Snorkeling di Pulau Pramuka

Hai,, kali ini saya mau cerita liburan seru bersama keluarga saya 12 orang kita berangkat Snorkeling di Pulau Pramuka dan seru-seruan disana.

Sebenarnya pergi ke Pulau Pramuka ngga dadakan sudah direncakan sebulan yang lalu, hanya pas hari H-nya ceritanya mau berangkat habis shubuh biar kebagian kapal pagi di Muara Angke, tapi prakteknya kita semua (adik, kakak, ponakan) baru pukul 8 teng berangkat, karena menunggu adik saya yang dari Medan, dia mendapatkan tiket pesawat pada hari jumat, dan baru tiba dibandara pukul 05;00 pagi, mungkin long weekend, peminat tiket pesawat agak banyak. Salah adikku juga sih pesan tiket mendadak untungnya masih dapat tiket. Setelah berkumpul semua akhirnya kita berangkat. Sekitar jam 09;30 sudah sampai Muara Angke. Dan ternyata Muara Angke sudah full manusia ( seperti arus mudik). Karena penumpang begitu banyak akhirnya kita harus menunggu kapal tambahan  itupun harus menunggu sampai pukul 10;30.

Pulau Pari

Dengan ongkos Rp50.000/orang akhirnya kita bisa berangkat juga nih, ke Pulau Pramuka, ombak stabil dan cuaca mendukung banget, ngga hujan, kebetulan ada yang mau ke Pulau Pari akhirnya kita transit dulu disana selama 20 menit, ngga mau ketinggalan akhirnya kita turun juga sambil foto-foto di Pulau Pari. Kemudian melanjutkan perjalanan sampai ke dermaga Kepulauan Seribu pukul 14;45. 

Kenapa kita memilih Pulau Pramuka? salah satunya karena cost sewa homestaynya gratis, kebetulan ada ponakan teman kuliahnya punya rumah disini, kalau sewa sekitar Rp 350.000/hari (lebih murah ketimbang harga villa di puncak ini). Rumahnya cukup  besar hanya ada 1 kamar tetapi ruang keluarga luas dan bisa menyewa kasur tambahan, didepanya  ada kedai kopi. “Café Pramuka” yang food photography pasti betah disini dari gelas dan mejanya instagramable banget ngga perlu bawa alas foto, karena setiap meja dasarnya berbeda-beda.

homestay kami

Hutan Mangrove dan Penakaran Penyu Sisik

Setelah istirahat sorenya kita berjalan  menuju hutan mangrove dan penakaran penyu, Eretmochelys imbricata alias penyu sisik di sebelah timur Pulau Pramuka. Kawasan ini merupakan satu dari sejumlah lokasi pembudidayaan satwa yang di kembangkan sejak tahun 1984. Penyu sisik bisa disebut sebagai satwa khas yang mendiami sejumlah pulau di Kepulauan Seribu. Tetapi sayang karena airlaut sedang surut kita urung ke penakanaran penyu dan hanya berjalan di sekitar hutan mangrove sambil menunggu sunset. Konon hutan mangrove ini untuk menghindari ancaman abrasi air laut sehingga perlu dibentengi oleh hutan bakau sebagai pelindung pantai. Selama perjalan menuju Hutan Mangrove, pantai bersih tidak ada sampah yang berserakan, bangga untuk warga setempat dan selain itu juga karena Pulau Pramuka merupakan pusat adminitrasi dan pemerintahan kabupaten adminintratif kepulauan Seribu, tentunya harus menjadi salah satu pulau percontohan yang bersih dan nyaman. . Dan Akhirnya jalan sore dihadiahi sunset yang cantik. Puas menikmati sunset akhirnya kita balik lagi ke penginapan. Karena esok paginya berencana akan snorkeling.

