Banyak
sekali perubahan dulu,, sewaktu masih sekolah dasar udara masih teramat dingin,
bicarapun kalau pagi masih mengeluarkan asap, persis seperti film-film Korea
jika musim salju, tapi sekarang sudah banyak perumahan, villa, bahkan tempat
rekreasi, hawa dingin berangsur-ansur pergi menjauh.
Hawa panasnya sama persis dengan Jakarta, walapun malam masih terasa greges dinginnya. Tapi binatang malam sudah banyak yang tidak hadir seperti kunang-kunang, suara jangkrik kadang burung hantu yang terdengar sudah tidak ada lagi.
Hawa panasnya sama persis dengan Jakarta, walapun malam masih terasa greges dinginnya. Tapi binatang malam sudah banyak yang tidak hadir seperti kunang-kunang, suara jangkrik kadang burung hantu yang terdengar sudah tidak ada lagi.
Yap..
Cirebon sudah berubah ke kota yang ramai dan maju, tidak kalah dengan desa yang
ditempati oleh kedua orang tua saya desa halimpu,,, sudah banyak perumahan,
walaupun masih sebagian orang mempertahankan tanahnya untuk pertanian dan kebun.
Kali
ini liburan sekolah bersama anak-anak saya naik kereta api Cirebon expres
dengan memesan lewat tiket.com dengan harga tiket 436.000 untuk 2 orang kursi
executive, berangkat pukul 12;10 sampai di Cirebon pukul 15;15. Hampir 8
tahun lebih tidak pulang menggunakan
kereta api, biasanya kami konvoi naik mobil tetapi karena ingin santai dan
tidak mau terjebak macet kereta apilah pilihan yang tepat.
Sesampai
di Stasiun Cirebon amaze sekali sudah banyak perubahan didalamnya, sama dengan
stasiun-stasiun yang berada di Jakarta, dibangun terowongan untuk jalan keluar.
Walaupun hanya bagian dalam yang dirubah tetapi bangunan peninggalan Hinda
Belanda ini tetap dijaga keasliannya, cat warna putih masih tetap dipertahankan
dari dulu, masih kokoh dan sangat
menarik.
Stasiun
Cirebon merupakan sebuah stasiun kereta api yang terletak di Jl. Siliwangi,
Kejaksan, Cirebon. Karena terletak di kelurahan Kejaksan, Stasiun Cirebon
terkadang di sebut juga Stasiun Kejaksan. Stasiun Kejaksan Cirebon gaya
arsitektur bangunannya merupakan perpaduan dari ciri arsitektur lokal dengan
pengaruh aliran seni Art Deco.
Sebagaimana
ciri khas bangunan batu yang berasal dari periode 1900-1920. pasad atau tampak
bangunan yang cukup menonjol adalah susunan simetris gedung. Gaya arsitektur
campuran art nouveau dengan art deco. Apabila dilihat sekilas, siluet bangunan
terdiri dari dua menara. Dengan atap berbentuk piramida yang mengapit sebuah
bagian atas bangunan utama. Saya kupas sedikit nih tentang sjarah stasiun
Cirebon. Stasiun Cirebon
di desain oleh Arsitek Belanda bernama Pieter Adriaan Jacobus Moojen. Dan di
resmikan pada 3 Juni 1912.
Lapangan Parkir Baru Stasiun Cirebon |
Dulu
merupakan stasiun angkut untuk pabrik gula pada jaman kolonial Belanda hingga
akhirnya pada jaman Revolusi
Kemerdekaan 1945-1949, Stasiun Cirebon selalu menjadi tempat transit untuk
semua jenis Kereta Luar Biasa (KLB). Mulai dari Presiden Soekarno yang
memberikan pidato di depan masyarakat. Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Sampai Perdana Menteri Sjahrir untuk menjemput rekannya sebelum meneruskan
perjalanan.
Hmm,,, Dan sekarang digunakan untuk stasiun antar dearah, bagi sahabat yang datang ke stasiun Cirebon ini pasti akan terkagum-kagum
dengan design dan ukiran jendela yang terpatri di kaca yang berwarna-warni yang
menerangi stasiun ini.
Karena
perut sudah meminta jatah saya dan abang azka mampir ke kedai makanan khas daerah Cirebon
yaitu Empal Gentong Mang Darma, rasanya masih seperti dulu nikmat dan gurih
setelah selesai menghabiskan semangkok empal gentong dan 1 porsi sate kambing. (Nah untuk kulineran ini pun sudah saya tulis disini.)
Kemudian kami melanjutkan naik angkot DO5 ke arah terminal Cirebon dengan harga Rp 4000,-/orangnya. sepanjang jalan menuju terminal banyak bangunan-bangunan baru seperti mall dan café, mirip Jakarta batin saya. Kurang waktu 20 menit sampai
juga di terminal Cirebon akhirnya naik elf jurusan Cirebon – Cikijing
(Kuningan) dengan tarif Rp 5000,-/orangnya, jalanan cukup lancar 15 menit sudah sampai ke
desa dimana kedua orang tua saya dilahirkan.
