Yang manis belum tentu baik dan sehat itu mungkin kata yang
tepat untuk susu kental manis atau SKM. Seiring waktu diketahuilah bahwa kandungan SKM bukanlah susu,
tetapi minuman yang terbuat dari gula dengan sedikit campuran susu. Mengkonsumsi SKM secara
berlebihan akan meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak. Hal
ini disebabkan karena kadar gula tinggi di minuman SKM. Sebagai sumber energi
iya, tetapi sangat tidak baik apabila energi anak bersumber dari gula,
Susu Kental Manis Bukanlah Susu
Nah, pada tanggal 8 Oktober 2018 di sebuah Café di Jakarta
Pusat saya dan beberapa teman blogger menghadiri acara Mengawal Kebijakan BPOM
Demi Mewujudkan Konsumen Cerdas. Dingatkan kembali bahwa iklan yang dulu pernah tayang di beberapa televisi swasta bahwa SKM identik dengan susu, ada anak
sekolah memegah gelas berisikan susu, kemudian ada seekor sapi, dan menyatakan
jika minum SKM ini tubuh akan sehat dan segar sepanjang hari. Dan menurut Ibu
Pratiwi Febri selaku Peneliti LBH
Jakarta. Jelas iklan tersebut menipu masayarakat yang menonton, Dan SKM telah
beredar dari tahun 1930 sampai sekarang tetapi belum ada tindak lanjut dark KPI,
BPOM atas izinnya beredar SKM dikalangan masyarakat sebagai minuman susu yang
bisa langsung dikonsumsi.
Menurut Ibu Eni Saeni SIKom, MI.Kom selaku Pengamat Komunikasi
dan Konsultan Media, bahwa masyarakat jelas harus mendapatkan informasi
kesehatan yang transparan, Iklan SKM secara jelas telah membohongi publik. Dan masyarakat
sendiri enggan membaca label pada kemasan SKM. Sedangkan menurut Ibu Dr Eni
Gustina MPH selaku Direktur Kesehatan Keluarga Direktorat Kesehatan Masyarakar
Kesehatan RI. Di NTT hampir 70% ibu yang setelah melepas masa ASInya memberikan
SKM pengganti susu dan di NTT angka tertinggi mengalami angka yang cukup tinggi
anak stunting dari wilayah lain di Indonesia.
Sedangkan Tubuh punya toleransi tertentu dan penelitian
menjelaskan, konsumsi gula lebih dari 10% energi total akan berisiko penurunan
sensitivitas insulin yang kemudian memicu hiperglikemia/kadar gula darah lebih
tinggi dari batas normal dan memicu risiko diabetes. Ini Sebabnya Indonesia
saat ini berada di urutan ke-4 di dunia yang penduduknya paling banyak terkena
diabetes. Pada piramida gizi seimbang, susu masuk dalam kelompok bahan makanan
sumber protein. Kandungan 8 gram protein setara dengan satu porsi telur,
daging, ikan dan tempe. Harusnya susu itu bisa memberi protein lebih
kurang 8 gram, kalsium sekitar 250 gram. Dan gula yang boleh untuk anak menurut
piramida gizi seimbang sekitar satu sampai 2 sendok makan atau setara dengan 26
gram. Jika kemudian seorang anak minum susu dari susu kental manis
sebanyak dua gelas per hari, seperti anjuran gizi seimbang, maka asupan gulanya
sangat melebihi dari pembagian makan sehari yang seimbang untuk anak, ini di sayangkan sekali,
Selain diabetes dan obesitas, asupan gula secara berlebihan
akan merusak gigi pada anak-anak. Anak-anak yang suka konsumsi gula tinggi
dalam bentuk susu dan tidak langsung membersihkannya, maka akan memicu caries
dentis/gigi karies. Penelitian tentang ini sudah banyak di jurnal
kedokteran,
Gagasan susu menjadi konsumsi harian masyarakat Indonesia
perlu mempertimbangkan beberapa hal. Di antaranya, data prevalensi intoleransi
laktosa yang tinggi, risiko alergi susu dan penyakit akibat kekurangpahaman
masyarakat tentang cara menyimpan susu secara tepat agar tidak menyimpan bibit
penyakit. Selain itu, harga susu yang difortifikasi atau ditambahi zat gizi
lain menjadi hampir tidak terjangkau masyarakat umum. Ini yang menyebabkan
banyak masyarakat yang beralih minum susu kental manis. Kementerian Kesehatan
Indonesia menghimbau masyarakat untuk beralih mengkonsumsi ikan sebagai sumber
protein yang lebih awet dara pada susu.
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang melarang iklan susu kental manis disetarakan dengan produk susu berprotein menimbulkan pertanyaan mengapa tindakan tegas ini baru muncul sekarang.
Iklan susu kental
manis sering dinarasikan sebagai "bernutrisi", "sarapan
sempurna" dan "pilihan oke" namun susu yang kandungan gulanya
lebih tinggi dibandingkan proteinnya itu akhirnya diminta Kementerian Kesehatan
untuk "tidak dikategorikan sebagai produk susu bernutrisi untuk menambah
gizi. Mungkin ini salah biro iklan tapi tentunnya juga salah produsen SKM. Mengapa susu
kental manis (SKM) selama ini bisa diiklankan sebagai sesuatu yang sehat dan
bermanfaat bagi anak dan keluarga? Tentu biro iklan berperan dalam menyebarkan
informasi yang menyesatkan seperti dalam iklan-iklan SKM. dan mengapa Komisi Penyiaran Indonesia memberkan iklan itu tayang.
