"Nih,,. Buat buka!" Cici
menyodorkan kue pie kesukaanku
"Many tq Cici cantiikkk!"
Jawabku sambil memberi senyuman,,, ini sudah kesekian kalinya ncii satu
ini selalu perhatian.
"Iya,,, nti pulang bareng ya,, !"
"Siyaap lah!"
Sesaat setelah sampai kedai bubur
ayam Garuda.
"Ngga bosan-bosannya mut,, makan
bubur, emang nya lagi bayi kurang apa?"
“Hiks,,, ngga tuch tapi benarkan
bubur disini emang endang?"
"Iya gara-gara kamu aku jadi
doyan,,,!" Katanya lagi sambil tertawa.
Itu kejadian 15 tahun silam aaahhhh apa
kabarnya nci han han itu sekarang betapa kangennya,,, mengenang saat dulu masih
kerja di perusahaan swasta di daerah Sudirman,,, aku disini sekarang makan
bubur sendirian pamit mau ke pondok gede cuma pingin makan bubur ayam di
perempatan Garuda seperti orang ngidam, penjualnya pun masih yang dulu awet
berarti, bubur yang buka tiap hari ini bukan sore sekitar bada ashar,, dan jam
sembilan pasti sudah habis. Dan jam-jam bada Maghrib pasti ramei yang turun
dari bus perempatan rata-rata setelah mereka sholat di masjid yang letaknya
hanya seberapa blok dari kedai bubur ini pasti makan bubur sama seperti aku dan
nci dulu. Lamunan ku terhenti ketika ada wanita putih cantik memakai jilbab
biru tepat duduk didepan ku,,
"Maaf ya,,. Mba
kosongkan?" Ujarnya "Iya,.,,,!"
Kemudian tidak sengaja kita saling
menatap sepertinya wajah ini begitu familiar, tanpa disengaja kita berbarengan
menyebutkan nama.
"Cici Han Han,, !"
"Mutiiii!"
"Benarkan ini kamu?"
Teriaknya lagi sambil berkata "Alhamdulillah akhirnya kok hari ini yakin
sepertinya akan ketemu kamu?"
Justru aku yang terbengong-bengong
dengan penampilan nci cina satu ini ya Allah dia berhijab sekarang ini mimpi
bukan ya,,! Batinku sambil tidak henti-hentinya menatap wajahnya.
"Iya ini aku Cici!" Itukan
panggilan kesayangan mu. Tahu ngga mut,, aku sudah hampir tiga kali kesini
kangen aja berharap ketemu kamu eh ternyata doaku terkabul.
"Aku juga ngga sengaja padahal
di rumah mba Sumi masih ingatkan kakaku yang di jati asih lagi ada arisan
keluarga, menyelinap keluar kangen pengen makan bubur,," baru juga
ngebatin,, iiihh gimana kabar Cici,, ?" "Ya Allah kok orangnya
langsung ada di hadapanku, !"
"hmmmm Allah memang baik
padahal baru saja doa habis turun dari angkot,, mudah-mudahan ketemu kamu eh
beneran,,, kangen pake banget pokoknya!”
. Setelah makan bubur kita
melanjutkan pembicaraan di tamani square mall ini 15 tahun yang lalu belum ada.
"Kita kesana aja ti,,!"
"Ok,,!" Sejuta pertanyaan
suda menari-nari di pikiranku pengen tahu sejarah hijrahnya.
"Nah,,, kita lanjutkan pembicaraan kita,,!"
“Kamu pasti bingung kan,,, taraaa
inilah Cicimu sekarang namaku dah ganti jadi Aisyah Gunawan bukan lagi Han Han
Lie Gunawan, inikan dulu berkat doamu juga,,, aku ingat dulu setiap selesai
sholat dulu selalu aku tanya kenapa sih
kalau doa lama banget, dan selalu kamu bilang doain aku supaya masuk
Islam!"
