daunbuahcom |
Tulisan
ini bermula dari curhatan seorang teman tentu saja sebelum di post izin si
empunya,,,
Tie,,,,
pernah ngga sih lo ngerasa bahwa lo ngga di anggap?, Pernah ngga lo ngerasa apa
yang lo lakukan cuma di anggap angin lalu??
Saya
hanya terdiam, mencoba menjadi pendengar yang bijak tidak ingin menyela
pembicaraan,
kemudian
dia melanjutkan,, Memang sih,,, aku ini cuma ibu rumahtangga beda dengan adik
ipar ku yang wanita karir,,, kamu bisa bayangin tie ketika jalan terus ada yang
bertanya ini mantu Bu Dewi,,ya,, kok ngga pernah kelihatan???
Waktu
itu aku cuma senyum dan berkata iya Bu saya jarang keluar rumah!"
Oohhh,,,
ngga juga sih habis kalau ibu kamu kesini yang diceritakan cuma istrinya Doni
yang kerja di daerah Sudirman itu,, neng mah ngga pernah diceritain!"
Oohhh,,,
kembali hanya senyum dan nyesek,,,
Terus
tie ada lagi tetangga yang ngomong "emang ibu kamu dibeliin hp merk apa
sih sama istrinya Doni,,bangga banget kayaknya cerita terus!”
Lo bisa ngebayangin tie,,, dari tetangga ujung
jalan sampai tetangga dekat,,, ibu mertuaku cuma ngebanggain adik iparku,,,
ngga ada secuil cerita tentang aku ,,,, kurang gimana ya tie?,, memang sih secara
ekonomi aku belum bisa ngasih banyak ke mertua tapi aku selalu tahu setiap
bulan suamiku selalu kasih rutin ,,, dan juga kalau aku kerumahnya ngga pernah
diam,, ibu mertuaku ngga ada pembantu,, yah kalau datang ke rumahnya aku selalu
bantu-bantu kerjaan beliau,,, memang cuma tenaga yang aku bisa lakukan tapi kok
ya berasa ngga di anggap?,,, Sedih dan berasa sakit hati saja,,,, Begitu juga
perlakuan adik-adik iparku,,, aku berasa ngga dihormati,, lalu aku harus apa??
Ngomong ke suami ngga mungkin takut dia menambah beban dia aja?? Aku orangnya
ngga enakkan ? Jadi selama ini aku diam saja,,, dipuji atau tidak cuma Allah
yang tahu perasaan ku,,, dilihat atau tidak di anggap ahhh biarlah,,, mungkin
saat ini harta dan uang punya peranan penting di hati ibu mertuaku,,, dia
bangga karena anak laki-laki nya mempunyai istri yang mempunyai kedudukan tidak
seperti aku cuma ibu rumahtangga,,, makasih ya sudah dengerin curhatan aku,,,
hiks ngga perlu dijawab aku cuma butuh didengar,,,
Aku
terdiam dan terhenyak tidak menyangka dibalik sifatnya yang ceria ternyata ada
cerita yang selama ini ditutupi… hmm Ok! Dah selesai nih curhatnya kita makan
bakso laper nih.., berusaha mengalihkan untuk makan bakso kesukaannya.
Selama
makan ngga ada lagi mukanya yang kuyu sebelum datang tad,i matanya lebih
berbinar cerita aku alihkan cerita ke zaman-zanan kuliah.. sesekali ada tawa
lepas dari mulutnya...
Sebelum
berpisah aku hanya menceritakan sebuah cerita pada zaman nabi tentang bapak dan anak bersama seekor unta kecil (ceritanya versi aku)... ketika si anak menaiki unta tersebut
orang-orang yang bertemu di jalan berkata “kok si anak tega ya bapaknya jalan
sedangkan si anak itu menaiki unta”, akhirnya mereka bertukar tempat si
bapaknya yang menaiki unta dan anaknya yang berjalan dan ketika bertemu dengan
orang-orang di jalan kemudian mendengar perkataan lagi “kok bapaknya tega
membiarkan si anak jalan kasihankan...” lalu pada akhirnya mereka berdua
menaiki unta itu... tapi di jalan mereka mendengar pembicaraan orang-orang
lagi... “kok ngga kasihan ya sama unta kecil itu dinaiki berdua” lalu akhirnya
mereka berdua turun dan jalan sambil menuntun unta itu tapi di perjalanan
mereka mendengar orang-orang berkata lagi “alangkah tololnya mereka ada unta
tapi tidak dinaikki....”
Mudah-mudahan
kamu ngerti akan cerita ini... selama kita fokus mendengar omongan orang..
yakin kita merasa bukan menjadi diri kita.. aku yakin ada saatnya nanti ibu
mertua juga adik-adikmu akan tersadar yang penting saat ini yang kita lakukan
jangan sampai melukai perasaan orang ini mungkin pelajaran secara tidak
langsung buat diri kita... suatu saat kamu pun akan jadi ibu mertua buat
menantumu.. jadi bisa di ambil sikap alangkah tidak enaknya jika kita selalu
membangga-banggakan yang lain lupa dengan yang satunya lagi... itu ambil sisi positifnya...
