Traveling ke Cirebon Bareng BigBird
Hari sabtu tanggal 22 APRIL 2017, merupakan "moment" pertama dalam hidup ke Cirebon Pulang Pergi, walaupun orang tua berasal dari Kuningan hanya 30 menit ke Cirebon baru kali ini saya keliling empat tempat di kota Cirebon dan semua itu karena Blue Bird dan ikut komunitas
Indonesia Influencer digital gaya hidup. Karena kalau ke Kuningan saya lebih suka waktu bersama dengan ibu jalan-jalan secara ibu saya orang rumahan.^^
Jam 06; 30 berangkat Dari kitd P ool B lue B ird Mampang dengan 2 bus burung besar, busnya Nyaman banget Acnya Dingin Dan supir Pak Wildan Baik Dan Rama nyetir also enak Terbukti Saya Tidur hampir doa Babak, Perjalanan Cukup Lancar Walau Agak tersendat di tol jagorawi, jam 11;30 kita sudah sampai di kota Cirebon.
Tempat pertama yaitu “Nasi Jamblang Bu Nur”, yang "viral" di medsos dengan sensasi keringatan, dan saya benar-benar merasakan, nasi yang khas diletakaan di atas daun jamblang atau daun jati ini, dengan mengambil lauk pauk dan kemudian duduk makan menunggu kosong karena waktu itu pengunjung penuh luar biasa mungkin karena "akhir pekan" dan hampir semua yang datang berplat "B", selama makan Nasi Jambang Bu Nur agak kurang konsen selain hawa panas diruangan juga karena
menunggu orang yang mau makan juga, mau tidak mau harus cepat selesai ,, ini loh sensasi keringatan yang di maksud.
Kemudian
tujuan kedua kita ke Keraton Kasepuhan yang merupakan tempat sejarah penyebaran Islam di Cirebon juga sebagai tempat pertahanan dari penjajahan Bangsa Belanda, sebelumnya mampir sholat di Masjid
Agung Cipta Rasa, sayang sekali masjid yang besar ini lantainya agak berdebu
mungkin karena banyaknya pengunjung dari luar kota yang konon ingin berziarah.
Setelah Sholat kita lanjut berjalan ke Keraton Kasepuhan yang hanya berjarak
100 meter dari Masjid, Halaman Keraton
yang dikelilingi oleh tembok bata merah
dan didalamnya terdapat pendopo yang mempunyai sejarah masing-masing luas keraton kasepuhan ini kira-kira 25
hektar, dan bangunan siti Iinggil yang artinya siti itu tanah, Inggil itu
Tinggi jadi tanah yang tinggi, atau “duwur” bahasa Cirebonnya. adalah bangunan pertama di depan pintu masuk
didalam nya ada beberapa pendopo tanpa dinding dengan bangunan utama bernama
“Malang Semirang” yang memiliki enam
tiang yang melambangkan rukun Iman.
picture by Ig bunda Elisa Koraag |
Masuk
lebih dalam ada gapura bergaya Majapahit
dengan kedua singa putihnya konon menurut cerita katanya keraton
kasepuhan ini masih mengingat leluhurnya yaitu Prabu Siliwangi dari Kerajaan
Padjajaran dan di bangunan lain terdapat kereta kencana dan benda-benda
pusaka lainnya. Bagian belakang Keraton
namanya Keraton Pangkuwati keraton ini bangunan pertama yang di bangun Pangeran
Cakra Buana selaku kepala keraton atau “kuwu” yang merupakan sebutan bagi
pemerintah yang turut menyebarkan agama Islam di Cirebon.
Jika
kita datang pada tanggal 1 muharam atau di sebut 1 suro di Keraton Kasepuhan
ini ada acara tradisi pembacaan "Babad Cirebon" berupa upacara pembacaan sejarah penyebaran Islam di Cirebon, atau jika datang pada bulan kalahiran Nabi akan ada acara "panjang jimat" berupa bacaan syalawat yang diperuntukkan untuk Nabi Muhammad saw setiap tahunnya dan tradisi itu berlangsung hingga sekarang.
Namun
amat disayangkan keraton yang luas ada beberapa pengemis bahkan di pintu masuk
gerbang tiket Keraton banyak anak kecil yang meminta dengan sedikit memaksa
mengikuti kemana kita pergi, sekiranya pemerintah Cirebon dapat menanggulangi
ini sangat disayang jika ada turis dari manca negara melihat ini semua dapat
mengurangi rasa ketertarikan untuk datang kembali ke keraton kesepuhan yang
merupakan salah satu bangunan kebanggaan kota Cirebon.
