Emmak
Ahhh menulis namanya saja dan ingin menceritakan dari mana membuat tangan terhenti dan dahi berkerut dari mana awalnya,, Ini hanya coretan kisah seorang ibu yang lebih terbiasa dipanggil emak oleh anak-anaknya,
Ahhh menulis namanya saja dan ingin menceritakan dari mana membuat tangan terhenti dan dahi berkerut dari mana awalnya,, Ini hanya coretan kisah seorang ibu yang lebih terbiasa dipanggil emak oleh anak-anaknya,
Istri dari seorang pegawai negeri
hanya tingkat golongan 2A itupun sudah mengabdi bagi negara lebih dari
40tahun,,, dan aku adalah salah satu anaknya,,, pernah merasakan bagaimana
bapak mendapatkan jatah beras yang banyak kutunya,, tapi emak tidak pernah
mengeluh beras itu ditukar tambah ke warung tentu dengan menambah uang, yang
dulu beras hanya 300rupiah/liternya demi untuk anak-anaknya dan itu dilakukan
setiap bulan.
Diusia Bapak yang ke 69 bulan Juni
tepatnya bapak, pergi selama-lamanya, emak memutuskan untuk tinggal di desa
kelahirannya Cirebon desa beber hijrah dari Jakarta tempat tinggal yang
bergelut keringat, doa dan harapan.
Emak tidak mau tinggal bersama kami di
Jakarta secara rembuk kami meminta emak tinggal dengan siapa, tapi beliau
menolak ingin tinggal dekat makam bapak dan akhirnya sibungsulah yang
menemaninya hingga sekarang.
Uang pensiunan bapak yang hanya
beberapa rupiah jauh dari standar gaji upah minimum kerja Diterima dengan penuh rasa syukur,, rumah
yang nyaman peninggalan kakek (bapak dari emak).dan halaman yang luas tiap sentimeter tanahnya pasti ada
macam-macam tumbuhan yang ditanami sendiri dari tanaman obat hingga tanaman buah
dan dari ayam kemudian tambak ikan kecil dan soang ikut menghiasi rumahnya
.Untuk mengisi kekosonggannya emak
berjualan keliling dari gorengan hingga pisang rebus dari hasil panennya
awalnya kami semua protes kepada emak, apakah uang yang kami kirim kurang
sehingga emak perlu berjualan seperti itu tapi bukan emak kalau tidak bisa
menjawab ini hanya bentuk sedekah emak katanya..
Dan selidik punya selidik inipun
dapat cerita dari tetangga-tetangga ternyata kalau emak berjualan, orang-orang
yang membeli dagangannya mau uang berapapun dia terima kalau mereka bayar Rp 1000 emak kasih gorengannya lima atau delapan buah apalagi kalau
anak-anak yang membeli uang Rp 500 pun diterima dan akan mendapatkan gorengan
lebih dari lima,,, tentu saja dagangan emak cepat habis,,,,
Tentu jauh dari kami nalar
anak-anaknya capek-capek keliling dari rumah ke rumah mendapatkan uang yang
tidak seberapa tapi seperti itulah emak kami dan pernah dia masak urap sayuran satu baskom
penuh dia pun keliling rumah memberikan cuma-cuma setiap rumah
sepiring-sepiring.
Dan jika datang bulan Ramadhan ada
keunikan dari emak, dan kita pun anak-anaknya baru ngeh, kalau orang
menyediakan buka puasa itu sudah biasa tapi emak selalu mengundang anak-anak
remaja yang membangunkan sahur untuk sahur bersama di rumahnya,,, pokoknya
kalau ada emakhaji mah kita enak,," ucap salah satu remaja.
Usianya kini hampir menginjak 70tn,,,
tapi ingatannya masih tajam dan berkali-kali kami dikejutkan kedatangan emak
yang tiba-tiba datang dan sudah berada didepan pintu rumah kami,,,
"Ya,,,Allah emak kenapa ngga ngomong kan bisa dijemput kalau mau ke
sini!" Selalu saja hal itu berulang-ulang dan tentunya kakaknya memarahi
adik bungsu kami kenapa ngga kasih tahu kalau emak mau ke sini, "emak
pamit mau pergi tapi ngga bilang kalau mau ke Jakarta.!" Nah,,, itu
kekurangan di balik kelebihan emak ku “kan ada Allah disisi emak jadi emak ngga
takut kemana pun kalau pergi sendirian.. Jadi jangan hiraukan kan perkataan
orang-orang. Emak kami memang keras sifatnya kalau kata beliau A ya harus A
tidak bisa menerima alasan B atau C,, padahal setiap bulan ada saja anaknya yang
datang umtuk mengunjunginya.
Tapi Alhamdulillah kedatangan emak
yang tiba-tiba itu kini sudah tidak lagi dan itu cukup membuat kami tenang
anak-anaknya, mungkin karena kelelahan fisiknya atau nasehat dari kakak tertua
kami yang mungkin mau didengarnya. Ya begitulah emakku semoga apa yang
dilakukan diusia senja bisa menjadi contoh terutama bagi kami anak-anaknya.
Menulis ini bukan berarti saya menyebut
kebaikan-kebaikan yang emak lakukan dan jangan sampai kebaikan yang telah
dilakukan menguap.mungkin kelak anak-anak saya atau bahkan cucu saya bisa
membaca dan mengenangnya.
saya yang sebagai anak ini tidak
tahu apakah saya bisa melakukan hal yang sama seperti apa yang emak lakukan
sekarang-sekarang ini, apakah harus menunggu tua untuk melakukan hal-hal
tersebut,
Dan kini setiap hembusan nafas doa kami
semoga selalu Allah memberikan yang terbaik untuknya kesehatan keselamatan dan
umur yang berkah juga . aamiin..
semoga emak nya selalu diberi kesehatan yaa :), kebetulan daerah asal saya sama dengan emak mbak di Sedong Cirebon :D
ReplyDeletediniratnadewi.blogspot.co.id
aamiin,,, makasih ya mba dini doa yang sama untuk bundanya juga,,,
ReplyDeleteaamiin, senang mba masih ada emak semoga emak ttp sehat dan terus menebarkan kebaikan ke semua orang :)
ReplyDeleteaamiin,,, makasih juga mba herva slm kenal...
ReplyDeleteIya mba Dewi, sukses terus ya..
ReplyDeleteIya mba Dewi, sukses terus ya..
ReplyDeletebeliau sudah terbiasa melakukan apa2 sendiri ya jadi berangkat ke Jakarta pun dia tidak merasa perlu dijemput. Kdg memang suka lupa sama umur kl niatnya besar :) Salam buat emaknya semoga sehat selalu
ReplyDelete