Pernah
mendengar istilah bangsa yang besar besar adalah bangsa yang menghargai
sejarah, dan kesempatan itu datang pada saya dan teman blogger di acara jelajah
Kawasan Cagar Budaya Banten Lama pada
tanggal 12 – 14 Oktober 2018 yang diprakasai oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Melihat dari dekat peninggalan-peninggalan
bersejarah terasa merinding betapa mereka penuh tumpah darah berjuang untuk
mempertahakan bumi nusantara ini dari tangan penjajah membangun benteng,
memperkuat bangunan keraton, walaupun akhirnya hancur berkeping, tetapi nama
mereka tetap dikenang karena jasa baiknya.
Ada
feel tersendiri begitu menginjak kaki di antara reruntuhan tetapi sedikit miris
karena area sedikit kurang terpelihara masik banyak tangan-tangan jahil
menorehkan nama lewat cat dan pilox,
mungkin karena kurangnya pengawasan didaerah cagar budaya ini. Atau keisengan yang sebenarnya mengerti itu
tempat bersejarah akan tetapi tidak peduli.
Sebelum
mengupas satu persatu apa saja Cagar Budaya yang ada di Banten Lama, apa
yang dimaksud dengan Cagar
Budaya adalah
warisan budaya bersifat
kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai
penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama. Nah, Cagar Budaya
boleh digunakan selama tidak merubah bentuk, struktur warna bangunan tersebut.
Menakapi Sejarah Lewat Cagar
Budaya Banten Lama
Gedung
Juang 45
Tiba
dikota Serang pukul 5 sore setelah beristirahat sebentar kemudian makan malam di Resto Taktakan. Setelah makan kita jalan kaki menuju Gedung Juang 45 terletak di Jalan Ki Mas Jong, Serang. Yang letakya
tidak jauh dari Resto dan bersebrangan dengan alun-alun Serang. Konon katanya, bangunan ini merupakan markas Kempetai.
Setelah kekalahan tentara Jepang, gedung ini diambil alih menjadi markas Badan
Keamanan Rakyat. Sebuah peristiwa besar pernah terjadi di gedung markas
Kempetai, yaitu penyerbuan yang dilakukan oleh pemuda Banten untuk merebut
kekuasaan dan markas tersebut pada tahun1945.
Gedunga Juang 45 picture by Sani |
Keesokan
paginya setelah sarapan kita akan mengunjungi 3 tempat yaitu menuju Museum Negri Banten, Batik Banten dan Rumah Dunia yang didirikan oleh Gol A Gong, Untuk Batik Banten dan Rumah Dunia akan saya tulis di blog berikutnya ya.
Museum Negri Provinsi Banten
Lokasi
museum ini tidak jauh dari Gedung Juang 45 terletak di Jl. BrigJen KH Samun No 5, Kotabaru Serang. Sampai didepan gedung ini saya berdecak kagum atas kemegahan
gedung khas jaman Belanda yang dulu katanya bekas kantor Residen Van Bantam
atau orang Banten menyebutnya dengan Keresidenan Banten. Gedung ini berdiri
sejak tahu 1821. Ketika Jepang berkuasa
pun tempat ini menjadi basis pemerintahannya, setelah Indonesia merdeka tempat
ini kembali dijadikan kantor Residen Banten dan Inspektur Wilayah Banten di
Jawa Barat
Museum Negrei Banten |
Fosil Badak Bercula Satu |
Keraton Kaibon
Hari ke-2 kita menuju Keraton Kaibon yang terletak di Kampung
Kroya, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen. Keraton kaibon menjadi salah
satu bangunan cagar budaya Provinsi Banten yang menyimpan cerita kejayaan
Kerajaan Banten Lama, dibangun pada tahun 1815. Keraton Kaibon dibangun sebagai
tempat tinggal Ratu Aisyah. Hal ini dikarenakan Sultan Syafiudin sebagai Sultan
Banten ke 21 saat itu usianya masih 5 tahun. Nama Kaibon sendiri dipastikan
diambil dari kata keibuan.
