Perkembangan
teknologi telah membawa banyak perubahan, dari mengirim surat yang dulu baru
sampai dua atau tiga hari sekarang dalam hitungan menit bahkan detik surat
sudah di tarima lengkap dengan gambar/foto melalui aplikasi SMS, WhatsApp,
Email dan lain-lain, dan mencari sesuatu tinggal mengetik kata kunci {keyword}
di mesin pencari tidak perlu waktu lama data yang dibutuhkan langsung ada.
Dan
itu semua berkat media sosial internet, tapi dibalik nilai positif dan
kemudahan semuanya ternyata media sosial juga rawan terhadap kejahatan yang
justru kebanyakan korbannya adalah anak-anak dari usia 10 – 18tahun, bahkan ada
sebagian dari usia lebih dari 18 tahun pernah mengalami kejadian yang tidak
mengenakkan. Nah,, bagaimana
mengatasinya agar kita semua bisa mendapatkan lebih banyak yang positifnya
ketimbang yang negatifnya. Melalui Pilot
Project untuk mengadakan pengembangan
kapasitas literasi digital “Smart Schools Online (SSO)” mengajak
para orang tua serta siswa didik untuk berkampanye melalui program “Aku Netizen
Unggul”.
Salah
satunya di Jakarta acara Car Free day pada tanggal 24 september 2017 yang
dihadiri oleh perwakilan anak-anak SMA dari 4 wilayah kota wilayah Jakarta yang
didampingi guru masing-masing, program “Aku Netizen Unggul" ini didukung penuh oleh, Google,
SEJIWA, ICT Watch, Ecpat Indonesia, Direktur Bindekel (Pembinaan Pendidikan
Keluarga), Kemdikbud, Kemkinfo, KPAI dan semua provider seluler di Indonesia
turut membantu program ini. Selain di jakarta acara ini serempak dilakukan di beberapa wilayah daerah di Indonesia.
peluncuran aku netizen unggul (SSO) diwakili olen pendukung acara |
Intinya
dari perwakilan pendukung acara yang datang mengatakan sebagai orang tua harus berperan aktif
menghadapi zaman yang sudah serba digital ini, kita sebagai orangtua tidak mungkin bisa mencegah anak-anak
mengggunakan aplikasi apapun yang ada di media sosial tetapi kita bisa membantu
memberikan informasi mana aplikasi yang membawa pengaruh positif atau negative
ke anak-anak. Kuncinya tetap komunikasi, dan menjadi teman mereka. dan untuk anak-anak
muda bisa lebih cerdas dalam menggunakan media sosial jauhi konten negatif
gunakan sebagai bahan education,
learning jika sebagai hiburan tentunya hiburan yang positif.
Acara dimeriahkan live musik, lomba
mewarnai, permainan ular tangga raksasa, dan game-game seru yang berhadiah. Tentunya
program ini tidak terjadi hanya sampai hari ini, kita semua harus tetap terus
mendukung program SSO, jika ada konten negatif segera laporkan, blokir dan jika
ada berita hoax, jangan ikut turut serta menyebarkan tanpa mencari bukti kebenaran sumber berita, merupakan
tanggung jawab kita semua yang menggunakan media sosail harus bijak terhadap
diri sendiri, saring dulu sebelum
sharing, think before you post it, dan tentunya untuk anak-anak muda
menjadikan mereka generasi “Netizen Unggul”
perwakilan beberapa anak SMA mengikutiacara SSO |
Ada
tips yang bisa disimpulkan untuk kita sebagai orang tua menjaga anak-anak tetap
aman, cerdas dalam menggunakan media sosial, walaupun kita sadari mereka lebih
fasih dalam menggunakan semua aplikasi yang ada.
- Masuklah ke dunia online mereka, keterlibatan orang tua di kehidupan online anak-anak sangat penting kita bisa tahu siapa teman dan aktivitas apa yang lakukan di dunia online.
