Jogjakarta enggak kebayang bisa menginjakan kaki di kota ini lagi, alhamdulillah kemarin
ikut seru-seruan bareng blogger yang tinggal sekitaran kota atau dekat dengan
Jogjakarta ada yang dari Kebumen, Solo, Boyolali, Cilacap juga. Di acara Sapa
Sahabat Keluarga Jogjakarta pada tanggal 18 - 20 Desember bertempat di The
Jakarta Hotel. Acara ini sarat ilmu banget selain baru pertama kali kopdaran
juga nambah ilmu nih belajar menulis esai dan membuat film bersama Kang Gol A Gong dan Mas
Iqbal dari Film Maker Muslim.
Acara
ini digagas oleh sahabat keluarga Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Tiba di
hotel sekitar pukul 4 Sore setelah istirahat dan makan malam acara
dilanjutkan dengan worksop evaluasi
program Pendidikan keluarga tahun 2018 yang dihadiri juga perwakilan jajaran
dinas Pendidikan seluruh Indonesia. Masing-masing memberi laporan bahwa
pentingnya keluarga ikut terlibat dalam mendidik anak, dan tidak sepenuhnya
diserahkan ke sekolah karena awal mulainya pembentukan karakter anak di mulai dari
rumah.
Menulis Esai dan Membuat Film Bersama Sahabat Keluarga Kemendikbud
Menulis Esai dan Membuat Film Bersama Sahabat Keluarga Kemendikbud
Hadir
juga diacara tersebut Bpk Dr Sukiman selaku Direktur Pebinaan Pendidikan Keluarga
Direktorat Jendral Kebudayaan yang menyatakan butuh tenaga yang sangat
besar dan keterlibatan berbagai pihak untuk mengawal anak menjadi generasi
penerus bangsa yang berkualitas dan unggul.
Akhirnya
sekitar pukul 21;15 acara selesai kemudian kita semua istirahat ke kamar
masing-masing cukup nyaman juga hotel TheJayakarta cuma disayangkan saja lift
rusak dan saya bersama beberapa teman yang lain mendapatkan kamar paling atas
harus naik tangga manual, bakalan olah raga ini 2 hari kedepan lantai 5 hiks.
Picture by Mas Dimas |
Keesokan
harinya pukul 06:00 pagi kita semua sudah kumpul dekat kolam renang ceritanya mau olah raga, yang digawangi oleh
Mak Mira Sahid (Mak Pon). Cukup 30 menit untuk membuat kita sedikit keringatan walapun
yang dikeluarkan Mak Pon hanya jurus pemanasan dari gerakan yoga. Setelah selesai Olah raga akhirnya kita sarapan
dan bersih-bersiih siap-siap untuk belajar bareng bersama Kang Gol A Gong
Menulis
Esai Ala Kang GoL A Gong
Siapa
yang tidak kenal dengan Gol A Gong? yang mempunyai nama asli Heri Hendrayana Haris, dulu saya adalah penggemar berat ceritanya
yang terbit di Majalan Bulanan Hai, hampir tiap terbitan saya selalu ingin
tahu cerita bersambung tetang Balada si Roy. Dan kini setelah menunggu beberapa
tahun pengarang itu berdiri dihadapan saya. Dulu memang sudah tahu kalau tubuh
Kang Gol A Gong ini tidak sempurna tanggannya terpaksa diamputasi karena
jatuh dari pohon. Tapi dengan ketidakterbatasannya Kang Gol A Gong merupakan
pemain bulu tanggkis yang pernah meraih juara dan juga menjadi wartawan
senior di beberapa majalah dan pernah menjabat bekerja di
sebuah televisi swasta.
Games keluarga di kelas esai Kang Gol A Gong |
Tentukan tema yang menarik
Sebelum
menulis sebuah esai, tentukan terlebih dahulu esai apa yang ingin kita tulis.
Sebuah tema yang bagus akan mempengaruhi isi keseluruhan essay tersebut. Oleh
karena itu, pilihlah tema yang sedang hangat – hangatnya terjadi, sehingga para
pembaca mau meluangkan waktunya untuk membaca esai yang akan kita tulis.
Lakukan research
Setelah
mendapatkan tema, lakukanlah research melaui buku atau internet tentang tema
tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendukung argument – argument yang ingin kita
tulis di dalam esai, sehingga pendapat kita akan semakin kuat. Jika esai kita
didukung dengan data seperti, fakta, contoh, teori, dan lain – lain, maka esai tersebut akan menjadi bagus.
