Pepsodent Kampanyekan Senyum Sehat

Pepsodent Kampanyekan Senyum Sehat untuk Hidup yang Lebih Sehat

Pagi semua sudah dimulai dengan senyuman hari ini? Kemarin nih tanggal 20 Maret 2021 ternyata bertepatan dengan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia.

Gak heran kenapa sampai diperingati? karena seperti yang kita ketahui gigi dan mulut adalah pintu gerbang dari tubuh manusia. Semua  yang kita konsumsi masuk kedalam tubuh  pasti melewati gigi dan mulut.

Jika gigi dan mulut sakit itu bisa berdampak ke seluruh tubuh, Pernahkan sakit gigi, gak bisa tidur, kepala jadi pusing, perut lapar, duuhh,,, gak kebayang pokoknya. Makanya menjaga kesehatan gigi dan mulut itu wajib hukumnya. Dan mudah-mudahan teman-teman semua selalu sehat-sehat ya…

Kalau untuk kebersihan gigi dan mulut, pasti kita sudah akrab yang namanya pepsodent, brand ini sudah ada sebelum aku lahir… Bahkan usianya lebih tua dari usia ibuku. Mau tau usianya sudah 87 tahun. Hmmm sepuh bangetkan…

Nah, PT Unilever Indonesia, Tbk. Brand Pepsodent, bekerja sama dengan FDI World Dental Federation dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) melalui kampanye Senyum Sehat untuk Hidup Yang Lebih Sehat melalui ajakan “Yuk, #SikatGigiSekarang!”.

Kampanye Pepsodent Senyum Sehat untuk Hidup yang Lebih Sehat
Ira Noviarti, Dr, Gerhard Seebergers, drg. Oscar Primadi, drg Ratu Mirah afifah
Dr, drg RM Sri Hananto Seno dan Duma Riris

Kampanye ini secara virtual disaksikan bersama media dan blogger, pada tanggal 19 Maret kemarin. Dan hadir para pembicara yaitu:

• drg. Ratu Mirah Aifah, GCClinDent., MDSc, ​​- Head of Sustainable Living Beauty & Personal Care and Home Care Yayasan Unilever Indonesia.
• Dr, drg, RM Sri Hananto Seno, Sp.BM 9K0. MM Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)
• Duma Riris, artis dan ibu dua anak.

PT Unilever Indonesia, melalui brand pepsodent percaya bahwa setiap senyuman itu sangat berarti maka melalui brandnya ini, Pepsodent selalu mensupport pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dan membangun kesadaran seluruh rakyat Indonesia dengan membekali masyarakat, orang tua guru dengan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut sehingga mereka dapat menikmati hidup yang lebih sehat.

Tujuan Kampanye Pepsodent untuk Senyum Sehat, Hidup yang Lebih Sehat

drg. Mirah mengatakan, ternyata nih saat pandemi kita terlalu fokus terhadap proteksi kesehatan tubuh dan lupa mengenyampingkan kesehatan gigi dan mulut. 

Bahkan katanya menurut keluhan orang bahwa responden Indonesia mengalami keluhan seperti nyeri pada gigi, bau mulut, mulut kering, gusi dan gigi berdarah dan kemunculan karies baru.

Ini karena ternyata orang dewasa malas untuk sikat gigi karena dengan alasan tidak keluar rumah. Dan juga semakin diperburuk karena banyak yang masih enggan memeriksakan diri dengan risiko penularan virus korona.

Sebanyak 59% orang mengaku menghindari pergi ke dokter gigi meski giginya bermasalah. Nah aku termasuk ke dalam 59% nih, karena selama pandemi pun aku gak pernah ke dokter gigi, karena rasa takut ke rumah sakit padahal itu salah banget ya. Rumah sakit maupun klinik sudah menjalankan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.

5 keluhan masalah Gigi dan Mulut selama pandemi

Menurut survei juga  anak-anak Indonesia ternyata juga melewatkan sikat gigi,  hampir sekitar 70%. Dan bahkan orang tua membiarkan anak-anak sebelum tidur makan yang manis-manis dan   tidak menyuruh untuk menyikat gigi.

Nah, disini mari kita bersama-sama sebagai orang tua menjadi role model bagi anak-anak, agar kampanye Pepsodent terwujud dan Indonesia juga bisa bebas karies di tahun 2030.

Pasien Covid dan Gangguan Rongga Mulut

Sedangkan menurut dr, Seno, memang selama pandemi orang tidak keluar rumah, jika kita tidak memeriksa gigi, bakteri di rongga mulut dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan infeksi, serta peradangan di bagian tubuh lain. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, dapat menyebabkan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia.

