Gerakan Plastic Reborn dari Coca cola sebagai langkah awal #BeraniMengubah
Plastik seakan menjadi boomerang buat kita semua, Plastik kita butuh dan memang kita semua ada di jaman plastik. Banyak sekali tanpa kisa sadari semua yang kita gunakan dirumah saja hampir sebagian berbahan plastik.
Dan yang kita kenakan juga semuannya berbau plastik contoh misalnya kacamata, jam tangan. Yang jadi masalah sekarang adalah ternyata sampah plastik yang bekas kita gunakan sehari-hari menjadi sampah yang sangat berbahaya terlebih yang tidak bisa didaur ulang.
Dan yang kita kenakan juga semuannya berbau plastik contoh misalnya kacamata, jam tangan. Yang jadi masalah sekarang adalah ternyata sampah plastik yang bekas kita gunakan sehari-hari menjadi sampah yang sangat berbahaya terlebih yang tidak bisa didaur ulang.
Bahkan Indonesia penjadi peringkat ke-dua di dunia negara penyumbang sampah terbesar dilautan, kemarin banyak bangetkan kita lihat bagaimana biota-biota laut yang mati dan terancam hidupnya karena sampah plastik.
Nah, langkah apa yang kita harus ambil untuk mengurangi sampah plastik yang khususnya tidak bisa didaur ulang ini. Tentunya dengan langkah bijak berplastik dari membawa totebag jika ingin berbelanja, membawa sedotan sendiri, atau membawa kotak makanan jika ingin membeli makanan dari luar. Mungkin langkah itu kecil tetapi jika dilakukan setiap hari dan orang lain mungkin akan meliat dan mencotoh perbuatan kita kemungkinan sampah plastik akan berkurang.
Melalui kesadaran ini PT Coca Cola Indonesia menyerukan gerakan Plastic Reborn #BeraniMengubah sebuah inisiatif peduli lingkungan untuk berkontribusi dalam mengatasi sampah plastik di dalam kehidupan sehari-hari. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk turut aktif dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Dengan menghadirkan rangkaian kegiatan edukasi dan diskusi bersama para pakar, yang bertujuan untuk menambah wawasan peserta mengenai kemasan plastik, diskusi penanganan dan manajemen sampah plastik dengan konsep circular economy. Kegiatan edukasi ini juga diisi dengan kegiatan lokakarya kreatif dan edukatif yaitu daur ulang sampah botol plastik menjadi barang yang memiliki nilai baru bersama peserta.
Kika :Mc Novan, Bpk Triyono, Bpk Gunawan, Prof Enri |
- Prof. Enri Damanhuri, Guru Besar Pengelolaan Udara dan Limbah, Institut Teknologi Bandung
- Triyono Prijosoesilo, Public Affairs and Communications Director Coca-Cola Indonesia,
- Gunawan Mangunsukarjo, Regional Technical Director Coca-Cola Indonesia
- Iqbal Alexander, Pendiri Komunitas Kertabumi Klinik Sampah.
Menurt Bpk Gunawan Jika dilihat dari sudut pandang industri, plastik merupakan bahan baku sehingga ada nilai ekonomi di dalamnya, sehingga memiliki nilai manfaat ekonomi tidak hanya untuk industri tetapi juga untuk masyarakat. Dan plastik merupakan inovasi luar biasa yang bersifat fleksibel, affordable dan tahan lama, karenanya penggunaan plastik dalam berbagai bentuk telah menjadi bagian tak terhindarkan dari kehidupan masyarakat modern.
Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, saat ini kapasitas terpasang industri kemasan plastik mencapai 2,35 juta ton per tahun. Namun, utilisasinya sebesar 70 persen, sehingga rata-rata produksi mencapai 1,65 juta ton, sedangkan penyerapan tenaga kerjanya sekitar 350.000 orang.
Namun disisi lain, keuntungan dari penggunaan kemasan plastik juga memiliki dampak terhadap lingkungan. Sampah telah menjadi sebuah persoalan yang mendapat perhatian masyarakat global dalam beberapa waktu terakhir. Jumlah komposisi sampah plastik khususnya, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di wilayah DKI Jakarta pada tahun 2016 – 2017 menempati posisi kedua setelah sampah sisa makanan dengan jumlah sebesar 12.40%.
Kemudian menurut Prof, Enri Damanhuri. Permasalahan sampah memang merupakan tugas dari seluruh pihak. Namun, penanganannya dapat dimulai dari individu masing-masing. Artinya semua orang Indonesia harus dapat mengelola sampahnya di sumber mereka sendiri, di rumah, sekolah atau kantor.
Sampah plastik merupakan masalah lama dan edukasi harus terus dilakukan. Salah satu edukasi yang perlu terus diberikan ialah pentingnya membiasakan untuk tidak membuang sampah di mana saja, dan selanjutnya membiasakan untuk berperilaku bijaksana dalam menggunakan plastik termasuk dalam hal penanganan sampahnya.
Faktor utama sampah tentu berasal dari perilaku masyarakat yang semakin konsumtif. Minimnya kesadaran dan pola pikir juga turut andil, hal ini bisa dicegah dengan memilah dan mengumpulkan sampah plastik dalam satu tempat. Selain itu diperlukan kerjasama dari pihak produsen, pengumpul sampah plastik (collector) sampai konsumen untuk berperan aktif dalam mendorong masyarakat berperilaku lebih bijaksana dalam penanganan sampahnya, melalui edukasi dan penegakan peraturan yang konsisten.