Jadi lupakan penilaian orang lain terhadap diri kita, fokus perbaiki diri dan
bahagiakan orang-orang yang benar-benar menyayangi kita, anak-anak dan suami
juga orang tua kandung kita mereka lebih butuh perhatian kita, mengenai ibu
mertua serta adik ipar cuma butuh waktu saja sampai kapan harta jabatan dan
uang itu, semua sifatnya sementara tapi kebaikan itu abadi, ngerti mit,,, isi
waktu dengan yang bermanfaat datang ke tempat menuntut ilmu agama jadi ngga ada
waktu untuk mendengarkan hal hal yang buat sakit hati...
Ketika
kita menikah berarti kita siap juga menikahi keluarganya kalau sudah sifat
mertua dan adik-adik iparmu seperti itu,, ya dimengerti sama pengertian
terhadap sifat suamimu,,, justru aku salut sama kamu mit,,, aku yang berterima
kasih mungkin aku sekarang lurus lurus dan aman-aman aja terhadap keluarga
suamiku tapi ngga tahu nanti,,, yang pasti hati pemaaf itu lebih mulia
ketimbang hati yang tidak bersyukur,,,
Allah
tidak akan diam melihat itu walaupun mungkin perlu waktu panjang sampai seusia
kita misalnya,,, tetap ada pelajaran dibalik itu semua,,, pasti ada hal-hal
yang baik yang akan menghampiri kita jadi ngga perlu sedih apalagi sakit hati,
terus saja berbuat baik jika kita beruntung kita akan menemukan orang yang baik
jika tidak kita akan ditemukan orang baik,,,,
Hmmmm
makasih ya tie,,, mungkin juga Allah sudah menemukan orang yang baik yaitu kamu
yang mau jadi sahabat baikku dunia dan di akhirat nanti,,,
Bukan
aku Mit,,, tapi anak-anak dan suami mu merekalah orang-orang yang terbaik yang
telah Allah berikan kepadamu, aku cuma sebatas pendengar dan penyampai yang
mungkin juga kalau aku seperti keadaan mu sekarang mungkin juga aku akan
seperti mu berasa sedih,,, tapi percaya aja Allah tidak akan
memberi cobaan yang tidak mungkin kita sanggup memikulnya.
Tapi
kamu janji tie,,, kita akan tetap seperti ini selamanya saling mendengarkan
saling memberikan nasehat dan saling mengingatkan,,,
Mudah-mudahan,,,
aamiin,,,
Wahhh mertua dan menantu memang cerita yang tidak pernah habis
ReplyDeleteHahaha
Susah memang jika kita ditakar dengan orang lain berdasarkan materi dan prestasi. Tapi jangan patah semangat yaa ...
ReplyDeleteUntungnya masih punya tempat cerita ya, semangat!! :)
ReplyDeleteKata org bijak kita tdk bs menutup mulut semua orang tp bs menutup kedua kuping kita sendiri. Semangat untuk temannya mba.. Ga usah dimasukin hati. Dinikmati aja..
ReplyDeleteUntungnya ya mba hubunganku ama mertua dan ama menantunya yg 1 lagi masih baik2 aja. Kalo mertua memang orangnya demokratis sekali dan berpikiran terbuka dr dulu. Jd ngomong ama beliau ya kayak ibu sendiri. Menantunya cm 2, aku dan menantu laki2. Jd makin berkuranglah gesekan antara aku dan menantu 1 nya :p. Yg 1 ce, yg 1 co, ga ada yg bisa diributin juga :D
ReplyDeleteBegitulah namanya orang pasti ada banding-bandingin. Yang sabar aja deh ya
ReplyDelete😢 sediiih. Sabar ya mbaknyaaa.
ReplyDeleteAku suka banget ada gambar kartun ttg unta itu si fb wktu itu. Dan aku save juga loh, mbak. Buat penyemangat diri :)
Makasih yaa ceritanya.
Menceritakan kepada orang yang tepat apa yang ada dalam pikiran dan menjadi beban akan menghilangkan sebagian beban. Ada kelegaan disana, dan hilangkan stress.
ReplyDeleteKalo mau bersifat dewasa, ya, cuek saja. Nikmati saja hidup yang pendek ini dengan hal baik dan positif. Dengan kejelekan dan hal negatif sabodo teuing.
salam,
http://alrisblog.wordpress.com
yap, jangan dengarkan kata-kata orang lain karena nggak akan ada habisnya, keep strong and be your self :)
ReplyDeleteTetap semangat ya. Ambil positif saja karena bagaimanapun ibu mertua juga adalah ibu kita ya mba :)
ReplyDeleteHubungan mertua dan menantu memang banyak menjadi pembicaraan. Bagaimanapun ibu mertua sudah menjadi ibu kita sendiri. Semoga temannya tetap semangat dan hubungan dg mertua akan baik pada akhirnya nanti.
ReplyDelete