Jam
sudah menunjukkan pukul 16;00 tapi Pak Wildan supir big bird sama sekali tidak
kelihatan mengantuk saya justru yang di dalam bus dan teman-teman sudah merasa
lelah karena hawa panas tadi siang di Keraton Kasepuhan, tujuan selanjutnya
adalah makan empal gentong haji Fuad,,, yeaayy makan lagi, Empal Gentong adalah
kuliner yang wajib bagi yang mengunjungi kota Cirebon, makanan ini mirip dengan
gulai yang dimasak dengan kayu bakar di dalam sebuah gentong (periuk tanah
liat) dan daging yang digunakan adalah usus, babat dan daging sapi. Sejarah
Empal Gentong pertama kali berasasal dari desa Battembat kecamatan Tengah Tani
Cirebon.
Istilah
Empal di Cirebon adalah gulai dan di masak paling sedklit 5 jam di dalam
gentong dan kayu yang dibakar biasanya memakai kayu dari pohon asam, hal itu
gunanya untuk menciptakan rasa dan tingkat keempukkan daging dan gentong dari
tanah liat itu juga memberikan sentuhan rasa sedap yang tiada tara. Untuk
menetralisir lemak biasanya disajikan dengan daun kucai dan di taburi bubuk cabe
kering bisa dimakan beserta lontong atau nasi.
Resto
Empal Gentong H.Apud tempatnya lumayan besar dan nyaman sekali ada dua ruangan
yaitu ruang VIP dan ruang biasa, kita semua memesan Empal Gentong dan Sate
Kambing dan es teh manis, Empal Gentongnya enak gurih dan satenya tidak terlalu
keras pas, nanti suatu saat saya akan menulis resep bagaimana cara membuat
empal gentong yang enak ini.
Setelah
puas makan kita menuju tempat khas oleh-oleh kota Cirebon, rasanya kurang pas
kalau pergi tidak membawa oleh-oleh untuk orang-orang di rumah, oleh-oleh khas
Cirebon yaitu, seblak kering dengan beraneka rasa, terasi udang, kerupuk
melarat (melarat karena di goreng diatas pasir bukan dengan minyak) dan teh
upet (teh melati khas Kota Cirebon) dilanjutkan sholat maghrib.
Hari
sudah beranjak malam jam 19;00 kita menuju tujuan terakhir yaitu “Batik
Trusmi”, Pak Wildan memberikan
pengumuman “Bu,,diberi waktu hanya 30 menit jam 19;30 mohon sudah berkumpul di
dalam bus!” (tahu saja si bapak kalau
sudah urusan belanja pasti kita-kita ini lupa waktu)
Bicara
tentang batik Cirebon pasti tidak lepas dari “Trusmi”, sebuah tempat di
Kabupaten Cirebon yang kini menjadi sentra Batik Trusmi, batik Trusmi Cirebon
mulai ada sejak abad 14, suatu daerah dimana saat itu tumbuh banyak tumbuhan,
kemudian para warga menebang tumbuhan tersebut namun secara seketika tumbuhan itu muncul kembali, sehingga tanah
tersebut dinamakan “Desa Trusmi”