Dan Coca cola Indonesia turun aktif untuk mengatasi permasalahan plastik ini sesuai dengan komitmen dan visi perusahaan The Coca-Cola Company yaitu World Without Waste. Visi perusahaan untuk mewujudkan World Without Waste dimulai dengan membangun pemahaman bahwa kemasan makanan dan minuman adalah bagian penting dari kehidupan masyarakat modern, namun juga tidak melupakan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengurangi sampah kemasan secara global. Kata Bpk Triyono.
Coca-Cola bersama-sama dengan mitra pembotolan perusahaan memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
- Investing in the Planet (investasi untuk Bumi): Setiap botol atau kaleng yang terjual oleh Coca-Cola dan mitranya (Coca-Cola system) secara global, kami bertujuan untuk membantu mengumpulkannya kembali agar kemasan tersebut dapat dimanfaatkan kembali dan memiliki masa hidup lebih dari satu kali. Melalui 3 pilar World Without Waste, Design-Collect-Partner, Coca-cola memiliki komitmen tinggi untuk melakukan pengumpulan (botol plastik) dan mendaur ulang setiap botol plastik yang terjual dan dikonsumsi oleh masyarakat di tahun 2030.
- Investing in Packaging (Investasi pada kemasan): The Coca Cola Company mendukung konsep circular economy melalui investasi multi-tahun dan jutaan dolar yang mencakup kerja berkelanjutan untuk membuat seluruh kemasan produk Coca-Cola 100% dapat didaur ulang pada tahun 2025. Termasuk, menyertakan 50% konten daur ulang di seluruh kemasan pada tahun 2030.
Seperti kegiatan kemarin merupakan bagian dari program Plastic Reborn dengan menyerukan gerakan #BeraniMengubah yang mengedukasi dan mendorong para peserta untuk menjadi agen-agen perubahan dengan mulai berkontribusi dalam menangani sampah plastik di Indonesia. Karena sekecil apapun upaya yang dilakukan, bisa memberikan kontribusi dan diharapkan akan menjadi suatu gerakan besar yang dapat mengubah masa depan Indonesia menjadi lebih baik.
Memegang hasil recycle botol plastik coca cola |
Katanya Kerbumi ini klinik sampah. Jadi, kalian bawa sampah yang menurut kalian sudah tidak berguna, nanti kami ubah jadi produk baru, dirinya menyebut sebagai pemulung karena setiap hari dia mengumpulkan sampah-sampah kering, terutama plastik, dari rumah tangga. Misi Kertabumi sederhana sekaligus rumit, menghilangkan anggapan memilah sampah rumit dan menjadikannya gaya hidup.
Banyak sampah-sampah kering terutama plastik ini akan disulap menjadi produk bernilai ekonomis, hasil penjualan akan ditaruh di yayasan agar mereka bisa terus membantu masyarakat untuk mengelola sampah.
Botol Ades yg sudah digunting disterika |
Kertabumi Recycling Center tidak hanya menerima donasi sampah kering, mereka juga menjemput bola dengan menyediakan layanan gratis jemput sampah ke rumah, demi menumbuhkan gaya hidup mengelola sampah. Cara lain mengumpulkan sampah, mereka membuka "dropbox", saat ini baru terdapat di daerah Senayan, Gandaria dan Bintaro.
Beberapa hasil dari sampah palstik seperti botol plastik ades, kantong plastik (kresek), botol Cocacola/sprite yang dipotong kecil-kecil kemudian di press dijadikan tatakan gelas. Kertabumi ini juga biasa mengadakan atau melatih workshop
Nah sekarang langkah bijak berplastikpun tentunya harus kita lakukan mulai detik ini, jangan sampai peduli dengan lingkungan tetapi kita belum mulai juga mulai melakukannya.
Bagaima caranya?
Mulailah Membawa Tote Bag, Tempat Minumd an peralatan makan bukan plstik
Jika ingin berangkat aktivitas, selalu membawa botol minuman, sedotan, sumpit sendok/garpu dari stainless jika ingin berbelanja ke mini market atau pasar usahakan membawa totebag sendiri.
Memilah Sampah dengan Benar
Pemilahan sampah yang benar bukan “organik” dan “non organik” tetapi dibedakan berdasarkan materialnya, yaitu sampah plastik, sampah organik, sampah kertas, sampah kaca dan sampah logam.
Belajar Mendaur Ulang Sampah
Tidak ada salahnya belajar membuat biopori, yaitu membuat kompos sendiri di halaman rumah yang berasal dari sampah organik. Dengan begitu, hanya sampah plastik dan non organik yang akan sampai di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Jika sampah organik ini berkurang, akan jauh mengurangi beban TPA.
Jika semua orang melakukan yakinlah Indonesia mudah-mudahan tidak termasuk urutan penyumbang sampah plastik lagi dan semoga apa yang dilakukan PT. Coca Cola Indonesia bisa dilakukan oleh perusahan-perusahaan lainnya yang menggunakan palstik sebagai kemasan. Gerakan Plastic Reborn dari Coca Cala sebagai langkah awal berani mengubah untuk bumi semakin baik.
No comments
Post a Comment
Terima kasih sudah meninggalkan jejak di blog saya mudah-mudahan bermanfaat, Jangan tinggalkan Link URL BlogPost ya,,, makasih🙏