Membuat outline
Membuat
kerangka atau outline sangat berguna ketika membuat sebuah karya tulis. Hal ini
dilakukan untuk menyususn ide – ide yang ingin diungkapkan. Selain itu, dengan
outline, tulisan kita tidak akan keluar dari ide atau tema, sehingga esai kita
akan koherence dan logis.
Memperhatikan 5W dan 1 H
Essay
yang baik adalah esai yang menggunakan bahasa yang baik, karena essay adalah
karya tulis formal. Oleh karena itu gunakanlah bahasa – bahasa yang formal.
Disamping itu, kita juga perlu mempertimbangkan siapa calon pembaca esai. Hal
ini dilakukan untuk membuat esai kita selain bagus secara struktur, juga baik
secara konteks, karena mudah dipahami.
Kerjakan
Setelah
hal – hal di atas telah selesai dilakukan, mulailah menulis. Dalam menulis
esai ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu :
- Introduction Introduction adalah bagian awal esai, Bagian ini mengungkapkan hal yang akan dibahas di dalam sebuah essay. Selain itu, di dalam introduction juga terdapat statement Anda tentang suatu pemasalahan yang akan dibahas, tulislah statement tersebut dengan bahasa yang bisa menimbulkan pertanyaan dan keingintahuan dari pembaca untuk mencari tahu alasan – alasan tentang statement tersebut.
- Isi Bagian selanjunya adalah isi. Bagian ini mengandung garis besar keseluruhan isi esai. Tulislah dengan mengacu pada point – point pada outline yang telah dibuat. Kembangkanlah point – point tersebut dan jangan lupa untuk memberikan pendukung berupa data agar opini Anda tidak lemah.
- Penutup Bagian selanjutnya adalah penutup. Bagian ini berupa kesimpulan dari esai. Tulislah kembali point – point pada bagian isi dengan bahasa lain dan dalam satu kalimat. Sebuah kesimpulan harus mewakili isi esai tersebut dan janganlah memunculkan ide atau topik baru pada bagain penutup.
Judul
Judul
juga penting dalam membuat esai. Judul yang baik adalah judul yang bisa
memikat perhatian orang lain, sehingga mereka tertarik untuk membacanya. Katanya
untuk esai lebih baik menulis judul tidak lebih dari 2 kata.
Setelah
pemberian materi akhirnya kita langsung praktek untuk menulis esai dalam satu paragraf dan dibacakan kedepan. Kalimat terakhir yang disimpulkan Kang Gol A Gong adalah Menulis itu membaca, membaca dan membaca.
Membuat film oleh Mas Iqbal Film Maker Muslim picture by Mas Fuji Rahman |
Pukul
15:30 kita semua berangkat ke Tebing Breksi, perjalanan cukup lancar hanya
butuh waktu 30 menit kita sudah sampai lokasi, ternyata banyak sekali
pengunjung Tebing Breksi dulunya merupakan lokasi penggalian batu gamping.
Namun siapa sangka, kini tempat itu berubah rupa menjadi salah satu icon wisata
Sleman yang naik daun dan dikunjungi wisatawan dari mana pun. Di tempat ini kita
bisa menyaksikan keberasan tangan manusia juga kebesaran Tuhan berpadu dengan
indahnya.
Sejak
tahun 1980-an, Tebing Breksi hanyalah kawasan penggalian batu gamping yang
menjadi mata pencaharian utama warga. Tak ada hal yang menarik dari tempat ini
selain suasananya yang terasa sangat panas. Terkadang beberapa orang
memanfaatkannya sebagai lokasi pemotretan model. Jika Semarang punya
Brown Canyon, maka orang-orang bilang ini adalah White Canyon-nya Jogja.
Seiring berjalannya waktu, para peneliti mengungkapkan fakta
bahwa ternyata batuan kapur yang ada di Tebing Breksi merupakan endapan abu
vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran yang sudah berusia jutaan tahun.
Berdasarkan hal tersebut, akhirnya penambangan kapur dilarang dantempat ini
ditetapkan sebagai kawasan geo heritage. Kemudian pada 30 Mei 2015,
Tebing Breksi diresmikan sebagai salah satu destinasi wisata baru yang ada di Jogja oleh Gubernur Sri Sultan
Hamengku Buwono X.
