa menjejak kota yg ada di lagu wajib Dari Sabang Sampai Merauke.
ReplyDeleteBuatku keren lho ide kasih sertifikat kunjungan ke titik 0 Indonesia. Jadi terasa sbg kunjungan yg sangat berharga.
Waaahh Mba Utie bikin aku mupeng pengin ke Tugu Nol Kilometer Indonesia ini. Kebayang jauhnya yaa.. pulau paling ujung di Indonesia. Jalan dan transportasinya udah bagus, bakalan happy nih kalau jalan-jalan ke situ.
ReplyDeletePariwisata Aceh sudah tertata dengan baik. Terkelola secara profesional. Ini dibuktikan dengan pelabuhan-pelabuhan mereka yang bersih dengan airnya yang jernih seperti di balohan ini
ReplyDeletePengen banget sih ke Aceh kalau ada rezeki, soalnya ada sahabat masa kuliah di Aceh. Pastinya pengen banget ke Sabang dan semua cerita khas Aceh aku kepo-in deh.
ReplyDeleteMemang Indonesia kereeen indah banget yakss.... Aceh masuk bucketlist yang pengen kami kunjungi, pantai bersih jernih untuk wilayah luar jawa tidak di ragukan lagi.
ReplyDeleteMasyaAllah.. Perjalanan ke titik 0 ini menarik juga ya. Aku juga pengen lho merasakan perjalanan di Sabang gini. Pasti berbeda sensasinya ketimbang jalan-jalan di lokasi yg udah viral
ReplyDeleteKak Utiieeee...
ReplyDeleteSeneng banget bisa berfoto di Tugu Nol Kilometer Indonesia.
Rasanya gimana yaa.. bisa menjejak ke Sabang?
Berasa satu per-satu bucket list terwujud untuk keliling Indonesia.
Hahaha... saya pertama ke Aceh dulu juga heran mbak, kok tiap malam mereka nongkrong terus di warung kopi.
ReplyDeleteSenengnya udah bisa sampai di tugu 0 km di Sabang. Pemandangan di sana indah banget ya mbak
Jadi pengen berkunjung ke Aceh mba, menjelajahi tempat menarik disana, sambil menikmati pemandangannya juga. Semoga next bisa travelling bareng teman ke tempat ini.
ReplyDeletePantai Iboih cantik banget ya mak. Biru dan bersih seperti lukisan di fotonya.
ReplyDeleteTanah rencong ini memang terkenal memiliki alam yang indah, destinasi wisata alam dan sejarah yang mempesona.
Seru bisa halan halan ke Aceh,ngicipin nikmati kopinya ga mba heuheu . Kulinernya juga pasti unik ya buat kita yng dr pulau jawa
ReplyDeleteGimana ya rasanya pergi ke tugu nol kilometer Indonesia. Pasti berasa di ujung Indonesia. Berkesan sekali mbak. Jadi pengen naik kapal. Terakhir naik kapal pas ke Madura. Setelah itu gak pernah lagi.
ReplyDeleteWow Mak jalannya sudah jauh ya hingga ujung barat Indonesia pun sudah dijejali, pantainya cantik dan bersih ya ampun cantik amat Aceh ya...
ReplyDeleteMasyaallah, melihat pantai warna biru nan bersih itu sungguh amazing ya mba. Pengen deh bisa jalan-jalan ke ujung Indonesia.
ReplyDeleteperjalanannya seru banget sih mba,,, nyebrang dari Aceh ke Sabang bahagiannya.. kapan ya aku bisa kesana
ReplyDelete