Keraton Kaibon dan coretan di dinding yang tidak bertanggung jawab |
Dibagian depan keraton dibatasi dengan gerbang yang memiliki 5 pintu. Arti angka lima ini mengikuti jumlah shalat dalam satu hari yang dilakukan umat muslim. Gerbang yang bergaya Jawa dan Bali ini memiliki ketinggian 2 meter dengan bentuk Candi Bentar sebagai motifnya. Tahun 1832 Keraton Kaibon dihancurkan oleh pihak Belanda yang dipimpin oleh Gubernur VOC saat itu, Jendral Daen Dels. Penyerangan dilakukan karena Sultan Syaifudin menolak dengan keras permintaan sang jendral untuk meneruskan pembangunan Jalan Raya Anyer
sisa reruntuhan bangungan Masjid di Keraton Kaibon |
Benteng
Spellwijk
Hari
semakin panas akhirnya kita menuju Benteng
Speelwijk terletak di kampung Pamarican. Benteng ini dibangun pada masa kesultanan Banten yang berfungsi untuk menahan serangan dari laut, letaknya
berada persis di sisi utara kesultanan. Benteng itu hampir 70% tinggal reruntuhan
juga yang terlihat nyata dan masih kokoh adalah gerbang dan beberapa sudut
benteng ini meninggalkan bentuk bangunan yang masih bisa dinikmati dan
diketahui fungsinya.
Bagian sudut belakang Benteng Spellwijk |
Tidak jauh dari Benteng Spellwijk tepatnya disebrangnya ada bangunan Vihara Avolokitesvara yang sekarang dijadikan tempat sembahyang penganut kepercayaan tradisional Tionghoa atau sering disamakan sebagai penganut agama Konghucu. Konon vihara ini dibangun oleh Sunan Gunung Jati sebagai hadiah untuk Puteri Ong Tien yang dinikahinya. Dulu vihara ini dijadikan tempat perlindungan dari bencana Gunung Krakatau pada tahun 1883 oleh masyarakat Banten. Karena tidak kuat baunya dupa saya hanya sebentar didalam dan hanya berdiri diliuar memandangi lilin-lilin besar yang terus menyala.
Vihara Avolokistavara |
Keraton Surosowan
Menuju Keraton Surowon pukul 11:45 matahari semakin panas, jadi
kalau teman mau mengunjungi Keraton Surosowan ini jangan lupa membawa payung,
masker atau topi, karena memang masuk kedalam keraton ini banyak debu tempatnya
tidak jauh dari Masjid Agung Banten. Yang sedang menambah perluasan area tetapi sayang ternyata
perluasannya memakai area dari keraton. Duh,, bagaimana sampai bisa memakai area Keraton apakah pihak masjid sudah diberikan izin memakai area Keraton Surosowan yang
termasuk cagar budaya oleh pemerintahan setempat?
Keraton Surosowan tinggal |
Layaknya
keraton di Jawa, Keraton Surosowan juga berfungsi sebagai tempat tinggal sultan
beserta keluarga dan pengikutnya. Keraton mengalami kehancuran yang dilakukan oleh
Belanda pada tahun 1680.
Bale Kembang Rara Denok |
Perluasan Masjid Agung Banten yang memakai area Keraton Surosowan |
Museum
Situs purbakala Banten Lama
Museum
ini tepatnya di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Museum Situs Kepurbakalaan
berjarak 12 Km arah utara dari pusat Kota Serang. Masuk ke area museum, pada
bagian depan terdapat meriam Ki Amuk yang memiliki ukuran 2,5 m dan terbuat
dari tembaga. Meriam ini merupakan hasil rampasan dari tentara Portugis saat
ingin menguasai Kota Banten. Ada pula hiasan pintu gerbang Keraton Surowsoawan
yang terbuat dari batu berjejer di halaman depan museum. Sementara itu,
reruntuhan gerbang keraton yang terbuat dari batu karang dipagari guna menjaga
dari hal yang dapat merusak benda bersejarah ini.
Akhirnya
perjalan kita mengelilingi Cagar Budaya Banten Lama berakhir di Museum Situs Purbakalan
Banten Lama dan harus kembali ke Jakarta, Menapaki peninggalan semua Cagar
Budaya Banten Lama , ada rasa haru dan bangga luar biasa. Demi melindungi bumi
nusantara dari tangan penjajah segala upaya mereka lakukan, harta, airmata,
bahkan nyawa dipertaruhkan. Semestinya kita bisa mengambil pelajaran dari semua
itu. Indonesia wajib kita lindungan sebagaimana yang telah dilakukan
pejuang-pejuang terdahulu.
Semoga
juga Cagar Budaya Banten Lama bisa dipertahankan, keaslianya agar kelak anak
cucu kita yang belajar sejarah bisa membuktikan bahwa sejarah itu pernah ada
dan tempatnya walau tinggal reruntuhan tapi nama-nama mereka tetap harum sebagai
pejuang yang pernah membela bumi pertiwi ini dari tangan penjajah. Dan kita sendiri seberapa cinta dengan sejarah? Sudahkah menapaki dan mengulas
tempat-tempat bersejarah? Padahal secara tidak langsung bumi ini merdeka atas jasa
para pendahulu. Yuks ajak keluarga untuk mengunjungi museum dan Cagar Budaya yang ada. Apalagi Cagar Budaya Budaya Banten Lama agar bisa merasakan sesuatu yang beda ketika mengunjungi secara
langsung dan ini tidak jauh dari Jakarta.
