picture by beritahariankosmo.blogspot |
Mita memegangi ujung jilbabnya angin
bertiup kencang sekali autumn kali ini anginnya
tiba-tiba begitu kencang, salahnya dia tidak memakai mantel tubuhnya
yang kecil seperti ikut melayang di tiup angin, ketika dia agak kesulitan waktu
berjalan untunglah tiba-tiba ada tangan Damar membantunya untuk berjalan.
"Mita kamu nekat sekali sih pulang sendirian, kia masuk ke kafe ini
sebentar!" Mita mengucapkan terima kasih tanpa bersuara tiba-tiba brakk
saja tubuhnya jatuh pingsan. Tentu saja Damar panik, untunglah pemilik kafe Mr
Daniel baik sekali mereka membawa Mita ke ruangannya yang berada di belakang
kafe. Tidak lama kemudian Mita siuman dilihatnya Damar menatap khawatir,
"Ada di mana aku
Dam,,,,,?" Tanya Mita dan mencoba bangkit dari tidurnya.
"Di kafenya Mr Daniel,, kamu
pingsan dan hidung mu mengeluarkan darah, aku agak khawatir jadi aku telpon
ayahmu,, sebentar lagi beliau datang,,!"
"Ohhh makasih ya Dam,,, maafkan
merepotkan mu jadinya,?"
Tidak lama kemudian terdengar suara
ayah Mita, "Mita kamu tidak apa-apa nak?" Ayah Mita mendekat kemudian
memeluk tubuh anak semata wayangnya.
"Tidak dad,,, maafkan membuat
Dady khawatir lagi," Mita melihat ada genangan air mata di ujung wajah
penuh kasih itu.
"Ok,, kita pulang,,!" Tq Mr Daniel
,,!" Ayah Mita mengalami Mr Daniel maaf telah merepotkan Anda,!"
"No problem,, nice to meet you,,!"
"Damar mau ikut bersama kami?" Damar hanya mengangguk kemudian ikut
menolong Mita masuk ke dalam mobil.
Rupanya kejadian kemarinlah akhir perjumpaan
Damar dengan Mita, siapapun tidak menduga kisah akhir hidup seseorang, keesokan
paginya Damar di telepon Mr Ryan ayahnya Mita bahwa Mita telah pergi untuk
selamanya, begitu juga Drue teman kuliahnya.
Damar tercenung di sisi tanah merah
yang hampir dipenuhi bunga. Inilah sebenarnya jawaban Mita atas lamarannya.
"Jangan aku,,, Damar,, bukan aku menolak tapi jangan pernah mencintaiku
cukup jadikan aku teman yang akan menjadi kenangan terbaikmu...!" Itu
jawaban Mita, ketika dia mengungkapkan perasaannya, "aku mencintaimu
mit,,,, maukah kau !menikah denganku?" Andai saja dia. Bisa menyimak lebih
dalam jawaban Mita tentu dia tidak akan menyesal seperti ini, Mita merahasiakan
penyakitnya leukimia stadium akhir,,, sudah menyerangnya beberapa bulan
terakhir ini, begitu pintarnya Mita menutupi penyakitnya hampir sempurna tidak
satupun teman-teman kuliahnya mengetahui terlebih Drue sahabatnya sendiri.
: Drue menyentuh pundak Damar,,
"kita pulang Dam,,, semua sudah pergi tinggal kita berdua,,"
"Ohh,, !" Damar bangkit, "hmmm sepertinya aku ke rumah Mita,
menemani Mr Ryan kasihan beliau....
"Ok lah,. Aku langsung pulang ya, mungkin
baru besok aku ke rumah Mita,,,!"
Damar memandang rumah kecil yang begitu banyak
pepohonan rumah ini akan terasa sepi sekali, tidak akan ada lagi tawa ceria
Mita. "Mr Damar did you remember me?" Seru seseorang lelaki berkulit
hitam yang tiba-tiba berdiri dihadapannya. Damar mengerenyitkan dahinya ya
sepertinya wajah ini familiar tapi kenapa lupa?
"I an Nico we used to meet in a
public library at Marton cum Grafton!" ( telepon umum yang di sulap
menjadi perpustakaan umum)
"Yeahh Nico,,, how the news
you, we have not met?"
"Fine,,, I am sorry to hear that abaut
Mita,, she is good girl, i am indebted to her? I want to meet with her
father?"
“Ok,,, mari aku antar,,"
Terlihat Mr Ryan sedang duduk tercenung di kursinya sedangkan Mrs Ryan masih
memeluk foto anaknya wajah keduanya terlihat begitu berduka. Damar mengetuk
pintu yang telah terbuka. Mr Ryan menolah dan tersenyum
"oh,, Damar masuklah..!"
"Mr Ryan ada yang ingin bertemu dengan
Anda?"
"Saya Nico dulu kami sering bertemu di
perpustakaan di Marton cum Grafton, dulu sewaktu istri saya mau melahirkan
Mitalah yang membawa ke rumah sakit dan putri anda yang menjadi tanggungannya
Saya amat menyesal baru datang hari ini?"
"oohh Mita tidak pernah
bercerita tentang itu?" Jawab Mr Ryan.
"Bahkan saya belum sempat
berterima kasih dia sudah pergi?" Nico tertunduk,, "maafkan saya,, Mr
Ryan?"
"Sudahlah,, Nico,, cukup doakan
anakku?"
Ada perasahaan bangga dan haru
seorang Mita yang dikenalnya begitu baik dan sederhana sakit yang dideritanya
serta kebaikan-kebaikan yang dilakukan ditutupi dengan sempurna, gadis yang
dikenal pertama kalinya di University c london, dan ketika pertama kali
berjumpa dia tahu bahwa gadis ini tepat untuk dimilikinya. Tapi sekarang Mita
telah pergi meninggalkan banyak kenangan begitu banyak orang-orang baru yang
datang untuk mengucapkan bela sungkawa dan Ayah ibunya hampir rata-rata tidak
mengenali mereka,
Damar berjalan diantara daun-daun
yang berguguran hampir menutupi jalan, dia tidak menyesal telah menambatkan
hatinya pada Mita, emtah sampai kapan perasaan kehilangan dan cintanya pergi
dia akan tetap menikmatinya.
Baca cerita ini, jadi ngebayangin berada di antara daun-daun yang berguguran Hihihi
ReplyDeletesedih bacanya, tapi hidup mengalir bukan karena sebuah keinginan tetapi sudah ketetapanNya.
ReplyDeleteKisah yang menarik
Aaakkk sedih aku. Untuk awal-awal mungkin damar akan larut dalam kesedihannya. Tapi dia pasti akan menemukan mita lain dalam hidupnya.
ReplyDeleteCeritanya bagus dan mengalir Mba, sekedar saran untuk tanda baca mungkin bisa diperbaiki lagi. Mana yang harus diberi tanda koma atau titik. Biar bacanya juga makin enak. Semoga berkenan yaaa^^
ReplyDeleteJadi bapeerrr
ReplyDeleteasiikkk, like autumn ya , tetap melekat :)
ReplyDelete