Awal
mulanya tercipta batik trusmi ketika sultan Keraton menyuruh orang-orang trusmi
membuat batik seperti miliknya hanya berdasarkan motif karena ketekunan dan
keapikan orang-orang trusmi dalam membuat
batik Sultan menjadi puas
Ciri
khas dari batik Trusmi (batik Cirebon) adalah
1. Warna dasar kain lebih muda dibandingkan dengan warna garis motif utamanya.
2. Desainnya klasik tradisional biasanya selalu mengikut sertakan motif wadasan
(batu cadas) pada bagian motif tertentu, di samping itu ada unsur awan (mega
mendung) yang disesuaikan dengan motif utamanya
Karena
datangnya malam hari jadi tidak sempat mengambil gambar dari arah depan, di
dalam pusat grosir ini bukan hanya kain batik yang dijual tapi bermacam-macam
seperti, tas, sandal, kaos/tshirt, kemeja pria dan wanita, piyama, kulot, rok
dan aneka pajangan khas Cirebon. Tempatnya luas dan nyaman betah pokoknya kalau
berlama-lama di sini, Oh ya pengahasil produksi batik trusmi ada lima desa yang
terletak di sekitar desa trusmi yaitu desa Gamel, Kaliwungu, Wotgali,
Kalitengah dan Panembahan. Pertumbuhan batik trusmi ini sangat pesat sejak
tahun 2000 bahkan sudah terkenal sampai manca Negara. dan menjadi salah satu
ikon wisata kota Cirebon
Kalau"
travelling" seharian ini seperti dikejar-kejar waktu harusnya “stay” biar leluasa
tapi puas dan senang, apalagi dengan bus yang nyaman. Pak Wildan memang keren
ini, membawa mobilnya stabil dan kondisinya benar-benar prima, (ini baru ciri
khas supir sejati), memang benar perusahaan Blue Bird ternyata selain
mempunyai bus yang nyaman dan terawat juga memiliki supir-supir yang handal dan
berpengalaman, pukul 23;00 kita kembali ke Jakarta dengan selamat.
picture by mba wulan maharani |
Awal
mula Blue Bird Group adalah perusahaan taksi mulai dari regular (Blue Bird dan
Pusaka), executive taxi (silver bird), kemudian terus berkembang untuk memenuhi
kebutuhunan transportasi yaitu Limousine
& car rental (Golden Bird), charter bus (Big Bird), Logistic (Iron Bird
Logistic), Industry (Restu Ibu Pusaka-Bus Body Manufacturing & Pusaka Niaga
Indonesia), Property (Holiday Resort Lombok & Pusaka Bumi Mutiara), IT
& Supporting Services (Hermis Consulting-IT SAP, Pusaka Integrasi
Mandiri-EDC, Pusaka GPS, Pusaka Buana Utama-Petrol Station, Pusaka
Bersatu-Lubricant, Pusaka Sukucadang Indonesia-Spare Part) dan Heavy Equipment
(Pusaka Andalan Perkasa & Pusaka Bumi Transportasi
picture by senangpiknikcom |
Dan
merupakan alat trasportasi pertama yang menggunakan mesin mercedez bens, Kini
layanan Blue Bird Group dapat dinikmati termasuk Jakarta dan sekitarnya, Bali,
Bandung, Banten, Batam, Lombok, Manado, Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang,
Semarang, Solo, Surabaya dan Yogyakarta. Juga di jantung pusat bisnis dan
tujuan wisata di seluruh negeri.
Pada
tanggal 30 Maret 2017. PT Blue Bird Tbk dan G0-Jek bekerja sama dengan
meluncurkan aplikasi Go – Jek memiliki pilihan tambahan berkendara, dan juga
Blue Bird mengeluarkan strategi baru demi meningkatkan pelayanannya dengan
aplikasi “My Bue Bird” dengan peluncuran
“Go-Bluebird” ini tentu saja akan lebih mudah bagi customer setianya, tinggal
mendownlaod aplikasi kita langsung bisa memesan dengan tujuan yang
kita inginkan.
Tentunya
kerja sama dengan Go-Jek ini selain terus meningkatkan kemudahan dan kenyamanan
pelanggan, dengan “Go-Bluebird” ini dapat menjadi salah satu tambahan channel order
yang semakin memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan Blue Bird juga
dapat membantu meningkatkan kesejahteraan pengemudi, karena dengan mudah
mendapat pelanggan. Blue Bird juga bisa kita temui dengan mudah di beberapa
titik pangkalan di Mall ataupun hotel, karena armadanya lebih dari 35.000 yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia, jadi dengan aplikasi “My Blue Bird” merupakan
terobosan baru selain “call center” yang biasa kita gunakan.
Dan untuk yang akan pergi secara rombongan atau pesta besar bisa memesan bus Big Bird selain sopirnya yang handal juga kondisi bus yang terawat akan nyaman kemanapun kita pergi, "download" aplikasi “My B l ue Bird” dapatkan berkendaraan yang mudah dan aman.
--------------
Alamat Nasi Jamblang Bu Nur
Jl. Cangkring 2 No. 34, Kejaksaan Kota Cirebon Alamat Empal Gentong dan Empal Asem H. Apud Jl. Raya. Ir. H , Djuanda No 24, Battembat, Tengah Tani, Cirebon Alamat Pusat Grosir Batik Trusmi Jl. Trusmi Kulon No 148, Kleret, Weru Lor Cirebon
--------------
Alamat Nasi Jamblang Bu Nur
Jl. Cangkring 2 No. 34, Kejaksaan Kota Cirebon Alamat Empal Gentong dan Empal Asem H. Apud Jl. Raya. Ir. H , Djuanda No 24, Battembat, Tengah Tani, Cirebon Alamat Pusat Grosir Batik Trusmi Jl. Trusmi Kulon No 148, Kleret, Weru Lor Cirebon
kangen sama empal gentongnyaaa
ReplyDeletesalam kenal ya teh utie :)
Di Jakarta kykny ada mba,. Cuma rasa n khsny beda dikit
DeleteAsyik banget za bisa traveling kayak gini
ReplyDeleteWah, aku juga pengen jalan-jalan ke Cirebon nih, mba. Deket dari Jakarta tapi banyak sekali tempat wisata ya :)
ReplyDeleteEmpal gentongnya mauuuu hehe.