Aku sedikit terhenyak mendengar
perkataan padahal dulu omongan itu hanya sekedar candaan, dan memang Cici ini
terlalu baik mau nungguin aku sholat Maghrib padahal rumahnya ngga jauh dari
Garuda tinggal jalan aja, suka bawain makanan kecil untuk ifthar/buka puasa,
"Kok malah bengong!" Seru Cici lagi
sambil menjawil hidungku.
"hehe iya terus!"
"Terus kemana?"
"Hiks terusin ceritanya!"
"Setelah kamu resign dari
tempat kerja aku juga ngga berapa lama juga resign,, nah,,, lima tahun kemudian
teman-teman kantor lama kan ngajak aku reunian di rumah Risma di Rawa Lumbu Bekasi, cuma kamu yang ngga
datang",, "Iya,, ciii,, kebon jeruk Bekasi duuuhhh itu mesti pake
pesawat kan dah beda planet,, hiks bukan juga kan aku dah SMS Risma ngga bisa
datang karena pas banget tanggalnya sama acara nikahannya adik suamiku."
"Iya,, kamu ingat pak Chandra
,, nah direonian itu aku ketemu dengan Ilham teman kuliah yang ternyata sepupuan
sama pak Chandra,,, entah kenapa jadi klop terus sebulan dia ngelamar aku.,,
awalnya memang aku masuk Islam karena pernikahan kemudian Ilham ditugaskan ke
Yaman jadilah aku memperdalam Islam disana belajar ngaji yah
semua-muanya!"
"Hmmmm Alhamdulillah,, ikut senang Cici
terus Cici tinggal dimana sekarang!"
"Di daerah Kemang regency,,! Pas Yaman
konflik suamiku dipindahkan kembali di Indonesia ya sudah kita sekeluarga balik
kesini..!" Mainlah ke rumah!"
Kemudian dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya,,”Ini Alqur'an kecil cover
warnanya pasti suka samaan sama punya aku,,,! Dulu sewaktu jam istirahat' kerja
habis sholat zhuhur pasti kamu baca dan mulut mu komat kamit ngapalin ayat per
ayat, hiks,,, waktu kamu memperbolehkan memegang Alqur'anmu, aku membatin
suatu saat aku harus bisa baca ini,,, dan ternyata ada jalannya aku makasih ya
mut,, atas doamu dan Allah mempertemukan kita kemudian mempertemukan aku dengan
Ilham suamiku jadi jalan hijrahku.
Ya begitulah hidayah ketika datang
jika Allah sudah memberikan jalan pasti ada jalannya seperti Cici tidak
disangka-sangka ternyata lebih sholehah dan bijak daripada aku...malu rasanya
ketika cici bertakata tentu hafalan alqur”anmu sudah banyak ya mut,,, aku baru
10 juz satu hari satu ayat aku lakukan sesuai omonganmu waktu dulu,,,, Duuhhhh
Cici andai aja tahu hafalanku bukan juz tapi surat itupun masih terhitung jari.
Hujan diluar makin deras,,, pertemuan
itu juga membuka mata hati jika memang ada jalan kemauan untuk menghafal Alqur'an
pasti Allah akan mudahkan,, aku yang
notabene lahir beragama Islam malu rasanya dengan cici yang baru beberapa tahun
saja memeluk Islam,,, “Ya Allah permudah hambamu menghafal ayat-ayatMu,,,,,,,
Mom utie tulisannya selalu berhasil menghipnotis aku utk membacanya sampai selesai titik terakhir. Waktu yaman konflik sepupuku yg beasiswa disana jg di pulangkan dan baru balik ke yaman bulan lalu meneruskan study.
ReplyDeleteApa cici dan ilham balik ke yaman lagi? Salam buat cici ya, salam ukhuwah sodara seiman..
waalaikumslm iya,,,, dia di Indonesiakan skarng dan buka rumah tahfiz,, cuma gak mau disebutin di mana?? aahhh tulisan dikau lebih menginspirasi,,, nanti d sampaikn^^
ReplyDelete