Oh iya naik kendaraan online bisa juga sampai ke desa Halimpu, tetapi
karena takut menunggu lama dan belum terbiasa juga di Cirebon menggunakannya
jadi saya memutuskan naik kendaraan umum saja.
sangkanurip alam/cipanas |
Keseokkan
harinya setelah sholat shubuh kami berangkat (Ibu, kk ipar dan keponakan, juga
kedua anak saya , kami berdelapan) ke Taman Rekreasi Sangkanurip Alami. Kolam
renang air panas alam, orang-orang sini menyebutnya Cipanas. Jaraknya dekat
dengan menggunakan mobil hanya 15 menit sudah sampai di tempat, kolam renang ini
ada 2 kolam renang air dingin dan air
hangat yang mata airnya bersumber langsung dari air belerang gunung Ciremai,
untungnya pas datang kesana kolamnya sedang dikuras diisi dengan yang baru
beruntunglah jadi airnya fresh orang pertama.
Masuk
Cipanas ini harga tiketnya cukup terjangkau untuk orang dewasa Rp 12.000,- dan
anak-anak Rp 10.000,- ada ruangan tertutup
dan VIP jika mau tetapi harga tiket masuknya sedikit berbeda, untuk mandi air berlerang disini perlu diingatkan
jangan terlalu lama, cukup 15 ment – 30 menit, karena kalau lama-lama seperti
yang dialami kakak ipar saya, dia jatuh pingsan karena waktu berangkat belum
sarapan. Akhirnya tubuhnya jadi lemas karena keracunan hawa dari air
belerangnya,
kolam renang cipanas |
Untungnya
ada petugas yang sigap, dengan mengambil handuk kemudian dicelupkan air dingin
diletakkan di atas kepala tidak lama siuman,, petugas yang bernaman Mang Amin
itu memberitahu “lamun rek mandi di die ulah lila-lila jeung kudu sarapan
heulanya bu,,,!” yang artinya kalau mau mandi disini jangan lama-lama dan
sebelum mandi harus sarapan dulu. hmm.. dapat ilmu lagi nih, batin saya.
Yah
mungkin waktu itu kondisi kakak ipar saya memang kurang fit tapi
alhamdulillah saya dan anak-anak saya
juga keponakan fine-fine aja mandi agak lama. Konon air belerang ini bermanfaat
sekali untuk tubuh membuat tubuh semakin rileks, dan bagi yang punya masalah
dengan jerawat dan penyakit kulit lainnya jika sering mandi disini akan sembuh. Tetapi berendam air belerangpun ada kekurangan, yaitu pori-pori kulit akan
menjadi besar, dan kulit akan menjadi lebih kering.
Setelah
puas mandi akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke pasar Cilimus, sekalian
belanja untuk dirumah juga dan tentunya kulineran makanan khas Cilimus yaitu
“Kupat Tahu”, sudah saya tulis di blog kuliner saya.
Pasar Cilimus |
Di
pasar Cilimuspun sudah banyak perubahan lebih rapi terutama alun-alun pasar
Cilimus yang lebih dikenal dengan sebutan TamCil, taman Cilimus jika malam hari
ada beberapa mainan anak yang di sewa seperti mobil-mobilan, kemidi puter, jajanan pun makin banyak jika malam hari ada
Cimol, Cireng dan lain-lain, oh iya Masjid Agung Cilimus sudah selesai
perbaikannya tambah nyaman untuk sholat disana. Di pasar Cilimus ini mash banyak delman, kalau naik delman ini ke Halimpu dihargai Rp 50.000,- kalau naik elf cukup bayar Rp 3000,-
Rasanya
waktu 3 hari belum cukup untuk keliling daerah Halimpu ini, apalagi kangen
terhadap Ibu kepingin setiap hari berada didekatnya, sisa 2 hari itu tidak
pergi kemana-mana dirumah dan masak kesukaan ibu. Walaupun berat saya dan
anak-anak harus balik ke Jakarta. InsyaAllah pasti saya akan datang lagi disini, untuk melepas kangen Ibu dan datang ke makam Bapak.
Semoga bermanfaat cerita liburan saya ya,, terimakasih ^^.
Semoga bermanfaat cerita liburan saya ya,, terimakasih ^^.
Utieadnu
Aku baru sekali ke cirebon, baru nyobain empal gentong, belum explore yang lainnya lagi.
ReplyDeleteyuks explore ke Cirebon lagi,,,
DeleteNgomongin cirebon jd pgn empal gentong & sirup tjampolay :D
ReplyDeleteCirebon ini kalau naik kereta nggak gitu jauh ya. Wah ternyata berenang di air belerang itu nggak boleh lama2 juga ya dan kalau badan kurang fit sampai bisa lemas. Nice liburannya Mba Utie :)
ReplyDeleteplesiran di tkp naik angkot sensasinya pasti beda dgn bawa kendaraan pribadi sendiri, bisa ngobrol sama penduduk asli dan bisa meratiin kebiasaan penumpang yg mungkin berbeda klo naik angkot di jakarta hehe
ReplyDeletesering lewat cirebon tiap mudik ke pekalongan, tapi blom pernah nginep
Wah ternyata unik juga kolam renangnya, asli dari sumber gunung berapi yang ada belerangnya
ReplyDeleteBoleh deh dimasukin itinerary buat mampir Cirebon. Kalau di sana tempat wisata yang recommended untuk suami istri (tanpa anak) kira2 di mana lagi ya mbak? :)
Cita-cita aku banget nih mba pengen bisa jalan-jalan dan kuliner di Cirebon...
ReplyDeletewah bagi saya kota cirebon jadi pilihan untuk menetap di sini, sampai akhir hayat
ReplyDeletePernah 3 bulan tinggal di cirebon. Jadi kangen sama cirebon mbak :)
ReplyDelete