Semoga bermanfaat ya.
*sejarah Banten dambil dari sejaran Banten Lama
*sejarah Banten dambil dari sejaran Banten Lama
Wahh, Banten ternyata kaya akan potensi wisata sejarahnya ya Mbak. Jadi pengen traveling ke sana. Selama ini Banten yang saya tau cuma sebatas Bandara Soetta aja.. Semoga nanti ada kesempatan bisa menjelajah ke beberapa tempat wisatanya
ReplyDeleteEpic banget bangunan bersejarahnya ya. Btw, kayanya ga ada pohon gitu, panas gak sih mom cuacanya
ReplyDeleteAku selalu suka liat bangunan bersejarah begini. Keren tyt banten ya. Aku blm pernah kesana sekalipun sih. Heu
ReplyDeletekeren banget ya, meskipun kebanyaka tinggal puing2 yang sebagian tidak terawat, tapi tidak bisa menyembunyikan sejarah di baliknya :)
ReplyDeleteaku belum pernah ke banten mbak. kalau liat ini jadi pengen ke banten. ternyata ada klentengnya juga. bagus. ternyata sejarah di banten banyak juga
ReplyDeleteKeraton kaibonnya instagramable sekali yaa.. bisa bikin banyak banget foto2 cakep disitu. Semoga kapan2 bisa ke banten ah :)
ReplyDeleteAku suka sama wisata museum dan wisata cagar budaya. Di Banten ternyata banyak juga ya wisata cagar budaya yang asik dikunjungi. Semoga suatu saat nanti aku bisa berkunjung ke museum dan cagar budaya Banten.
ReplyDeleteWisata historis kayak gini bagus banget untuk menambah wawasan sekaligus epic buat popotoan #eaaaaa. Banten ternyata menyimpan banyak fakta sejarah yang luar biasa ya mba.
ReplyDeleteSelain suku Banten yang kental dengan tradisi yang masih dipertahankan, ternyata Banten juga punya banyak situs sejarah ya? Bagus-bagus lagi bangunannya, langsung kepikiran buat foto-foto, eeaa
ReplyDeleteaq baru tahu ternyata cagar budaya banten ada banyak dan menarik untuk di kunjungi.. semoga ada kesempatan dan waktu untuk bisa datang melihat langsung, thanks for sharing mbak
ReplyDeleteDari Jakarta deket banget padahal ya, tapi kok ya enggak kepikiran ke tempat-tempat ini. Kalau ke Banten selalu ke pantai dan pantai lagi hihihi
ReplyDeleteAku bookmarked infonya Mbak..thanks
Wah dibanten ada ya tempat wisata yang bagus seperti ini. Mudah-mudahan pengelolanya bisa lebih perhatian ya supaya tidak ada lagi tangan-tangan jahil yang berkeliaran
ReplyDeleteMasih bagus cagar budaya yang ada di Banten ini. Hampir mirip dengan bangunan yang ada di Jawa Tengah ya. Jalan-jalan ini jadi bapak tilas sejarah dahulu.
ReplyDeleteAku tuh dari dulu pengen banget mengunjungi Banten karena budaya dan sejarahnya. Ternyata bener ya semenarik dalam bayanganku. Tapi sayang banget, kok ada yg iseng sampe corat-coret, huhu, menyedihkan
ReplyDeleteBanten itu erat kaitannya sama sejarah Islam kalu gak salah ya?
ReplyDeleteAku blm terlalu eksplor Banten, pdhl deket banget ya ma Jakarta. Bisa jd jujugan pelesir tipis2 nih. TFS
tempatnya instagramable semuaa, cuxok buat foto2 hihi. aku tinggal di provinsi Banten lho, tapi belum pernah main2 sampe sini
ReplyDeleteSelain berwisata kita juga dapet ilmu yah..
ReplyDeleteSaya pernah tuh ke keraton surosowan panas banget kan disana
ReplyDeleteGerabahnya buat apa ya ? Besar sekali
ReplyDeleteAku beneran baru tahu Banten punya cagar budaya menarik seperti ini padahal papah n mamah (uwa) tinggal disana dan ga pernah kasih tahu tempat begini mereka ajakinnya ke Anyer mulu hehehe
ReplyDeletebtw sedih ya masa banyak coretan ya mba kesel sama ulah mereka huhuh
Suka iri deh sama daerah yang masih ada peninggalan zaman belandanya. Di tempatku nggak banyak situs bersejarah kayak gini
ReplyDeleteSuami aku yang pengen wisata sejarah di banten kukirim tulisan mbak utie ah.