Sunset di Hutan Mangrove

Pukul 07;00 Pagi kita siap-siap berangkat dengan menyewa kapal atas bantuan  Mang Akin penunggu penginapan yang kita tempati, sekaligus menjadi guide selama perjalanan. Harga sewa kapal Rp 450.000 1 hari  dan per orangnya dikenakan Rp 30.000 sudah termasuk perlengkapan snorkeling. Sebelum ke tempat tujuan ternyata kita singgah dulu di Semak Daun untuk latihan snorkeling. Semak Daun mempunyai terumbu karang pada tepiannya fringing reef pada kedalaman lebih dari 5 meter kita bisa melihat sejumlah biota yg hidup, seperti ikan berwarna warni , moluska, kura-kura, mangrove. Setelah selesai latihan dan diberi pengarahan akhirnya kita melanjutkan perjalan ke tempat tujuan, selama perjalan disuguhi pemandangan laut biru yang luas dan indah melewati Pulau Panggang, Pulau Karya yang difungsikan untuk Polres dan penjara itu juga menurut informasai dari Mang Akin.

pemandangan selama menuju lokasi snorkeling

Menuju tempat Snorkeling

 Pulau Gosong Patric

Tiba-tiba Mang Akin menunjukkan sebuah pulau ditengah laut, kita mampir disini dulu ini rezeki banget kita bisa melihat  ini Pulau Gosong Patric tetapi orang sekitar sini sering menyebutnya Pantai Patric, pasir di Pantai Patric ini sangat halus dan dengan keadaan air laut disekitarnya yang jernih, Dan fenomena Pantai Patric terlihat jika air laut surut dan kalau air laut pasang maka pulau ini akan hilang. Kita semua tak henti-hentinya mengagumi keindahannya dan di Pantai Patric hanya ada keluarga besar saya, alhamdulillah hadiah yang sangat luar biasa. Selama 15 menit kita berada di Pantai Patric untuk mengagumi pantai ini seolah-olah kita terdampar ditengah laut.

Pantai Patric

Pinggir Pantai Patric

Snorkeling

Akhirnya kita menuju Snorkeling yang kedua berada di belakang Pulau Pramuka, Terumbu karang disini bentuknya seperti bukit yang lerengnya sangat curam, semakin mendekati gunungan terumbu karang semakin terpesona dengan luasnya areal karang yang ditumbuhi soft coral warna hijau, orange, ungu dan ikan yang berwarna-warni. Tidak henti-hentinya berdecak kagum atas ciptaan Tuhan yang luar biasa ini. Selama 1 jam kita disana, tapi itupun diselang seling naik kapal makan, minum baru turun lagi hingga perbekalan habis. Ternyata snorkeling menguras tenaga juga sampai bekal yang dibawa habis tanpa sisa, Dan roti Mang Akin juga ikut kita makan. Judulnya makan, turun, naik lagi makan terus turun lagi.

Terumbu Karang terlihat dari atas

Sampai akhirnya Mang Akin mengajak kita kembali karena air laut mulai pasang dan akhirnya kita kembali ke Pulau Pramuka pukul 14;00, puas banget pengamalan pertama kali ini apalagi bareng keluarga. Malamnya sebelum  tidur, kita duduk-duduk manis di café pramuka sambil minum kopi menikmati angin malam laut, Waktu cepat berlalu kepinginnya lebih lama disini, akhirnya kita tidur karena pagi-pagi harus balik ke Jakarta  karena  jadwal kapal di Dermaga Kepuluan Seribu pukul 07;00 pagi. Sebelum pergi saya menyerahkan beberapa buku yang masih layak dibaca kepada Mang Akin untuk disumbangkan ke perpustakaan gerobak keliling yang berkeliling setiap hari kecuali hari libur di Pulau Pramuka ini. Menurut cerita perpustakaan gerobak keliling ini sangat disukai warga.

my princess and my littel brother Imam

Nah, jika sahabat ingin berencana pergi liburan seperti kami, usahakan untuk berangkat pagi-pagi karena ombak tidak telalu besar, dan hindari pergi diwaktu musim hujan. memang paling bagus itu di bulan April sampai dengan  Agustus. 

Punya liburan yang berkesan? Ikutan yuk dan ceritakan pengalamannya

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh ID Corners dan Skyscanner.