Bagaimana
selanjutnya?
Surat edaran BPOM
melarang menampilkan anak-anak berusia di bawah lima tahun dan
memvisualisasikan SKM sebagai produk susu kaya protein untuk dikonsumsi sebagai
minuman serta melarang untuk ditayangkan pada jam tayang cara anak-anak. P3I sendiri mengatakan
akan mengedarkan surat edaran BPOM itu kepada para anggota mereka, dan jika ada
yang masih membandel makan akan diberikan teguran dan disarankan untuk
dihentikan penanyangannya. Terlepas dari iklan yang menjual, susu kental manis
memang menggiurkan bagi keluarga Indonesia bukan hanya karena rasanya, namun
juga karena harganya yang relatif jauh lebih murah dibanding susu tinggi
protein.
Ibu Dr Eni pun sudah menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) mengeluarkan pernyataan mengenai susu kental manis (SKM). dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diinstruksikan untuk memperhatikan
produk kental manis agar tidak dikategorikan sebagai produk susu bernutrisi
untuk menambah asupan gizi. Apakah benar susu kental manis bukanlah susu? Simak
beberapa fakta yang diungkapkan Kemenkes dan BPOM berikut.
- Produk kental manis bukan untuk balita
- Lebih tinggi kandungan gula dibanding protein
- Namun, iklan di layar kaca menampilkan seolah-olah dijadikan minuman sehat bagi keluarga," ujarnya.
- Produk kental manis untuk campuran makanan. Produk kental manis dapat dikonsumsi untuk digunakan dalam campuran dessert atau topping makanan. Industri memang memiliki hak untuk melakukan pengembangan produk, namun komposisinya tetap harus diperhatikan,
Semoga saja setelah
ini masyarakat lebih jeli dan peduli dan menjadi konsumen cerdas, jika sahabat
setelah membaca ini dan ada mendapati tetangga, saudara bahkan keluarga
mengkonsumsi SKM ini sebagai pengganti susu, yuks mulai memberikan pengertian,
apa kandungan SKM jika tidak ingin menyesal nantinya.
Dan berharap semua
produsen menghapus iklan tayangan yang sampai sekarang masih tayang di media
sosialnya facebook, intagram , youtube yang tentu saja masih bisa dilihat oleh
masyarakat luas walapun iklan SKM sudah tidak ada di televisi.
Semoga bermanfaat ya
dan semoga kita semua menjadi konsumen cerdas untuk buah hati dan keluarga, dalam memberikan asupan sehari-hari. SKM tidak berbahaya yang berbahaya jika kita mengkonsumsinya setiap hari dan sebagai pengganti susu.
Saya sih pakai susu kental manis buat makanan atau minuman saja, sebagai pemanis
ReplyDeleteWah bener banget neh susu manis bukanlah susu
ReplyDeleteselama ini taunya susu kental manis ya susu, gara-gara pernah baca berita susu kental manis ini sebenarnya kadar gulanya tinggi jadi baru tau. bener banget emang kalau bukan susu haha
ReplyDeletemakasih sharingnya
ReplyDeleteMirisnya lagi sekalipun sudah kluar edaran tentang peraturan label dan iklan SKM, tapi iklan2 lama tentang SKM, masih bisa kita liat bebas di youtube ya kak... Kayaknya ini juga perlu banget jdi PR nih.. Biar tuntas.
ReplyDeleteKolaborasi masyarakat untuk menggunakan SKM hanya sebagai toping makanan, serta pihak pengiklan yang bijak dan BPOM yang mengawasi bisa mewujudkan SKM yang tepat sasaran
ReplyDeleteMemang kepedulian masyarakat soal penggunaan SKM ini juga diperlukan. Hal sederhana yang seperti sudah dianggap biasa, misalnya, kalo liburan ke destinasi wisata lokal lalu pesan minuman susu, pasti deh susu kental manis yang disajikan. Jadi PR untuk mengganti penggunaan SKM sebagai minuman ini, banyak sekali.
ReplyDeleteWah aku termasuk orang sudah tertipu dengan iklan SKM. Sejak lama meminum SKM selayaknya susu biasa. Semoga semakin banyak masyarakat yang sadar ya mbak kalau SKM itu hukan sisu.
ReplyDeletesosialisasi memang harus terus dilakukan salahsatunya lewat tulisan informatif ini. sudah terlalu lama menggelayut di benak bahwa SKM itu susu, belakangan ternyata terungkap ia hanyalah KM
ReplyDeleteIya tadinya aku pikir SKM sama dengan susu biasa. Ternyat kandungan gulanya tinggi banget ya. Huhuhu. Fix deh sekarang bukan untuk diminum lagi, hanya untuk pelengkap makanan ajaaaa. Hehehe. Makasi infonya mbak Utie
ReplyDeleteIya, dari zaman baheula SKM di anggap susu...bahkan sampai sekarang ada ibu yang ngasih rutin anak..karena dianggap susu ..pengganti makanan..
ReplyDeleteIni butuh sosialisasi banget .bahwa SKM tak lebih gula atau toping pelezat makanan ..aja..
Iya ini perlu disosialisasikan le ih luas lagi krn banyak yg blm paham tentang ini... SKM enaknya jd toping atau puding aja hehe..
ReplyDelete