Stadhuis Schandaal Film Cinta yang Mengabadi
Stadhuis
Schandaal dari judul filmnya pasti kita akan mengetahui bahwa ada unsur-unsur Belandanya .
Karena kata Stadhuis ini artinya balai kota, Film ini menceritakan kisah cinta
yang menarik yang terjadi pada jaman kolonial mengangkat
kisah nyata tentang skandal cinta antara Sara, gadis keturunan Jepang-Belanda
dengan Peter Cortenhoof, di jaman Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon yang
merupakan gebernur pertama, di Stadhuis (Balaikota) berlatar Batavia pada tahun
1628, yang sekarang kini menjadi museum
Fatahillah. Sang sutradara AdiSurya Abdi mencoba mengemas skandal cinta di
zaman kolonial tersebut, ke era milenial seperti sekarang ini melalui tokoh
Fei, yang diperankan oleh pemain baru, Amanda Riqby.
Film ini berawal tentang seorang mahasiswi (Fei) yang
sedang melakukan riset atau pengumpulan data untuk tugas akhir di Kota Tua,
tetapi didalam museumnya, Fei didatangi seorang gadis cantik dari jaman VOC dulu
(Sara) dan membawa Fei ke Lorong waktu menuju abad 17, yaitu masa Gubernur
Jendral Jan Pieterzoon
picture by facebook stadhuis schandaal para pendukung film dan sutrdara Adisurya Abdi |
Film Cinta Berlatar Belakang Sejarah
Film yang berdurasi sekitar 95 menit ini
adalah film pertama setalah AdiSurya Abdy absen selama 14 tahum dari dunia
perfilman sebagai sutradara. Dengan dimulainya debut ini yaitu mencoba memasukkan unsur pengetahuan sejarah,
dari mulai kebudayaan Tiongkok, kisah nyata percintaan Sara dengan latar
belakang era kolonial Belanda di Indonesia, hingga sejarah Batavia.
Beliau menjelaskan, industri film Indonesia banyak mengangkat
cerita sejarah sebagai film layar lebar, namun karena penggarapannya jauh dari
aspek menghibur sehingga cenderung tak diminati penonton, khususnya millenial. Keunikan film kita adalah mengangkat kisah nyata sejarah tapi dalam wujud
kekinian, dalam artian memakai format pendekatan hiburan kata Adisurya Abdi di acara Pers Conference &
Screening di Metropole XXI Jakarta.
Adisurya Abdy memilih para pemain Stadhuis
Schandaal, sebagian besar para pemain muda dan disandingkan dengan para pemain
senior, Tara Adia berperan sebagai Saartje Specx / Sarah), Amanda Rigby
berperan sebagai Fei, Tio Duarte berperan sebagai Wisnu Wardhana, ayahnya Fei. Kemudian, Michale Lee berperan sebagai Peter
Cortenhoof, Rensi Millano (Samina), Volland Humonggo (Danny Wong), George M
Taka (Jan Pieterzoon Coen), Roweina Umboh (Eva Mert), Iwan Burnani (Jaques
Spech), Septian Dwicahyo (Hans), Lady Salsabila (Mila), Stephanie Adi (Rika),
Ati Cancer (Bibi), Bangkit Sanjaya (pelayan misterius), Kiki Amalia (Via),
Anwar Fuadi (Abimanyu).
Meski bukan berasal dari kisah sejarah resmi, film yang mengambil
seting waktu masa lalu selalu menarik untuk dilihat. Bukan saja karena banyak
kisah yang tidak sepenuhnya tercatat dalam pelajaran buku sejarah melainkan
juga tentang bagaimana kisah masa lalu diangkat menjadi tontonan yang menarik?
Inilah yang coba ditawarkan oleh sutradara senior Adi Surya Abdy lewat film
bertajuk Sarah & Fei,
Stadhuis Schandaal yang diproduksi oleh Xela Pictures. Dan juga
setelah melihat film ini ada keinginan dari yang sudah menonton untuk lebih
mencintai sejarah, lebih sering datang ke museum untuk mempelajari yang telah
lalu.
Para Pemain Utama Stadhuis Schandaal
Pemain utama dalam tokoh ini adalah dua gadis cantik yaitu Amanda
Rigbi dan Tara Adia. Amanda Rigbi berperan sebagai Fei, sering kita lihat di SitKom
Sebuat Tv Swasta yang katanya beda sekali antara layar lebar dan main di untuk
televisi. Gadis cantik berusia 26 tahun ini, sudah terbiasa didepan kamera,
walaupun demikian untuk film ini, dia berusaha semaksimal mungkin memberikan
yang terbaik dan menambah belajar aktingnya.