Nah, di Tebing Breksi ini kita dibagi beberapa kelompok untuk
membut video dengan tema bebas, agak kesulitan mengambil gambar sih, karena
banyaknya pengunjung dan langit yang agak mendung. Setelah selesai mengambil
gambar akhirnya jam 19:00 kita kembali ke Hotel untuk istirahat, tadinya ingin
lanjut belajar mengedit, akan tetapi karena kelelahan akhirnya mas Iqbal
mengalah untuk dilanjutkan keesokkan harinya. The power emak-emak disini
berlaku juga ternyata.
Hari ke 3, selanjutnya mulai nih materi dari mas Iqbal yang
bercerita awalnya mereka dikenal dan berlanjut dengan bisnis ini, unggahan film
pendek yang berjudul “Cinta Shubuh” yang merupakan titik kembali mereka
semangat film yang yang berdurasi kurang dari 15 menit ini ternyata mampu ditonton hingga 2 juta orang lebih, padahal katanya
modal pembuatan filim ini hanya Rp 250,000,-
Dan tidak menyangka akan sebooming ini. Dan dari cinta shubuh akhirnya
mereka membuat lagi beberapa film pendek dibawah nama Film Maker Muslim,
yang akhirnya bisa mendapatkan benefit lebih dipercayai oleh beberapa
perusahaan.
Mas Iqbal membagikan tipsnya, ketika akan membuat film jadikan konflik
diawal agar penonton penasaran dan terus menonton vidoenya sampai akhir, seperti
cerita cinta shubuh. Katanya film
yang baik tentunya memiliki cara pembuatan yang baik dan sesuai kaidah. Proses
pembuatan film sering disebut sebagai filmmaking. Filmamaking melibatkan
bebarapa tahap, antara lain ide, naskah, casting, shooting, editing, dan
screening sebelum film dirilis secara besar-besaran.
semoga bermanfaat ya,,,
serunya, dari baca aja kayak ikut juga merasakan pengalaman keliling bersama blogger lainnya, dan juga ikut duduk pantengin workshop tulis menulis dan juga workshop buat film, di Medan semoga ada juga yang kayak gini yaa, hehehe
ReplyDeleteHai mbak uti, tulisan yang lengkap dan senang akhirnya bisa ketemu langsung dengan mbak ��
ReplyDeleterasanya tiga hari belum cukup ya untuk kumpul2. mudah2-an tahun depan ada reuni lagi. aamiin.
ReplyDeleteBeneran hotel yang sangat sehat ya mbak, bikin nasi yang baru masuk perut langsung menguap ditelan tangga 5 lantai. Hahaha
ReplyDeleteKurang bangeet ya 3 hari. Semoga ada lagi setelah ini
ReplyDeleteEnak amat ya dapat ilmu bagaiman bikin film. Acara luar biasa ini padat ilmu deh pas pulang.
ReplyDeleteKenapaaaaaa acara keren banget ini belum mampir JaTim?
ReplyDeleteSemoga #2019 ada event ini di Sby yak
Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
Aku udah pernah kesini 4 tahun yang lalu tapi sekarang jadi ngehits karena untuk foto di instagram bagus jadi instagram ble banget. Enak yah ka jalan2 dapat ilmu tentang film lagi
ReplyDeleteWah seru banget ya Mak acaranya, saya jadi pengen ke Yogya terbayang suasananya yang menyenangkan dan bs kulineran
ReplyDeleteAcara kemarin di Jogjakan ini, aku pengne ikutan aslinya tapi karena belum ada anak gagal ikutan. Eh tapi katanya menjelang hari H nggak perlu bawa anak kan ya Mba. Berkah banget dapet banyak ilmu
ReplyDeleteAku suka banget sm karangan golagong. Gayanya ringan tp ga kacangan
ReplyDeleteWow, beruntungnya dirimu mbak. Makasih ya udah sharing materi tentang esai dan film pendek. Eh gimana sih bisa ikut project Sahabat Keluarga seperti ini?
ReplyDeleteWah mbak Utie beruntung banget bisa ikutan. Yang di Jakarta kemarin aku pas banget lagi sakit. Seru ya
ReplyDeleteMba Utie, gimana jadinya kalau judul tidak lebih dari 2 kata? Keren bisa ketemu langsung dengan narasumber yang menginspirasi.
ReplyDeleteBikin film pendek ternyata prosesnya panjang gini ya?
ReplyDeleteDulu temen2ku yg jurusan komunikasi suka dapat tugas akhir bikin film pendek pantesan kyknya siang malam ngobrolnya lama. Di balik film yg durasinya sebentar prosesnya panjang dan kerja keras banget ya.