ReplyDeletewww.extraodiary.com
Wih ke banyak tempat dalam sehari di Cirebon. Mending pake nginep kali ya supaya lebih puas belanja batik, hihihi
ReplyDeleteSeru banget mbak, ada empal gentong yang bikin penasaran. Wah, wisata batik juga. Mupeng tapi jauuuuh... hehe
ReplyDeleteNgesir sama batiknya aku :D Soalnya pecinta batik. Hehehe
ReplyDeleteaku belum pernah ke cirebon mbaa, makasih udah posting jadi tau tempat2 seru di sana :D aku baru tahu kalau blue bird ada busnya (ga gaul hehe)
ReplyDeletesuika-lovers.com
Waahh sendal batiknya lucuuuuuu
ReplyDeleteWaahh sendal batiknya lucuuuuuu
ReplyDeleteEikeh juga org cirebon tapi di desa cikalahang, jadi jarang jelong manja
ReplyDeletecirebon memang wisata kulinernya selalu bikin kangen..paling suka makan tahu gejrot. Happy banget mbak, bisa jalan bareng temen2
ReplyDeleteJadi pengen nasi jamblang dan empal gentong. Kangen sama harum khas daun jati di nasi jamblang dan gurihnya soto empal. Mendadak pengen ke Cirebon lagi hehehe
ReplyDeleteyuks mba nurul kita jalan bareng ke cirebon
DeleteAku penasaran dengan nasi jamblang bu Nur. Ih, kalau ke pusatnya batik gitu rasanya pengen belanja. Batik Trusmi warnanya cakep, kalem2. #penggemar batik.
ReplyDeletesayang banget kemaren tuh aku batal ikutan karena dadakan ada tugas negara huhu
ReplyDeletesandalnya aku pernah dikirimi adek dari cirebon emang khas banget ya disana kerajinan tangannya. satu lagi Cirebon ada terasi ya mbba..
ReplyDeleteiya mba terasi udananya enaakkk harum aku juga suka
Deletewah seru bisa jalan-jalan sekaligus gathering bareng blogger lainnya.. tapi memang untuk urusan per taksian.. blue bird sudah terpercaya sejak dulu.. dan inovasi mereka gabung ke gojek semakin cihuy...
ReplyDeleteiy bang,, smkn keren bluebrid pelayanan dn aplikasinya juga mendukung
DeleteWow enak banget jalan2 sekalian wiskul ke Cirebon. Saya mau ambil open trip ke Cirebon belum jadi2, haha... Rutenya hampir sama dg yang Mba Utie ke sana. Blue bird sekarang udah punya bus juga ya. Kerjasama dg Gojek waktu itu sempat saya dengar dan sekarang udah diaplikasikan ternyata.
ReplyDeleteiya mba,,, coba ikutan kemrin pasti seru,,aku dh coba yg di go jek ada pilihannya jd nyaman
DeleteHmmm foto-foto wiskulnya menggoda banget mbak, apalagi lihatnya pas siang hari gini, mendadak krucuk-krucuk perutnya hehe.
ReplyDeletehayuh mba kita kulineran bareng ke Cirebon
ReplyDeleteWah,,,,pouch nya cakep, khas tradisional gitu.
ReplyDeleteSaya belum pernah ke Cirebon. Jawa Barat cuma sampai di Bandung saja,hahaha
Big bird emang g diragukan lagi deh, nomer satu klo urusan transportasi. Secara teman2 walimurid pun maunya naik bigbird klo anaknya outing class. Wahh tidur dua babak ya?itu doyan apa hoby wkwkkw
ReplyDeletejadi ngga penasran lagi sama nasi jamblang dan batik trusmi.
ReplyDeleteMeski klo malam kota Cirebon sepiiii,kangen inget 13 tahun lalu jalan-jalan sama sahabat ke alun-alun
ReplyDelete