Sedangkan Tara Adia yang berperan sebagai Saartie Specx ( Sara )
ini aslinya mahir bermain biola dan seorang penyanyi, lebih dikenal dengan
Violinist, pernah meliris single
pertamanya pada bulan oktober 2015 yang
berjudul “Yang Terdalam” mahasiswi perguruan
seni di Jakarta ini berhasil memerankan tokoh Sara untuk aktingnya dia sampai
mencari tahu bagaimana kehidupan jaman dulu agar bisa menjiwai.
Di film ini selain 2 tokoh utama ada 3 tokoh yang menarik yaitu Volland Humonggo berperan sebagai Danny, Mikey Lee (Pieter) dan Haniv Hawakin (Chiko)
ketiganya bisa langsung mencuri perhatian penonton dengan perannya. Salut saja
untuk sutradara Adisurya Abdi, memberikan peran utama kepada pemain-pemain baru
di layar lebar, dan ternyata akting mereka cukup memuaskan.
Oh iya untuk lokasi syuting di 2 negara yaitu Jakarta dan
Shanghai,Ningho (Tiongkok) karena film ini bekerjasama dengan perusahaan film
dan distribusi film dari Tiongkok. Selain di Jakarta, juga di daerah Pangkalan Bun Kalimantan.
Semoga film Stadhuis Schandaal yang diproduksi oleh Xela Pictures ini sukses dan bisa meraih ribuan atau jutaan penonton. Baru kali ini loh, film
yang menyatukan 2 unsur jaman dulu dan sekarang ada dalam 1 film.
Para Pemain Stadhuis Schandaal
Amanda Rigby (Fei)
Tara Adia (Sara)
Volland Humonggo (Danny Wong)
Mikey Lee (Pieter Cortenhoof)
Haniw Hawakin (Chiko)
Tio Duarte (Wisnu Whardana/Ayah Fei)
Rensy Millano (Ibu Fei)
Anwar Fuady (Abimanyu)
George Mustafa Taka (Gubernur Jendral Jan Pieterzoon)
Roweina Umboh (Eva Mert)
Septian Dwi Cahyo (Hans)
Ati Cancer (Bibi)
Masuk ke lorong waktu duuuh seru nih. Saya paling suka cerita yg masuk2 ke lorong waktu atau masuk ke dimensi lain. Tapi nggak ada kisah percintaannya ya.. xixixi.. efek suka film romantis nih 😁😁
ReplyDeletePaling asik nonton film tema kisah romantic ala2 percintaan gini deh...settingnya zaman dahuluuu kayaknya hrs ditonton nih. Ada Kota Tua segala ya... wah syutingnya di Jakarta dan Tiongkok..pasti seruuuu ����
ReplyDeleteAku senang deh menonton film yang ada latar belakang sejarah. SOalnya jadi banyak informasi juga. Tak sabar juga butat menotnon. Btw aku baru tahu kalau stadhui ini artinya balai kota. Hhehehe
ReplyDeleteUnik banget sih alur cerita Film ini, ada lorong waktunya pula, semacam petualangan ke zaman dulu gitu ya, seruuu, terutama ada pengenalan sejarahnya. Tontonan edukatif, harus nonton nih :)
ReplyDeleteBagus nih mengangkat sejarah Indonesia. Aku suka nonton film Sejarah.
ReplyDeleteSeneng klo nonton film yang berdasarkan sejarah nyata. Apalagi klo berbau mistis
ReplyDeleteMenarik jg ya ceritanya tetang cinta berlatarbelakang sejarah. Lumayan jauh juga ya mbak lokasi2 syutingnya sampai Tiongkok
ReplyDeleteAku seneng deh kalau ada film yang ngangkat tentang sejarah Indonesia, karena sejarah kita tuh menarik lho. Aku punya buku novel fiksi sejarah yang menurut aku bagus banget. Gak kalah dengan buku novelnya Dan Brown. Duuh, jadi kepingin nonton deh. Apalagi setting ceritanya ada di tempat yang aku tahu (museum Fatahillah) jadi pasti lebih greget yaa nontonnya.
ReplyDeleteWah...film2 setting-nya ada dizaman belanda tuh aku suka. Apalagi ceritanya juga ga pasaran ya. Jadi pengen nonton
ReplyDelete