- Ajarkan mereka melindungin privasi artinya tidak harus secara mendetail memberikan data pribadi di media online ( alamat, no telpon dan nama seluruh anggota keluarga ).
- Buat aturan, kita tidak mungkin bisa mencegah meraka bermain internet tetapi kita bisa membatasi waktu berapa lama mereka menggunakannya.
- Jadilah sahabatnya, artinya bukan untuk memprotect tetapi lebih menjadi tempat teman ngobrol mereka.
- Kenali situs yang aman untuk usianya, kita bisa mencari atau menyediakan situs-situs yang aman dengan konten yang bervariasi seperti filim pendidikan, belajar music dan lain-lain
- Posisikan menaruh komputar atau laptop di center ruangan yang ada di dalam rumah sehingga kita bisa memonitor penggunaannya.
- Terakhir kita bisa menggunakan jasa bantuan ISP yaitu layanan media internet, biasanya mereka memiiki parental control gratis yang bisa membatasi pengaksesan anak-anak ke situs-situs tertentu.
keb bersama Yossi Project Pop |
Semoga kegiatan
Smart Schools Online yang merupakan salah satu bagian dari “Peta Jalan Perlindungan Anak
Indonesia di dunia Internet” terus berlanjut sampai akhir dan tujuan tercapai. Kegiatan ini memberikan lebih kesadaran untuk
menggunakan media sosial bisa mengambil positifnya dan menjauhkan negatifnya,
lebih bijak dalam bersosial media dan kita sebagai orang tua perlu mendukungnya.
Jadi ingat nasihat teman yang anaknya sudah remaja, harus update media sosial apa pun yang lagi booming. Tujuannya ya biar bisa mantau anaknya.
ReplyDeleteNamanya teknologi pasti ada positive dan negative-nya. Benar juga kita harus bisa memanfaatkan lebih banyak sisi postivenya. Terima kasih ya, Mbak.
iya mba penting kita gk mungkin bisa mngekang anak tapi tindakan mengawasi langkah terbaik
Deletekids jaman now emang perlu pengawasab y mba dalam bermedia sosial dalam penggunaan internet intinya memang ortu mesti turut serta. bagus ini sso y mba memggrrakkan ortu untuk jd smart parent :)
ReplyDeleteiy mba karena mengekang bukan jalan terbaik tapi mengawasi dan jadi teman onlinenya sbg pedamping
DeleteSmart school online tentunya sangat bermanfaat terutama sekarang era digital dan tentunya harus dalam pengawasan juga bagi anak2
ReplyDeleteiya mba sbg orang tua memang harus terlibat dan melek digital juga
DeleteSenang nih makin banyak pengawasan kepada anak terkait dunia siber. Keterlibatan orangtua emang penting banget
ReplyDeleteiya mba mudhan2an program ini terus berlanjut gk samapi di sini aja,,, kita juga bisa bijak sosmed
DeleteKereeen.. harusnya SSO ini lbh banyak dibagikan ilmunya pada ortu & anak2 sekolah. Kejahatan via internet sekarang banyak & bikin sereeem, ortu harus bener2 melek internet dan bisa membimbing anaknya agar ngga terjerumus. Dan aku kepikiran dong sekarang aja udah kayak gini, ntar jaman raya gede apakabaaar.. hiks
ReplyDeletebener mba sandra skarang aja udah canggih apalagi nanti zama Raya besar butuh pengawasan lebih sepertinya
DeleteWah jadi ingat ada mama murid yang bikin socmed justru friendlists-nya teman2 anak2nya. Foto dan share status pun lebih ke ttg keluarga untuk memancing teman2 si anak komen. Dan mamanya pun iya mesti update juga dengan perkembangan tekhnologi, biar nggak dibohongi anak2.
ReplyDeleteBener miss she ortu yg gk boleh gaptek hrs bljar pokokny
Delete