ReplyDeleteBanten itu sebenarnya punya sejarah yang luar biasa. sayangnya belum banyak digali.
ReplyDeletedari artikel ini jadi banyak tambah pengetahuan sejarah soal banten lama deh. Dan kusuka dengan keraton Kaibon dan benteng Spelwijk.
Suka liat cagar budaya seperti ini gak nyangka di Banten ada ya..sayang aja jarang pepohonan jadi panas kayaknya ya..hehe..
ReplyDeleteSenangnya jika bisa melihat lebih dekat sejarah kota Banten yang mungkin kini kurang dikenal ya. Aku berharap kegiatan seperti ini bisa diadaptasi oleh anak anak sekolah
ReplyDeleteMengenal sejarah Indonesia khususnya Banten nggak ada habisnya ya. Dengan berkunjung kita terasa dekat dengan masa dalam sejarah ini.
ReplyDeleteseru banget mba Utie, kebetulan aku mau ke Bante juga. jadi nanti kalau mau mampir kesini aku mau gangguin mba utie yah tanya tanya wakakakka
ReplyDeleteKalau secara teoritis Banten nih wisatanya banyak ya, tapi kurang terekspos. Padahal kalau mau dibenahi lagi, pasti situs sejarah kaya gini bakalan jadi rame dan menjadi pendapatan daerah, keren gitu, masih tersimpan cerita dibalik keruntuhan
ReplyDeletePerjalanan nostalgik yang mengesankan...
ReplyDeleteSpot sejarah aku kurang tertarik sich, tp melihat foto dn baca tulisan jadi buatku sdkt tertarik utk ke sana nih..
ReplyDeleteAaarghhh keren banget Mba Utie, bikin pingin ke Banten. Sampai sekarang masih jadi cita-cita aku nih....
ReplyDeleteWah. ...ternyata Banten banyak sejarah nya ya. Saya malah awam sekali dengan Banten. Tapi setelah membaca sejarah tentang Banten saya jadi tahu, terimakasih infonya, kapan² pengen jg ajak keluarga kesini
ReplyDeleteMasyaAllah.. ternyata Banten menyimpan begitu banyak kekayaan budaya. Aku beneran baru tau mbak.. thanks for sharing
ReplyDeleteSeneng sekali bisa mengunjungi peninggalan masa lalu, karena pasti ada banyak cerita yang tertinggal.
ReplyDeleteAku dari dulu senang kunjungi peninggalan masa lalu, cuma sekarang belum sempat
Masya Allah, aku baru tahu nih Mba Utie. Awal tahun lalu ke Serang tapi ziarah makam, kalau tahu ku minta ke paksu nih buat wisata sejarah. Asyik banget bisa wisata sejarah, jadi makin cinta sama tanah air kalau habis baca ceritc sejarah gini, langaung pula
ReplyDeletelengkap nih artikel buat referensi orang yang mau berkunjung ke Banten. Akutu setahun ini banyak bolak balik banten untuk urusan kerjaan tapi asli baru tau banget tentang sejarahnya ya lewat tulisan ini. thanks mba utie
ReplyDeleteSelalu sukak dengan apapun yg berbau budaya dan museum. Dua hal ini bisa membuat mood aku yg tdnya buruk menjadi bersemangat. Museum dan keraton adalah tempat eksotik yg membawa ketenangan.Tempat yg bikin betah utk berlama2. Pengen lagi deh ke Banten. Ingin eksplore lebih bnyk tempat lagi
ReplyDeleteBanten ini dulu salah satu kerajaan Islam yang cukup terkenal ya? Syukurlah beberapa peninggalannya masih cukup terawat hingga skrng ya mbak, ya meski ada bbrp yg kyknya perlu direkonstruksi lg ya kyknya :D
ReplyDeleteJadi pengen ke banten.
ReplyDeleteSaya suka sama tempat seperti ini jadi bisa belajar juga.
Dan kalau bisa kesana pengen banget explore sejarahnya :)
Seru banget Mak perjalanan kemarin yaa. Gak usah jauh2 dari Jakarta, liburan ke Banten Lama seru kan? mari kita ulang :)
ReplyDeleteTernyata ada juga ya wisata budaya gini di Banten. Baru tau banget nih soal ini. Saking kayanya Indonesia, setiap tempat aja selalu ada ceritanya ya.
ReplyDelete