Ini antara percaya dan ngga percaya
kalau melintas di jl putih raya daerah Depok, pasti banyak anak-anak kecil usia
tanggung antara 10 - 14th dengan sepeda motornya, apalagi kadang mereka sambil
bercanda atau kebut-kebutan diantara teman-temannya kitalah yang mesti extra
hati-hati jika berpapasan,
Mungkin kalau di daerah Jakarta
mereka tidak akan seberani ini, ternyata berangkat sekolah main dan pergi
lespun mereka sudah memakai sepeda motor, Halaman sekolah SD dan SLTP di daerah
sawangan ini hampir seluruhnya di penuhi sepeda motor dan jangan kaget karena
kebanyakan siswanyalah yang menggunakanya, kadang saya berpikir apa yang di
benak para orang tua mereka dengan mengizinkan anak-anak seusia dini sudah
memakai sepeda motor,
Dan secara random saya mencari tahu
bahwa orang tua mereka sibuk jadi untuk mengantar sekolah tidak punya waktu
bahkan ada beberapa orang tua dengan sengaja membelikan sepeda motor untuk di
pakai kegiatan sehari-hari si anak.. waduuuh miriskan ,.
Terus terang ketika saya pindah
tentu saja agak kaget melihat anak-anak dengan lengangnya menaiki sepeda motor
tidak terkecuali anak saya yang kelas 6, jadi ikut-ikutan meminjam sepeda motor
saya untuk berangkat sekolah "Bunda ngga usah jumput deh, Abang dah
bisa!" Padahal kakinya saja belum sampai aspal sudah minta motor, saya
mencoba memberikan keterangan bagaimana bahayanya jika naik motor seusia Abang
anak saya, walaupun mungkin dia mengerti tapi agak ketakutan jika dibelakang
saya anak saya coba-coba pinjam motor temannya. Dan tambah bingung lagi ketika
teman-temannya menjemput untuk bermain futsal ada hampir 4 motor yang
menjemput. Tambah deg-degan kan, mulut saya tidak henti-hentinya berkata jangan
ngebut atau bercanda ya!" Dan mau tidak mau saya mengikuti dari belakang
tanpa sepengetahuannya.
Dan akhirnya ketika hari Rabu mau
berangkat les tiba di jl putih raya terdengar suara braaakkkkk keras sekali
beberapa meter di depan saya anak sekolah yang masih memakai seragam putih
merah menabrak motor seorang bapak-bapak yang habis membeli beras. Duuhh
gemetaran melihat kecelakaan itu anak-anak saya pun pasti merasakan hal yang
sama beras sudah berwarna merah bercampur darah kepala anak tersebut terbentur
aspal sedangkan si bapak tergolek kaku ditengah jalan, mungkin kejadian ini
menjadi pelajaran penting bagi anak saya terutama abangnya yang duduk dikelas
6, waktu itu saya tidak banyak bicara cukup berkata. "Itu bang yang Bunda
takutkan kalau Abang memaksa naik motor!"
Selang beberapa hari dari peristiwa
itu sepulang sekolah anak saya bercerita bahwa temannya motornya dibegal di
daerah jembatan keramat. Motornya di bawa kabur terus handphonenya juga
dirampas. Tapi Doninya selamat Bun!". Dan ketika menunggu anak-anak
sepulang sekolah seorang ibu-ibu bercerita bahwa sepeda motornya ada yang begal
di depan komplek karena dua orang mengaku sebagai debt colektor katanya sepeda
motor yang ditumpang anaknya yang masih duduk di kelas 7, menunggak padahal
motor itu baru saja lunas sebulan yang lalu.
Antara kriminal dan kecelakaan tentu
saja menjadi objek yang mudah jika pengendara motor anak-anak usia dini,
mudah-mudahan saja ini menjadi pelajaran bagi para orang tua untuk berpikir
ribuan kali, Tentunya banyak faktor yang harus dipertimbangkan selain usia
faktor emosional tentulah ditentukan bagaimana bisa anak-anak seusia tersebut
sudah dibelikan sepeda motor untuk kegiatan sehari-hari,
Jadi teringat sebuah film “laskar
pelangi” bagaimana “Lintang” mengayuh sepeda nya melewati hutan dan menunggu
buaya untuk sampai sekolahnya dan bagaimana juga anak-anak di daerah pelosok
berjalan jauh bahkan sampai menyebrang sungai untuk sampai ke sekolah
masing-masing. Sayang yang salah jika mereka masih mengizinkan anak-anak nya
untuk memakai motor hanya dengan satu alasan " kasihan kalau jalan panas,
capek!"
Duhhhh tapi mau dikata apa toh
besok-besok nya masih tetap banyak anak-anak yang mengendarai motor, kecelakaan
atau rawan pembegalan tidak membuat jera para orang tua mungkin ya mungkin
kalau anak-anak mereka sudah menjadi korban baru agaknya membuat jera.
Padahal berjalan bersama dan
berpisah di ujung gang ketika berangkat atau pulang sekolah, yakinlah itu
memori indah yang akan mereka kenang kelak. Yang dinginkan saya adanya pihak
terkait yang mengawasi daerah dalam Depok pada khususnya atau peringatan dari sekolah
bahwa anak-anak tidak diperbolehkan membawa sepeda motor tentu angka kecelakaan
dan rawan pembegalan akan berkurang. Berharap bolehkan mudah-mudahan suatu saat
ada pembaca dari blog saya dapat menindaklanjuti^^.
No comments
Post a Comment
Terima kasih sudah meninggalkan jejak di blog saya mudah-mudahan bermanfaat, Jangan tinggalkan Link URL BlogPost ya,,, makasih🙏