Oleh karena itu jagalah rongga mulut ini, dan waktu yang paling tepat untuk menggosok gigi minimal 2 kali sehari adalah pagi kali setelah sarapan dan sebelum tidur malam .

Dan juga peran orang tua nih harus melakukan kebiasaan sikat gigi. Jika sudah berlubang gigi itu harus secara bertahap disembuhkan, ditambal dan tidak bisa kembali seperti semula.

Dampat covid terhadap kesehatan Gigi
bersama dr. Seno

Dan ternyata bahwa pasien dengan covid yang memiliki masalah pada jaringan periodontal hal ini karena adanya peradangan pada rongga mulut.

Bentuk Habist Bersama Pasangan untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Sedangkan artis Duma Riris mengatakan, saat ini saya dan suami menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama anak-anak, dan di rumah pun ekstra ketat dalam menjalankan kebersihan, menyediakan desinfektan, cuci tangan, dan masker. 

Dan untuk kebiasaan sikat gigi malam memang itu menjadi peer tetapi saya berusaha menciptakan ritual sikat gigi dengan cara-cara yang menyenangkan dengan bermain games , ajakan bersama-sama atau menyediakan cermin kecil untuk mereka.

Intinya anak-anak itu tidak akan merespons omongan kita terlalu banyak, tetapi anak-anak akan menentukan atau melihat kita nih, jadi kita harus menjadi panutan bagi anak-anak. Ketika saya sikat gigi mereka melihat terus mereka menghampiri dan sikat gigi bersama.

Jadi kita harus membangun habits , menjaga kebersihan tanggung jawab bukan hanya peran isteri, tetapi suami juga. Jadi anak-anak bisa melihat bahwa menjaga kebersihan mulut dan gigi itu penting.

Dan terakhir sebagai puncak peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2021, Pepsodent dan PDGI menyerukan 'Yuk, #SikatGigiSekarang!' dan ajakan sebanyak mungkin keluarga Indonesia untuk menjadi Pahlawan Senyum dengan membagikan momen menyikat gigi bersama keluarga.

Jadi nih, istilah mencegah lebih baik dari mengobati, berlaku untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Jangan menunggu sakit untuk memeriksa gigi rutin minimal 6 bulan sekali. Dan sikatlah gigi minimal 2 kali sehari, setelah sarapan dan malam menjelang tidur.

Bagaimana menyikat gigi yang benar?

Menggosok gigi secara rutin saja belum cukup untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan maksimal. Tetapi juga perlu menerapkan cara menggosok gigi yang benar dan melakukan perawatan gigi ekstra.

Meskipun sudah dilakukan secara rutin 2 kali sehari, menyikat gigi saja sebenarnya belum cukup karena tidak bisa membersihkan sela-sela gigi hingga bagian mulut mulut dengan baik, apalagi bila dilakukan terburu-buru atau dengan cara yang salah. Oleh karena itu, kita harus melihat cara menggosok gigi yang baik dan benar.

juga sikat gigi yang kita gunakan dengan sikat yang lembut dengan kepala sikat yang sesuai dengan ukuran mulut. Sebisa mungkin, gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride seperti Pepsodent untuk membantu mencegah kerusakan gigi dan masalah gigi berlubang.

Cara Menggosok Gigi yang Benar

Agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut, terapkan cara menggosok gigi yang benar dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:

Awali dari seluruh geraham kemudian, sikat gigi bagian depan dan terakhir sikat permukaan mengunyah. Kalau ibu saya dulu mengajarkan untuk sikat area lidah tentunya dengan sikat khusus lidah. Kumur dengan Pepsodent Mouthwash . 

Intinya ketika kita sikat gigi, patuhi aturan sikat gigi, tentunya untuk hasil maksimal jadikan sebagai rutinitas yang wajib kita lakukan, sikat gigi terlalu seringpun dan menggosoknya terlalu keraspun tidak baik, karena bisa menyebabkan gusi berdarah. Dan jangan pernah terburu-buru.

Ganti sikat gigi secara rutin, terutama jika bulu sikat sudah berubah bentuk atau terlihat kotor dan ingat rutinitas minimal memeriksa kesehatan gigi dan mulut 6 bulan sekali.

Semoga tahun 2030 benar-benar akan tercapai Indonesia bebas karies, dan tugas kita nih sebagai orang tua untuk mewujudkan cita-cita Pepsodent bahwa setiap senyuman adalah berarti dan ikut juga bagian dari Kampanyekan Senyum Sehat untuk Hidup yang Lebih Sehat menjadi pahlawan senyum untuk keluarga , "Yuks, Sikat gigi sekarang!."

Semoga bermanfaat

utieadnu