Pernahkah kita mengajarkan pada anak-anak kita untuk bersikap “toleransi” kepada teman-temannya sejak usia dini? Kadang hal itu tidak terpikir sama sekali kita hanya menginginkan anak-anak kita di tempat yang aman dan bermain dengan anak-anak yang tentunya juga baik. Padahal sikap toleransi itu sangat penting dalam kehidupan sehari-sehari, sejak diri harus menghargai perbedaan yang dimiliki orang lain baik itu warna kulit, tingkatan sosial, agama dan juga harus bisa menjadi diri sendiri.
Toleransi akhir-akhir jadi topik yang hangat dibicarakan.
Topik ini sebetulnya relevan bagi semua kalangan, tapi nampaknya hanya sebatas
pembicaraan orang dewasa. Berawal dari cerita seorang teman, penulis Sekar
Sosronegoro pun menyayangkan jika seorang anak tidak bisa menjadi dirinya
sendiri hanya karena takut dicap berbeda sehingga ia tidak punya teman.
"Sayang banget kalau anak tidak bisa jadi dirinya sendiri hanya karena dia takut tidak punya teman."
"Sayang banget kalau anak tidak bisa jadi dirinya sendiri hanya karena dia takut tidak punya teman."
Dari pengalaman itulah akhirnya Sekar memutuskan untuk
menulis ceria serial “KITU, Kucing Kecil Bersuara Ganjil “ yaitu serial buku
toleransi, buku ini bisa menjadi perantara “obrolan” orangtua terhadap
anaknya.
Pada hari kamis bertempat di @america Pasific plaza Jakarta
Selatan selain menghadirkan Sekar sang penulis juga menghadirkan Najelaa
Shihab, (praktisi pendidikan), Suzy Hutomo (Boddy Shop), Nia Dinata (sutradara)
dan Dira Sugandi (penyanyi) dengan tema
“Our Children and Tolerance”
press releas buku KITU atamerica |
Menurut Nia Dinata penanaman toleransi memang penting
dimulai sejak dini. Menurutnya, apresiasi masyarakat
terhadap film seakan makin bergeser. Pertanyaan seputar hal-hal yang menurut
mereka berbeda semakin tajam. "Ada yang tanya, karakternya agamanya apa. Kalau dulu arahnya lebih ke
teknis dan sebagainya, lalu makin ke sini pertanyaannya makin kuat. ada
penilaian orang agak bergeser," ujarnya.
Selain Nia, praktisi pendidikan, Najelaa Shihab pun angkat bicara. Buku akan
menjadi salah satu alat bagi orang tua dalam rangka memperkenalkan dan
mengajarkan toleransi pada anak. Namun jika lingkungan di sekitar anak sudah
sedemikian homogen, maka kewajiban orang tua untuk menghadirkan sesuatu yang
heterogen bagi anak. Hal ini akan membuat anak terbiasa dengan hal yang berbeda
di sekitarnya.
cover serial buku KITU |
"Anak kecil itu observer yang baik, hanya saja mereka itu very bad interpreter. Nah orang tua di sini membantu anak menerjemahkan atau interpretasi yang memang menghargai. Jangan mengajarkan anak menjadi takut," ucapnya.
Sekar mengatakan, buku Kitu ini dapat dibaca anak-anak dari berbagai usia. Anak usia 0-6 tahun dan bisa dibacakan oleh orang tua kemudian dari sini akan muncul obrolan seputar perbedaan yang mungkin selama ini jarang diangkat sebagai bahan pembicaraan
Buku ini akan berguna untuk anak-anak yang akan
memasuki dunia baru misalnya mau masuk usia sekolah karena di situ anak akan
bertemu banyak teman dari berbagai latar belakang. Mudah mudahan buku ini bisa
jadi bekal untuk mereka, agar mereka tidak judgemental sama orang yang
berbeda," jelas Sekar.
Setelah buku Kitu, lanjutnya, ia berkata akan ada buku berikutnya dalam seri buku toleransi.Ia menyadari bahwa sebelum toleransi, maka perlu untuk menerima perbedaan. Rencananya, buku-buku berikutnya masih merupakan elemen toleransi, misalnya prasangka. Sekar mengatakan sudah menyiapkan tiga cerita. Ia berharap, bukunya dapat diterima publik, khususnya anak-anak Indonesia."Saya ingin anak Indonesia itu merasa dicintai tanpa perlu menjadi orang lain," katanya lagi
Setelah buku Kitu, lanjutnya, ia berkata akan ada buku berikutnya dalam seri buku toleransi.Ia menyadari bahwa sebelum toleransi, maka perlu untuk menerima perbedaan. Rencananya, buku-buku berikutnya masih merupakan elemen toleransi, misalnya prasangka. Sekar mengatakan sudah menyiapkan tiga cerita. Ia berharap, bukunya dapat diterima publik, khususnya anak-anak Indonesia."Saya ingin anak Indonesia itu merasa dicintai tanpa perlu menjadi orang lain," katanya lagi
Buku dengan format paperback 32 halaman yang diterbitkan
oleh penerbit Buah Hati ini bercerita tentang Kitu, seekor kucing yang baru
pindah rumah, menyadari bahwa dirinya tidak sama dengan kucing-kucing di
sekitarnya,, kitu yang semula percaya diri mulai berusaha meniru penampilan
kucing-kucing lain, sebelum akhirnya sadar bahwa setiap kucing memang terlahir
berbeda,
Lewat buku pertama ini, Sekar ingin membantu mengngenalkan konsep perbedaan dan keragaman pada anak-anak sejak usia muda karena anak yang terbuka pada perbedaan lebih memiliki kompetensi sosial, sebuah keterampilan yang sangat berguna mengingat kita hidup dalam masyarakat yang beragam.
Buku ini dapat dibeli mulai tanggal 20 Juli di Gramedia,
Gunung Agung, TMbookkstore, Togamas, dan e-comerse, tokobaca.com, bukukita.com
dan Tokopedia.
Banyak cara untuk memperkenalkan toleransi ya mba. Dukung nih kalau toleransi kepada anak dilakukan melalui buku
ReplyDeleteBuku memang salah satu media yang saya gunakan mba untuk mengajarkan kepada anak karena cerita-cerita dibuku mengandung pesan moralnya yang dikemas dengan cerita n tokoh yang disukai anak.
ReplyDeleteNgomongin toleransi pas banget ini aku pengen beli jadinya apalagi tokohnya kucing kesukaan anakku :)
Wah bagus juga buku ini, mengenalkan perbedaan pada anak lewat cerita si Kitu. Pasti lebih mudah dipahami oleh anak.
ReplyDeletewah keren caranya menangkap ide cerita judulnya juga menarik temanya bagus ajarin toleransi
ReplyDeleteide bukunya keren, saya jadi ingin baca juga. Makasi infonya mba
ReplyDeleteWah, bukunya bagusss. Dijual secara umum kah?
ReplyDeleteiya mas paragrap terakhir ada kan keterangannya dimana kita bisa beli
DeleteEmang buku itu banyak kegunaannya, aku pun suka ngajarin raya lewat buku.. jadi anak lebih mudah ngerti, apalagi kalau ada gambar2 ceria & gede2, raya lebih suka :D
ReplyDeletebener banget mba sandra... buku yg bentuk seperti itu lebih mudah mereka pahami
DeleteBuku yang keren banget ini, apalagi tokohnya kucing ya. Anak2 ga bakalan berasa kayak lagi belajar ttg toleransi. Memang 1 hal yang harus banget2 diajarkan ke anak2.
ReplyDelete