Mengenal Psoriasis dan Cara Mengobatinya
Semula
saya tidak tahu sebelum mengikuti event kesehatan pada tanggal 16 Agustus 2017 di Hotel Westin Jakarta, bahwa orang yang sering saya jumpai
itu ternyata terkena PSORIASIS, saya pikir itu sejenis cancer kulit. Karena
hampir dari seluruh telapak tangannya ada plak kemerahan dan menebal.
Psoriasis
adalah penyakit inflamasi autoimun
sistemik terutama pada kulit dan tidak menular yang bersifat kronis residif,
dapat mengenai semua usia yang di tandai dengan
gambaran klinik bervariasi berupa plak kemerahan yang ditutupi oleh sisik tebal putih seperti perak dan berbatas tegas.
Biasanya
Psoriasis muncul di telapak tangan dan
tumit atau disebut, diderita oleh 40% pasien dengan
plak psaoriasis. Penyebab psoriasis ini belum sepenuhnya diketahui, karena
adanya kecendrungan genetik dan juga faktor lingkungan, penyakit ini berhubungan
dengan sistem kekebalan tubuh yang terkorelasi dengan sel-sel tubuh, dimana sel
kulit ini kemudian membentuk sisik tebal dan berwarna keperakan dalam ruam-ruam
merah yang terasa gatal, kering dan seringkali menyakitkan.
Mr Milan Paleja, Dr Lily Sriwahyuni dan dr Danang Tri Wahyudi |
Adapun
pencetus psiorasis ini bisa dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat
seperti merokok, minum-muniaman keras, stress,
pola makan yang sembarangan, sinar matahari, infeksi bacterial, trauma
fisik dan adanya gangguan metabolisme. Menurut
dr Danang Tri Wahyudi Sp.KK , spesialis kulit dari Rumah Sakit Dharmais
mengatakan , pasien tidak hanya harus berjuang melawan rasa sakit, tetapi
mereka juga harus melawan beban emosional seperti kecemasan yang berdampak pada
bagaimana pasien tersebut dapat menjalani kehidupan sehari-harinya dan memiliki
hidup berkualitas, karena tidak dipungkiri psoriasis memiliki dampak yang besar bagi kesehatan fisik dan mental.
Kualitas hidup pasien sudah pasti akan menurun dan tentunya mempengaruhi kepercayaan
diri mereka.
Ingat
jika ada anggota keluarga yang terkena psoriasis ini jangan dijauhi makan
sepiring berdua tidak akan tertular karena dukungan dan perhatian dari
keluarga adalah faktor besar bagi penderita psoriasis ini bisa menjalani layaknya
hidup normal , kata Dr Lily. S. Sulistyowati, MM Direktur Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Pasien ini seperti penderita diabetes yang
tergantung pada obat seumur hidupnya. Di Indonesia psoriasis ditemukan sekitar 1 %
dan penyakit ini dimulai dari usia 10 – 30 tahun dengan risiko yang sama pada
laki-laki dan perempuan.
Jika
awalnya timbul pada usia kurang dari 15 tahun
biasanya ada riwayat psoriasis dalam keluarga. Beliau melanjutkan
langkah pencegahan dan pengendalian psoriasis di Indonesia adalah melalui :
- Penyusunan buku pedoman penanggulangan psoriasis fasilitas kesehatan di tingkat pertama guna menyediakan tenaga kesehatan untuk peningkatan dan pengembangan kompetensi dan kapasitasnya.
- Promosi kesehatan, dilakukan melalui kegiatan advokasi, sosialisasi, pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan serta kemampuan individu, keluarga dan kelompok masyarakat untuk perilaku pencegahan dan berperan aktif dalam penanggulangan psoriasis serta informasi melalui media.
area yang biasa timbul psoriais |
Tindakan
Psoriasis Area and Severity Index (PASI) adalah metode untuk menentukan hasil dari studi klinis
untuk psoriasis dengan cara mengukur tingkat kemerahan, sisik dan tebalnya plak
psoriasis dan sebarannya di permukaan tubuh. Skor dari PASI ini yang meningkat
mengindikasikan perbaikan kondisi tubuh psoriasis pasien untuk mendapatkan
kondisi kulit yang tambak bersih. Kini tersedia ‘Secukinumab’ yang diharapkan
dapat menjembatani kebutuhan pengobatan untuk peningkatan hasil bagi para pasien
dan standar harapan terhadap pengobatannya kata Mr Milan Paleja General Manager
Pharma, Presiden Director Novartis Grup Indonesia.
Secukinumab
adalah obat biologis - protein dengan rekayasa genetis yang didapatkan dari gen
manusia yang dirancang untuk menghambat
komponen spesifik di sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan inflamasi dan daya
tahan tubuh. Secara sederhana obat ini beraksi dengan menghambat siklus respon
daya tahan tubuh terhadap penyakit tersebut. Biasanya obat ini disuntikan 1
bulan sekali kepada pasien, jika rutin berobat maka kulit tampak halus walaupun
tidak bersih sama sekali.
Sedangkan
Novartis yang memproduksi Secukinumab ini adalah penyedia layanan kesehatan
bagi pasien dan komunitas dan kebutuhannya yang terus berkembang bertempat di
Basel, Swiss, pengobatan yang inovatid,
produk generik dengan harga yang efisien,
dan produk Novartis dijual di sekitar 155 negara di seluruh dunia.
Saya baru tahu kalo itu namanya psoriasis. Kayak gatal tapi tebal gitu ya. Tfs mbak
ReplyDeleteAku juga baru tahu apa itu psoriasis.
ReplyDeleteSemoga obat yang baru ini bisa benar-benar membuat kulit bersih ya, Mbak.
Baru tahu dengan penyakit ini. Tapi penyakit kulit sejenis gitu sering lihat loh pada beberapa orang... Kira in gatal karena kuman2 biasa. Setelah ada obatnya ini moga makin banyak yg sembuh dan tidak terlihat lagi orang dengan penyakit kulit demikian ya.
ReplyDeletesemoga banyak pasien psoriasis yang cocok dengan obat ini. Tentu bakal lebih percaya diri dengan kulit yang bersih
ReplyDeleteaduh ngeriiii, bersyukur sudah ada obatnya ya mba, semoga efektif
ReplyDeleteKapan hari kakak saya suruh lihat bagian kulit kepalanya, ada yang gatal kayaknya. Klo saya lihat kok mirip psoriasis ini yaa..
ReplyDeleteSaya juga ada, mirip. Tapi gak setebal itu. Adanya di sekitar siku. Gatal kalau kena air laut. Besok-besok mau diperiksa dlu lah..ini sakit apa.
Sedih ya kemarin nyimak tentang penyakit ini,moga obatnya benar-benar membantu
ReplyDeleteAlhamdulillah skrng udah bisa diobati meskipun bekasnya tdk bisa hilang bersih ya mbak. Kirain disebabkan virus, ternyata lbh krn gaya hidup ya...
ReplyDeleteMeski hanya 1% di Indonesia, kita tetap harus waspada dengan gaya hidup. Jangan sampai terkena psoriasis
ReplyDeleteAnakku pernah kena ini deh, obatnya amoxan tapi pas sembuh bakat ya gak ilang
ReplyDelete